Home / Romansa / Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa: Chapter 201 - Chapter 210

265 Chapters

201. Kejahatan Lain

Adam meminta Denny untuk memarkirkan mobil di basement JCrown Tower, lalu pria itu segera keluar dan membukakan pintu untuk Gauri. Gauri melangkah keluar dengan anggun, bertolak belakang dengan pikiran dan emosinya yang masih berkecamuk. Belum lagi, tenaga Gauri sangat terkuras setelah perjalanan panjang dari Singapura.“Terima kasih, Mas,” ucap Gauri pelan. Wanita itu tersenyum tipis.Adam mengangguk dan menarik kedua sudut bibirnya. Pria itu kemudian mengikuti langkah Gauri menuju lift pribadi yang akan membawa mereka langsung ke griya tawang.Begitu pintu lift terbuka, Gauri berhenti sejenak dan menoleh ke arah Adam. “Kamu bisa bermalam di sini jika ingin, Mas. Ada banyak kamar kosong. Denny juga bisa menempati salah satu kamar di sini.”“Aku sudah biasa pulang larut setelah bercerai denganmu, Gauri.” Adam melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul satu pagi. “Kamu pasti butuh istirahat, aku tidak ingin merepotkanmu.”“Bagaimana kalau ini adalah permintaanku?” tanya Gauri sambil
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

202. Kunjungan Pertama

"Dokter Lily," panggil Gauri dengan wajah datar. Suara Gauri tentu saja menarik perhatian seorang wanita yang sedang dibawa oleh seorang sipir ke ruang kunjungan.Wanita itu berseragam tahanan warna orens dan rambutnya dikucir asal ke belakang. Terlihat jelas dari wajahnya, betapa keras kehidupan di dalam penjara.Kulit wajah yang biasa dirawat dengan baik ke dokter itu kini berubah menjadi lebih kusam. Walaupun wajah manis yang dulu Gauri kenal masih nampak jelas.Dia adalah Lily Lenson.Lily spontan berhenti melangkah begitu melihat Gauri duduk di balik pembatas kaca. Dia tidak tersenyum licik, tetapi tatapannya masih sama tajamnya dengan yang dulu."Saya tidak melihat mama saya," tukas Lily dingin sambil melipat tangan di dada.Wanita itu melirik sipir untuk memberi isyarat bahwa dia tidak ingin bertemu dengan siapa pun yang datang mengunjunginya, kecuali Patricia.“Kamu seharusnya merasa senang mendapat kehormatan seperti ini,” jawab Gauri sambil tersenyum tipis dan menaruh rambut
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

203. Gosip Favorit

[Bisa bertemu sore ini? Kita perlu bicara.]Sebuah pesan masuk dari Arum saat Gauri melangkah keluar dari rumah tahanan.Gauri membaca pesan itu sambil mengernyitkan dahi. Ini adalah kejadian langka. Hubungannya dengan Arum tidak pernah bisa dikatakan baik dan pertemuan terakhir mereka cukup tidak menyenangkan.Namun, tidak bisa dimungkiri bahwa rasa penasaran Gauri terpancing oleh beberapa baris pesan singkat dari mantan mertuanya itu.Gauri mengetik balasan singkat. “Saya bekerja sampai sore. Tapi, saya bisa mengundang Mama Arum ke pesta malam ini di kantor pusat Uno Rekayasa Industri. Undangan akan saya kirimkan secara digital.”Pesan itu terkirim, tetapi belum ada balasan ketika Gauri masuk ke dalam mobil.Di dalam mobil, Amelia yang duduk di kursi depan sibuk mencatat sesuatu di tablet. Gauri meliriknya dari kursi belakang.“Kita langsung ke kantor, Nona?” tanya Amelia sedikit meno
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

204. Melukai Orang Tidak Bersalah

“Astaga, Michael!” Gauri berseru lagi. Wajah wanita itu memucat saat melihat tangan Michael yang terluka. Sementara Helen memeriksa luka itu sambil menahan rasa paniknya.Arum menatap Gauri, Helen, dan Michael bergantian dengan tatapan bingung, tetapi wanita paruh baya itu tidak menunjukkan rasa bersalah sedikit pun.Alih-alih meminta maaf atau mencoba membantu, Arum justru mengangkat dagu dengan angkuh dan berkata, “Ini semua salahmu, Gauri!”Sebelum Gauri sempat membalas, Arum segera memutar tubuh dan melangkah pergi dengan langkah cepat, meninggalkan kekacauan yang baru saja dia ciptakan.Gauri menghela napas panjang sambil menggigit bibir, menahan amarah yang mendidih dalam darahnya.“Tunggu di sini, Helen, Michael! Aku akan mencari bantuan,” ucap Gauri sambil menatap sahabatnya.Namun sebelum Gauri pergi mencari bantuan, seorang pria paruh baya segera mendekat setelah mendengar ke
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

205. Visi yang Sama

Aula besar di kantor pusat Uno Rekayasa Industri dihias dengan mewah malam itu.Lampu kristal menggantung indah di langit-langit, memantulkan cahaya yang mempercantik dekorasi ruangan. Meja-meja kecil dengan taplak putih elegan dihiasi bunga mawar merah, menambah suasana formal dan anggun.Gauri berdiri di balik tirai di belakang panggung utama. Wanita itu mengenakan gaun satin putih dengan potongan sederhana, tetapi apa pun yang Gauri pakai tetap memancarkan aura keanggunan yang mewah. Riasan wajah Gauri minimalis, sesuai permintaan wanita itu sebelumnya.Amelia berdiri di samping Gauri. Sekretaris itu tengah sibuk memastikan semua berjalan sesuai rencana.“Nona Gauri, waktunya Nona naik ke panggung. Semua tamu sudah berkumpul.” Amelia mempersilakan.Gauri mengangguk pelan sambil menghela napas panjang.Wanita itu melirik ke layar di belakang panggung yang memperlihatkan aula. Aula itu mulai dipenuhi oleh para karyawan Uno Rekay
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

206. Nasib Chava

“Aku pikir, kamu sedang duduk manis di griya tawang atau di suatu tempat sambil menunggu Ezra datang dan mengajak kamu menikah,” cibir Adam saat melihat Gauri datang ke kantornya beberapa hari setelah pesta peresmian jabatan di Uno Rekayasa Industri. “Itu bukan lamaran untuk menikah, Mas.” Gauri menghela napas. “Ezra mengancamku di depan banyak orang dengan membawa-bawa Kakek. Kamu tidak menyadarinya, Mas?” Adam terdiam dan pria itu memalingkan wajah beberapa saat. “Jadi apa tujuanmu datang ke sini tanpa pemberitahuan? Aku tidak memblokir nomormu.” “Kamu sedang cemburu?” tebak Gauri jahil, sedikit tersenyum tipis. Pertanyaan Gauri berhasil membuat Adam menyunggingkan senyum malu sambil menggeleng. Pipinya memerah. “Tidak mungkin, bukan?” Gauri melanjutkan sambil menahan tawa. “Aku ke sini untuk memberi tahu sesuatu, Mas. Aku sudah memutuskan untuk berada di belakangmu untuk menjeblosk
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

207. Penawar Luka

“Kita bisa mulai pengerjaan tahap dua lusa jika semua pekerjaan hari ini dan besok lancar,” ucap seorang pria dengan seragam pekerja lapangan dengan helm berwarna kuning.“Pastikan semuanya sempurna,” sahut Gauri yang hari ini tampak sporty dengan celana panjang dan helm kuning khas pekerja proyek. “Waktu itu penting, begitu pula dengan kualitas.”Pria itu mengangguk.Kemudian Gauri mendekati Amelia yang berdiri di sudut lapangan sambil melepas helm kuningnya. Lalu, memberikan helm itu pada Amelia.“Ini bagus, Amelia. Mereka bekerja dengan baik. Tim ini layak mendapatkan apresiasi setelah proyek ini selesai,” ucap Gauri pada Amelia.Amelia mengangguk. “Akan saya siapkan, Nona.”Kemudian Gauri melangkah keluar dari lokasi proyek lapangan Uno Rekayasa Industri yang bekerja sama dengan PT. Sinar Renjana. Survey hari itu berjalan lancar, dan tim mereka menunjukkan kinerja yang memuaskan.Na
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

208. Hak Asuh

“Amora Maeve, yang ditangkap di sebuah vila beberapa hari lalu, diketahui tengah menitipkan putrinya, berinisial CM, di sebuah daycare di Jakarta Selatan,” ujar seorang reporter dengan nada dan tatapan yang serius.Suara berita di tv bergema di ruang tamu griya tawang Gauri. Gambar seorang reporter wanita yang sedang berdiri di depan gedung Dinas Sosial DKI Jakarta terpampang di layar.Beberapa detik kemudian, gambar pada layar berganti. Kali ini menunjukkan rekaman dari Dinas Sosial yang menunjukkan seorang petugas tengah menggendong seorang anak kecil perempuan berambut panjang dengan wajah yang diblur.Anak perempuan itu menangis dengan keras, dan terus memanggil ibunya tanpa henti. Walaupun wajahnya disamarkan, Gauri mengenali anak itu sebagai Chava Maeve.“Dinas Sosial DKI Jakarta kini mengambil alih hak asuh saudari CM untuk sementara waktu, sampai ada keputusan hukum lebih lanjut terhadap Amora Maeve.”Di l
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

209. Sekalipun Membunuh

[Rupanya kamu sudah siap bermain api, Gauri?]Ezra mengirimkan pesan singkat saat Gauri sedang dalam perjalanan menuju Nocturne Prime, sebuah restoran mewah yang ada di lantai 52 gedung tinggi ibu kota.Sebelum Gauri sempat membalas, Ezra mengirimkan pesan lagi.[Api bisa membesar dengan cepat, Gauri. Tapi, api kecil pun akan membuatmu terbakar. Jadi, bersiaplah menerima luka bakar itu.]Gauri membaca pesan itu dengan wajah datar. Sesaat kemudian, bibirnya membentuk senyum kecil.Wanita itu mengetik balasan dengan cepat. “Silakan lakukan apa pun yang kamu ingin, Ezra. Aku bosan mendengar ancamanmu. Sekalipun membunuh Kakek, lakukan saja. Tapi, aku ingin tahu, apakah kamu tega melakukan hal sekeji itu pada seseorang yang menganggapmu seperti keluarga sesungguhnya melebihi keluarganya sendiri?”Pesan terkirim.Gauri meletakkan ponsel kembali di tas. Dia sempat mengamati layar yang menunjukkan tanda pesan telah diterima, sebelum menutup tasnya.Namun, Gauri masih belum mendengar ponsel
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more

210. Pusat Dunia

Adam tidak bisa tidur semalam.Pikiran pria itu terus-menerus dipenuhi oleh ancaman Ezra dan dampaknya terhadap Gauri. Adam memikirkan setiap kemungkinan buruk, dan setiap langkah yang mungkin diambil Ezra untuk menyakiti wanita yang diam-diam menjadi pusat dunianya.Pagi ini, Adam sudah berada di ruang kerjanya di Harraz Mall. Secangkir kopi yang telah dingin terabaikan di meja, sementara layar laptopnya menampilkan berbagai dokumen terkait Ezra Damon.Pria itu menyandarkan tubuh di kursi, kedua tangan terlipat di dada. Tatapannya tajam dan mengintimidasi.“Ezra Damon,” ucap Adam pelan sambil mengetuk-ngetukkan jarinya pada meja. “Kamu sepertinya ingin bermain-main denganku.”Adam tahu, menghadapi Ezra tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. Pria itu licik, berbahaya, dan memiliki pengaruh yang kuat.Namun, Adam juga tahu bahwa Ezra pasti memiliki celah, dan Adam bersumpah akan menemukannya.Sekitar pukul sepuluh pagi, Adam menghubungi seorang kenalan lamanya, seorang pengacara int
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status