Tiba-tiba, pintu kamar terbuka perlahan…"Prince… lagi di sini?" Sus Farah muncul di ambang pintu, wajahnya tampak lega setelah mencari-cari Prince."Ehhh, Princi di sini toh… Sus cari ke mana-mana," katanya sambil tersenyum, lalu melangkah mendekat dan mengangkat Prince ke pelukannya."Maaf, Mbak Ratih, aku nggak tahu kalau Prince sudah bangun,” ucapnya sedikit tergesa, tampak merasa bersalah karena anak itu bisa pergi tanpa pengawasannya.Aku tersenyum tipis, meski masih merasa kantuk dan sedikit lelah. “Nggak apa-apa, Sus. Dia bangun lebih awal dan langsung menghampiri aku. Biar saja.”Sus Farah tertawa kecil sambil mengusap kepala Prince yang kini tersenyum manis di pelukannya. “Dasar, anak ini. Nggak bisa diam walau pagi-pagi buta,” katanya lembut sebelum menggendong Prince keluar dari kamar. “Aku bawa dia sarapan dulu ya, Mbak.”"Ya, Sus, terima kasih," jawabku, lalu pintu kembali tertutup.Begitu Prince dan Sus Farah meninggalkan kamar, aku kembali terbaring. Entah kenapa, seja
Terakhir Diperbarui : 2024-09-25 Baca selengkapnya