Share

207. Penawar Luka

Author: prasidafai
last update Last Updated: 2024-12-13 20:55:30

“Kita bisa mulai pengerjaan tahap dua lusa jika semua pekerjaan hari ini dan besok lancar,” ucap seorang pria dengan seragam pekerja lapangan dengan helm berwarna kuning.

“Pastikan semuanya sempurna,” sahut Gauri yang hari ini tampak sporty dengan celana panjang dan helm kuning khas pekerja proyek. “Waktu itu penting, begitu pula dengan kualitas.”

Pria itu mengangguk.

Kemudian Gauri mendekati Amelia yang berdiri di sudut lapangan sambil melepas helm kuningnya. Lalu, memberikan helm itu pada Amelia.

“Ini bagus, Amelia. Mereka bekerja dengan baik. Tim ini layak mendapatkan apresiasi setelah proyek ini selesai,” ucap Gauri pada Amelia.

Amelia mengangguk. “Akan saya siapkan, Nona.”

Kemudian Gauri melangkah keluar dari lokasi proyek lapangan Uno Rekayasa Industri yang bekerja sama dengan PT. Sinar Renjana. Survey hari itu berjalan lancar, dan tim mereka menunjukkan kinerja yang memuaskan.

Na
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   208. Hak Asuh

    “Amora Maeve, yang ditangkap di sebuah vila beberapa hari lalu, diketahui tengah menitipkan putrinya, berinisial CM, di sebuah daycare di Jakarta Selatan,” ujar seorang reporter dengan nada dan tatapan yang serius.Suara berita di tv bergema di ruang tamu griya tawang Gauri. Gambar seorang reporter wanita yang sedang berdiri di depan gedung Dinas Sosial DKI Jakarta terpampang di layar.Beberapa detik kemudian, gambar pada layar berganti. Kali ini menunjukkan rekaman dari Dinas Sosial yang menunjukkan seorang petugas tengah menggendong seorang anak kecil perempuan berambut panjang dengan wajah yang diblur.Anak perempuan itu menangis dengan keras, dan terus memanggil ibunya tanpa henti. Walaupun wajahnya disamarkan, Gauri mengenali anak itu sebagai Chava Maeve.“Dinas Sosial DKI Jakarta kini mengambil alih hak asuh saudari CM untuk sementara waktu, sampai ada keputusan hukum lebih lanjut terhadap Amora Maeve.”Di l

    Last Updated : 2024-12-14
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   209. Sekalipun Membunuh

    [Rupanya kamu sudah siap bermain api, Gauri?]Ezra mengirimkan pesan singkat saat Gauri sedang dalam perjalanan menuju Nocturne Prime, sebuah restoran mewah yang ada di lantai 52 gedung tinggi ibu kota.Sebelum Gauri sempat membalas, Ezra mengirimkan pesan lagi.[Api bisa membesar dengan cepat, Gauri. Tapi, api kecil pun akan membuatmu terbakar. Jadi, bersiaplah menerima luka bakar itu.]Gauri membaca pesan itu dengan wajah datar. Sesaat kemudian, bibirnya membentuk senyum kecil.Wanita itu mengetik balasan dengan cepat. “Silakan lakukan apa pun yang kamu ingin, Ezra. Aku bosan mendengar ancamanmu. Sekalipun membunuh Kakek, lakukan saja. Tapi, aku ingin tahu, apakah kamu tega melakukan hal sekeji itu pada seseorang yang menganggapmu seperti keluarga sesungguhnya melebihi keluarganya sendiri?”Pesan terkirim.Gauri meletakkan ponsel kembali di tas. Dia sempat mengamati layar yang menunjukkan tanda pesan telah diterima, sebelum menutup tasnya.Namun, Gauri masih belum mendengar ponsel

    Last Updated : 2024-12-14
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   210. Pusat Dunia

    Adam tidak bisa tidur semalam.Pikiran pria itu terus-menerus dipenuhi oleh ancaman Ezra dan dampaknya terhadap Gauri. Adam memikirkan setiap kemungkinan buruk, dan setiap langkah yang mungkin diambil Ezra untuk menyakiti wanita yang diam-diam menjadi pusat dunianya.Pagi ini, Adam sudah berada di ruang kerjanya di Harraz Mall. Secangkir kopi yang telah dingin terabaikan di meja, sementara layar laptopnya menampilkan berbagai dokumen terkait Ezra Damon.Pria itu menyandarkan tubuh di kursi, kedua tangan terlipat di dada. Tatapannya tajam dan mengintimidasi.“Ezra Damon,” ucap Adam pelan sambil mengetuk-ngetukkan jarinya pada meja. “Kamu sepertinya ingin bermain-main denganku.”Adam tahu, menghadapi Ezra tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. Pria itu licik, berbahaya, dan memiliki pengaruh yang kuat.Namun, Adam juga tahu bahwa Ezra pasti memiliki celah, dan Adam bersumpah akan menemukannya.Sekitar pukul sepuluh pagi, Adam menghubungi seorang kenalan lamanya, seorang pengacara int

    Last Updated : 2024-12-14
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   211. Kesaksian

    “Apa kamu akan merasa puas jika menjadikan saya tersangka, Gauri?!” Suara tajam dan sinis itu menyambut Gauri ketika dia hampir saja melangkah masuk ke ruang sidang.Gauri menoleh. Amora berdiri di sana, dibatasi oleh dua petugas kepolisian yang menggenggam lengannya. Mata Amora menatap Gauri dengan kebencian yang begitu dalam, seperti api yang membakar.“Sedang bermain peran sebagai korban, Amora?” Gauri menanggapi dengan tenang. “Kami tidak menuduhmu tanpa bukti. Terima saja karena kebenaran akhirnya datang menjemputmu.”“Dasar munafik!” Amora meludah ke lantai. “Kamu pikir kamu suci?! Kamu pikir saya akan diam saja menerima semua tuduhan ini?!”Gauri menatap cairan itu dengan tatapan dingin. Lalu, kembali menatap Amora.Amora meronta, mencoba mendekat ke arah Gauri, tetapi petugas segera menahannya.Salah satu petugas berbicara dengan tegas, “Ibu Amora, harap tenang! Jangan membuat situasi semakin runyam!”“Kalau kamu

    Last Updated : 2024-12-15
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   212. Proyek Fiktif

    “Aku akan membebaskanmu dari bajingan itu, Gauri.” Adam menatap layar laptopnya dengan rahang mengeras dan jemari terkepal di sisi meja.Dokumen elektronik yang menampilkan laporan keuangan proyek pengembangan di Amsterdam terpampang jelas di depannya. Adam membaca laporan itu berulang kali, memastikan setiap angka dan rincian yang tidak seharusnya berada di sana.“Akhirnya, aku menemukanmu!” seru Adam sambil menyunggingkan senyum tipis.Adam menghela napas panjang dan menatap tajam dokumen tersebut.Proyek pengembangan di Amsterdam, yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab Ezra, menunjukkan penyalahgunaan anggaran yang sangat mencurigakan.Anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk proyek properti komersial itu justru mengalir ke perusahaan bayangan yang terdaftar di Belanda dengan regulasi pajak normal.Tidak ada bukti fisik dari pembangunan apa pun, dan catatan administratif perusahaan itu pun hampir tidak ada.“Proyek

    Last Updated : 2024-12-15
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   213. Duduk Manis

    "Jadi, kamu benar-benar menikmatinya, ya? Melihat saya dalam situasi seperti ini, Gauri?” Suara Ezra terdengar tajam di ujung telepon, nadanya dingin seperti malam yang menusuk tulang.Gauri tetap tenang, duduk dengan punggung tegak di sofa ruang kerjanya di Uno Rekayasa Industri. Wanita itu melirik jam di dinding, ingin memastikan pembicaraan ini tidak akan membuang waktunya terlalu lama.“Saya tidak tahu apa yang sedang kamu bicarakan, Ezra,” jawab Gauri dengan nada sedingin es.Di sisi lain, Ezra berdiri di jendela apartemennya di Amsterdam, menatap hujan yang mengguyur jalanan kota. Tangan pria itu mengepal erat di sisi tubuh, sementara ponsel di tangan yang lain hampir retak karena genggamannya yang terlalu kuat.“Kamu tahu persis apa yang saya maksud.” Ezra mendengkus, napasnya terdengar berat. “Semua ini dimulai sejak kamu dan Adam mulai bermain-main di belakang saya. Jangan pura-pura bodoh, Gauri!”“Kalau kamu ingin bicara soal tuduhan palsu, Ezra, saya tidak punya waktu untuk

    Last Updated : 2024-12-15
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   214. Di mana Lily?

    “Lily belum datang?” Gauri bertanya sambil mengernyitkan dahi saat berdiri di luar ruang sidang.Tangan wanita itu menggenggam tali tasnya erat-erat, berharap kabar dari Amelia akan berubah.“Patricia melarang dokter Lily untuk hadir, Nona. Saya sudah mencoba menghubungi  pihak petugas di rumah tahanan beberapa kali, tetapi mereka tidak menjawab.” Amelia, yang berada di sebelah Gauri, memberikan laporan.Gauri menghela napas panjang, mencoba menenangkan debaran di dadanya.“Kalau begitu, terus pantau situasi. Beritahu saya jika ada perkembangan!” perintah Gauri dengan tegas.“Baik, Nona.” Amelia kembali fokus pada ponselnya untuk mencari tahu dan menghubungi siapa pun yang bisa membantu nonanya.Gauri menyandarkan punggung ke dinding, menatap pintu ruang sidang yang masih tertutup rapat.Sebuah suara berat memecah lamunan wanita cantik itu. “Kamu baik-baik saja, Gauri?”Ga

    Last Updated : 2024-12-16
  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   215. Berkunjunglah!

    “Saya minta maaf atas keterlambatan saya, Yang Mulia. Saya siap memberikan kesaksian,” ujar Lily tegas sambil melangkah ke depan ruang sidang.Tatapan seluruh hadirin tertuju pada wanita itu. Wajah Lily yang dingin dan penuh keyakinan menunjukkan bahwa wanita itu tidak akan membiarkan siapa pun menggoyahkan kesaksiannya.Gauri menatap Lily dengan perasaan campur aduk, lega, tetapi tetap waspada. Tatapan Lily sesaat bertemu dengan Gauri, wanita itu tersenyum tipis dan sedikit membungkuk.Hakim mengangguk. “Silakan maju ke kursi saksi.”Lily melangkah dengan anggun dan duduk di kursi yang sudah disediakan. Jaksa mulai menggiring kesaksiannya.“Dokter Lily, Anda adalah dokter yang menangani Nona Gauri Bentlee Uno setelah insiden di griya tawang, benar?” tanya jaksa membuka sesi.“Benar, saya yang menangani Nona Gauri,” jawab Lily tanpa ragu.“Bisakah Anda menjelaskan keadaan Nona Gauri saa

    Last Updated : 2024-12-16

Latest chapter

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   265. Tidak Akan Bisa Berhenti

    “Sudah selesai?” tanya Adam, berdiri di tepi kebun mawar yang membentang indah di belakang kediaman Thomas. Matahari mulai tenggelam, memberikan semburat jingga yang memukau.Gauri melangkah mendekat, gaun berwarna krem lembut yang memeluk tubuhnya berkibar tertiup angin sore. Di tangannya ada buket bunga mawar putih kecil yang baru saja wanita itu atur bersama Amelia.“Sudah,” jawab Gauri tersenyum tipis. “Kebun ini terlalu cantik jika tidak dipakai sebagai latar pesta kita.”Adam memandangnya dengan intens, mata gelap pria itu mengamati setiap detail wajah Gauri yang diterangi cahaya lampu sekitar. “Kamu lebih cantik.”“Mas Adam, jangan mulai lagi atau kamu ingin melihat pipiku semerah tomat.” Gauri mendesah kecil sambil menggeleng. “Orang-orang sudah berdatangan, kita harus segera bergabung.”Adam mengulurkan tangan, menarik Gauri mendekat hingga wanita itu berdiri hanya beberapa sentimeter darinya.“Kalau aku bilang kamu cantik, kamu terima saja,” tukas Adam.Gauri tertawa kecil,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   264. Harraz’s

    “Mama ingin sesuatu dari laci itu?” tanya Gauri lagi, memastikan bahwa dia tidak salah mengerti.Arum mengangguk pelan, matanya tidak lepas dari laci kecil di samping ranjang. Gauri mengerutkan kening sejenak, merasa sedikit ragu, tetapi akhirnya dia mendekat ke laci itu.Gauri membuka laci kecil tersebut dengan perlahan. Di dalamnya, terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwarna merah marun dengan ukiran emas di bagian atasnya. Gauri mengangkat kotak itu, lalu menoleh ke arah Arum.“Ini, Ma?” tanya Gauri sambil mengangkat kotak itu.Arum mengangguk lagi, kali ini lebih mantap. Gauri membawa kotak itu ke hadapan Arum, tetapi wanita paruh baya itu membuat gerakan tangan seolah meminta Gauri membuka kotak tersebut.Dengan hati-hati, Gauri membuka kotak kecil itu. Di dalamnya, terdapat sebuah cincin mewah dengan desain yang klasik dan elegan. Kilauan berlian di tengah cincin itu tampak memikat di bawah cahaya lampu kamar.Gauri memandang cincin itu dengan kagum.“Cincinnya sangat indah,

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   263. Merawat Luka

    “Jadi, Nona benar-benar akan meninggalkan griya tawang?” tanya Amelia, matanya menatap koper kecil yang ada di sisi Gauri.Gauri mendongak dan memandang griya tawangnya sekali lagi dari tempat parkir JCrown Tower, tempat tinggal yang penuh kenangan, baik manis maupun pahit.“Ya,” jawab Gauri dengan mantap. “Tempat ini terlalu penuh dengan bayangan masa lalu. Kakek benar, saya butuh tempat tinggal baru yang lebih baik.”Amelia tersenyum kecil. “Rona Village memang lebih cocok untuk Nona sekarang. Walaupun kita sudah dewasa, terkadang kembali ke rumah orang tua akan terasa menenangkan.”Gauri hanya tersenyum. Wanita itu mengangguk pelan, mengiakan pendapat Amelia.Beberapa saat kemudian, Gauri melangkah menjauh dari JCrown Tower sambil membawa barang-barang penting dan meninggalkan semua yang tidak lagi ingin wanita itu ingat di griya tawang.Hari-hari berlalu, dan selama Adam berada di Australia, Gauri mengisi waktunya dengan bekerja dan merawat Arum. Setiap malam, setelah menyelesaika

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   262. Menularkan

    [Bagaimana bisa kamu lebih memilih untuk menghabiskan waktu dengan Mama daripada aku, Gauri?]Gauri membaca pesan itu dengan senyum tipis. Matanya memancarkan kehangatan yang bercampur geli. Adam selalu memiliki cara sendiri untuk mengungkapkan rasa cemburunya.Tanpa berpikir panjang, Gauri mengetik balasan. “Kamu sudah sampai di Australia?”Gauri menekan tombol kirim dan kembali menyandarkan tubuh di jok mobil. Amelia yang duduk di sampingnya sibuk dengan laptop, sementara sopir yang memegang kemudi sesekali melirik ke arah mereka melalui kaca spion.“Pesan dari Tuan Adam?” tanya Amelia dengan senyum menggoda tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.“Hmm,” gumam Gauri singkat sambil menyimpan ponsel ke dalam tas. “Mas Adam hanya ingin memastikan saya tidak lupa bahwa dia ingin menjadi prioritas saya.”Amelia terkekeh pelan, menggelengkan kepala. “Saya senang melihat hubungan Nona dan Tuan sudah membaik.”Mobil perlahan memasuki gerbang besar dengan lampu-lampu taman yang menyor

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   261. Bebas

    “Jadi, apa semuanya sudah selesai?” tanya Gauri sambil merapikan pakaiannya ke dalam koper kecil. Tangannya sibuk melipat gaun sederhana yang Amelia serahkan padanya.Amelia, yang berdiri di dekat lemari, mengangguk sambil membawa beberapa dokumen yang baru saja dia serahkan.“Ya, evaluasi mingguan Uno Rekayasa Industri berjalan dengan baik. Proyek-proyek besar berjalan lancar, meski ada beberapa kendala teknis kecil yang bisa diatasi dalam waktu dekat.” Amelia menjawab.“Bagus,” sahut Gauri, tersenyum tipis. “Amelia, kamu benar-benar sudah banyak membantu selama saya di sini. Terima kasih.”“Tapi, Nona Gauri … kalau saya lebih berhati-hati saat menyetir, kecelakaan itu tidak akan terjadi. Saya benar-benar minta maaf.” Amelia mendesah pelan, menatap Gauri dengan sorot mata penuh rasa bersalah.Gauri mengangkat wajah, menatap Amelia tajam, tetapi penuh kehangatan.“Saya sudah bilang berkali-kali, Amelia, saya tidak ingin mendengar permintaan maaf itu lagi,” desah Gauri sebal.“Baik, No

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   260. Oh, Pengganggu!

    "Bagaimana dengan Mama Arum?" tanya Gauri pelan, matanya menatap Adam yang baru saja duduk di kursi di samping ranjangnya.Pagi tadi, Gauri mendengar bahwa Arum dilarikan ke rumah sakit. Dan baru sore ini, dia bisa mengonfirmasi hal itu ke Adam.Adam menghela napas panjang, menatap Gauri dengan tatapan lembut. “Hipertensinya kambuh semalam, dan sekarang Mama dinyatakan mengalami stroke.”Gauri terkejut, matanya membulat. “Stroke?”Adam mengangguk, rahangnya sedikit mengeras. “Semalam setelah aku bilang ingin membatalkan perceraian dan ingin kembali denganmu, Mama sangat marah. Mama belum bisa menerima itu.”“Mas Adam ….” Gauri menggigit bibir, matanya terlihat berkaca-kaca. “Aku ingin menjenguk Mama Arum.”Adam menatap Gauri cukup lama sebelum akhirnya menghela napas dan mengangguk pelan.“Kamu boleh menjenguknya. Tapi ada syarat!” tukas Adam.“Syarat?” Gauri menaikkan alis. “Apa?”“Kamu hanya boleh menjenguk Mama saat kamu sudah sembuh dan mengenakan gaun cantik yang biasa kamu pakai

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   259. Kencan Buta

    “Ini pasti hari spesial, bukan?” tebak Arum sambil memindai ruangan.Suara alunan piano yang lembut mengisi suasana restoran mewah itu. Lampu-lampu kristal menggantung tinggi, memancarkan cahaya hangat yang menciptakan atmosfer elegan.Adam duduk di sebuah meja dekat jendela besar, mengenakan setelan jas hitam sempurna. Di depannya, Arum, terlihat sangat antusias dengan wajah merona yang sulit disembunyikan.“Ini pilihan restoran yang bagus, Adam,” lanjut Arum sambil tersenyum. “Akhirnya, kamu mulai mengerti bahwa wanita-wanita pilihan Mama punya kualitas yang sepadan denganmu.”Adam hanya mengangkat alis sedikit, lalu menyesap air putih dari gelas kristalnya. Senyum kecil muncul di wajah pria itu, meskipun matanya tetap dingin.“Mama sangat yakin malam ini akan menjadi momen besar, ya?” tanya Adam.“Tentu saja!” Arum tertawa kecil sambil merapikan gaunnya yang berkilauan. “Mama tahu kamu keras kepala, Adam, tapi setidaknya sekarang kamu mulai membuka hati untuk pilihan yang tepat. Ja

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   258. Kali Ini Akan Kulakukan dengan Benar

    “Jangan bergerak terlalu banyak, Gauri” pinta Adam sambil mendorong kursi roda Gauri perlahan, membawa wanita itu ke taman rumah sakit. “Dokter bilang kamu masih perlu banyak istirahat. Aku tidak akan mengampuni diriku jika setelah ini terjadi sesuatu pada dirimu lagi.”Gauri tersenyum tipis dengan pipi memerah. Wajah wanita itu jauh lebih cerah dibanding hari-hari sebelumnya.“Aku tidak bergerak sama sekali, Mas Adam. Kamu yang menaruh aku untuk duduk di sini, di kursi roda, bukan?” Gauri tidak ingin kalah.Adam menoleh sejenak ke arah Gauri dengan tatapan yang tenang dan menghangatkan. Ada senyum tipis yang menghiasi bibirnya.“Kalau kamu tidak ingin duduk di sini, aku bisa mengembalikanmu ke ranjang perawatan,” tukas Adam berpura-pura marah, padahal sedang menahan tawa.Gauri tertawa kecil, menyentuh tangan Adam yang berada di pegangan kursi roda. “Tidak usah. Di sini jauh lebih menyenangkan. Terima kasih sudah membawaku keluar.”Angin sore yang sejuk menyapu wajah mereka saat Adam

  • Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa   257. Merindu Manik Cokelat Gauri

    “Apa yang mereka inginkan dari kerja sama ini?” tanya Adam pada seseorang di seberang telepon sambil memandang cahaya matahari lembut yang masuk melalui jendela, menerangi ruangan perawatan VIP di salah satu rumah sakit terbaik di kota Jakarta.Adam duduk di sofa dengan postur tegap, satu tangan memegang ponsel, sementara tangan lainnya menelusuri dokumen yang tersebar di meja kecil di depannya. Di sekitar sofa, ada laptop terbuka, beberapa map tebal, dan secangkir kopi yang sudah hampir dingin.“Saya paham bahwa Harraz Mall harus menarik perhatian publik dengan langkah ini,” ujar Adam serius. “Tapi brand sebesar itu memerlukan penawaran yang lebih kuat. Saya akan mengatur ulang kontraknya besok.”Sebuah keheningan singkat mengisi ruangan sebelum suara kecil terdengar dari ranjang di belakangnya.“Mas Adam?”Adam langsung tersentak, jantungnya berdebar keras. Suara itu begitu lembut, tetapi cukup untuk menghentikan dunianya sejenak. Dengan gerakan cepat, Adam menoleh, matanya membelal

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status