Gavin berjalan kembali ke arahku, mengambil tanganku dengan lembut, dan membawaku lebih dekat ke ibunya. “Ini Ratih, Mom, calon istriku,” katanya dengan nada tegas, tanpa ragu sedikit pun.Kata-kata itu seperti petir di ruangan. Sheila tampak terguncang, wajahnya berubah tegang seketika. Dia mengguncang tangan Mami Lydia dengan panik, seolah memohon dukungan.Mami Lydia, yang sudah berdiri dari kursinya, menatap Gavin dengan tatapan tak percaya, lalu beralih padaku. Amarah mulai membayangi wajahnya, dan dengan suara penuh ketegangan, dia berkata, "Kamu yang bener aja cari calon istri, Gavin!!! Mami tau semuanya tentang perempuan ini!"“Mommy,” Gavin berujar dengan nada rendah, mencoba menahan emosi yang jelas mulai membuncah. Namun, Mami Lydia tak menunjukkan tanda-tanda menurunkan tensi, tatapannya masih tajam menusuk ke arahku.“Mommy gak mau tau, Gavin! Mommy gak setuju! Jauh-jauh sekolah kerja ke luar negeri, dapet calon kayak begini? Ditaruh di mana otakmu, Gavin??” suaranya sema
Terakhir Diperbarui : 2024-10-05 Baca selengkapnya