"Jadi, kamu benar-benar menikmatinya, ya? Melihat saya dalam situasi seperti ini, Gauri?” Suara Ezra terdengar tajam di ujung telepon, nadanya dingin seperti malam yang menusuk tulang.Gauri tetap tenang, duduk dengan punggung tegak di sofa ruang kerjanya di Uno Rekayasa Industri. Wanita itu melirik jam di dinding, ingin memastikan pembicaraan ini tidak akan membuang waktunya terlalu lama.“Saya tidak tahu apa yang sedang kamu bicarakan, Ezra,” jawab Gauri dengan nada sedingin es.Di sisi lain, Ezra berdiri di jendela apartemennya di Amsterdam, menatap hujan yang mengguyur jalanan kota. Tangan pria itu mengepal erat di sisi tubuh, sementara ponsel di tangan yang lain hampir retak karena genggamannya yang terlalu kuat.“Kamu tahu persis apa yang saya maksud.” Ezra mendengkus, napasnya terdengar berat. “Semua ini dimulai sejak kamu dan Adam mulai bermain-main di belakang saya. Jangan pura-pura bodoh, Gauri!”“Kalau kamu ingin bicara soal tuduhan palsu, Ezra, saya tidak punya waktu untuk
Terakhir Diperbarui : 2024-12-15 Baca selengkapnya