Semua Bab Tanpa Ku Tahu Aku Dijadikan yang Kedua : Bab 11 - Bab 13

13 Bab

MENDATANGI SAMPAH

Pagi itu Basri Adam memerintahkan kepada Riana untuk mengajak Anindita makan di resto hotel. "Anindita mau berenang?" Basri Adam bertanya dengan sangat sopan sambil mencubit dagu Anindita. "Iya Om Anindita pengen berenang sudah lama sekali Anindita tidak berenang. Dulu Anindita pernah diajak Ayah berenang tapi setelah Ayah pergi dari rumah Anindita tidak pernah berenang lagi."Riana menundukkan kepalanya Basri Adam tersenyum dalam gejolak hatinya."Kalau begitu sekarang berenang bareng Ayah lagi. Anindita boleh memanggil Om dengan panggilan Ayah. Dan Anindita boleh mengajakku berenang kapanpun Anindita mau."Riana terkejut mendengar kalimat itu sebuah kalimat bermakna untuk Anindita namun sangat menakutkan bagi Riana. "Serius Anindita boleh memanggil Om dengan panggilan Ayah?" Andita kecil namun pintar itu berkata ada banyak harapan dari pendar matanya."Serius boleh Sayang.""Asyikkk."Anindita bersorak kegirangan lalu mereka berdua bergandengan tangan menuju ke kolam renang.Anin
Baca selengkapnya

LELAKI SEJATI

Jonathan keluar dari dalam rumah dia terkejut melihat Riana dan Anindita sudah berada di rumahnya. "Untuk apa lagi kamu kemari?"Jonathan bertanya sambil memandang rendah ke arah Riana dan Anindita."Pasti untuk mendapatkan hak atas rumah yang saat ini mereka tempati. ." Ajeng menghina Riana kemudian dia memeluk Jonathan di depan Riana dan anindita."Kedatangan ku kemari untuk membeli rumah itu! Cepat keluar kan sertifikatnya dan kita buat surat perjanjian!"Riana tidak memperdulikan mereka dia berbicara sesuai dengan apa yang dia inginkan. "Kamu mau membeli rumah itu? Dengan harga berapa? Dapat uang dari mana? Jangan berpura-pura, pasti kamu sudah punya rencana licik kan?"Jonathan mengucapkan kalimat itu sambil ibu jarinya menunjuk-nunjuk wajah Riana."Kamu tidak perlu banyak bicara keluarkan sertifikatnya dan aku akan langsung mentransfer kan uangnya ke rekeningmu!""Ha ha ha. ."Ajeng tertawa terbahak-bahak. "Pasti setelah sertifikat ada di tanganmu kamu akan langsung lari dan m
Baca selengkapnya

KETIKA RIANA TERPANA

Riana melangkahkan kakinya mengikuti langkah kaki Basri Adam sementara Anindita berada di dalam gendongan Basri Adam. Rasanya puas sekali bisa membuat Jonathan terpuruk dan terkalahkan. Selama ini Jonathan begitu sombong, dia tidak pernah mau menerima kekalahan sama sekali. Riana masuk ke dalam mobil, dia duduk tepat di samping Basri Adam. "Ayah hebat! Ayah sangat hebat!" Anindita memuji Basri Adam membuat Basri Adam tersenyum kemudian mengusap rambut gadis kecil itu. Kemudian semuanya terdiam, hening tanpa suara sepertinya mereka sengaja menjaga perasaan mereka masing-masing. Sopir mengemudikan mobil mewah milik Basri Adam. Setibanya di hotel mereka berdua turun. Basri Adam berbisik pada ajudannya dan sang ajudan pun menganggukkan kepala. Entah apa yang sedang mereka bicarakan. Basri Adam yang berjalan bersama Riana, mereka memasuki lift kemudian menuju ke kamar Riana.Riana melepas alas kakinya lantas masuk ke dalam toilet kamar dan Basri Adam duduk di sofa sambil menuangka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status