"Kamu... cantik!" ulang Sean, suaranya sedikit bergetar, seolah mencoba menenangkan diri dari kegugupannya.Tatapan matanya tak lepas dari wajah Valerie, seolah-olah dia masih mencoba menyerap setiap detail kecantikan yang ada di depannya. Tangan Sean perlahan terulur, menawarkan setangkai mawar merah yang ia bawa sejak tadi. Gerakannya kaku, namun ada ketulusan yang terpancar dari caranya menyerahkan bunga itu.Valerie menerima bunga itu dengan senyum cerah di wajahnya, sejenak memperhatikan bunga tersebut sebelum mengangkat pandangannya kembali pada Sean. Ada sesuatu yang berubah dalam tatapan matanya, rasa ingin tahu yang mulai tumbuh.“Wah, terima kasih! Bunga ini indah sekali,” ucap Valerie dengan lembut, suaranya penuh kehangatan, tapi di balik senyum itu ada sedikit kerutan di keningnya. "Apa ada sesuatu hari ini?" tanyanya dengan nada santai, meskipun sebenarnya hatinya mulai diliputi rasa penasaran. Dia merasa aneh, karena tidak mengingat ada agenda khusus malam ini. Bahkan
Read more