Semua Bab Mantan Istri Tuan CEO yang Berkuasa: Bab 191 - Bab 200

252 Bab

191. Bisikan Mantan Suami

“Mas Adam,” panggil Gauri, suaranya rendah, tetapi penuh penekanan. “Bisa tolong tunggu di luar sebentar?”Adam menatap Gauri, matanya mencari alasan di balik permintaan wanita itu. Sementara Gauri tidak menunjukkan ekspresi dan emosi apa pun selain mimik letih.Setelah beberapa detik, Adam akhirnya mengangguk dan melangkah keluar kamar tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Begitu pintu tertutup, Gauri menarik napas dalam. Wanita itu mengarahkan pandangannya ke Thomas yang masih duduk di ranjang dengan wajah penuh amarah.“Kakek, ayo tidur,” pinta Gauri dengan lembut dan sedikit bergetar. “Sudah malam, Kakek butuh istirahat.”Thomas mendengkus pelan, tetapi tidak membantah. Dengan susah payah, pria tua itu berbaring di ranjangnya. Tangan Thomas gemetar ketika mencoba menarik selimut, Gauri dengan sigap membantunya.“Tidak perlu repot-repot, Gauri,” sergah Thomas dengan suara yang mulai melemah.Thomas pasti lelah karena ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

192. Ambil Saja Sendiri!

Keesokan paginya di kamar inap Thomas Uno.Gauri sedang duduk di kursi sebelah ranjang Thomas sambil menyiapkan sarapan untuk kakeknya yang baru saja selesai dimandikan oleh seorang perawat pria. Thomas tampak lebih tenang pagi ini, walaupun wajahnya masih pucat.Tok! Tok! Tok!Ketukan pintu membuat keduanya menoleh. Ezra melangkah masuk dengan langkah lebar. Pria itu mengenakan setelan kasual, tetapi tetap terlihat rapi seperti biasanya.“Selamat pagi, Kakek,” sapa Ezra sambil tersenyum lebar hingga kedua matanya menyipit.Tatapan Ezra melirik sekilas ke arah Gauri yang hanya menunduk. Wanita itu tengah sibuk menuangkan bubur ke mangkuk kecil.“Pagi, Ezra.” Thomas mengangguk lemah. “Apa kamu sudah menyiapkan semuanya?”Gauri sudah memberi tahu Thomas perihal pengacara Uno Rekayasa Industri yang akan datang.“Tentu saja, Kakek. Pengacara kita sudah berada di perjalanan menuju Singapura. Kemungkinan mereka akan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-07
Baca selengkapnya

193. Tutup Usia

Pukul satu siang, kamar inap Thomas yang biasanya tenang menjadi lebih ramai. Sejumlah pengacara dari Uno Rekayasa Industri telah tiba. Mereka membawa berkas-berkas penting yang akan menentukan kedudukan Thomas, Gauri, Ezra, dan juga masa depan perusahaan.Kamar inap jenis VVIP ini cukup luas, dengan sofa besar di sudut ruangan yang kini menjadi tempat berkumpul mereka.Gauri duduk di salah satu sofa sambil meremas ujung gaun dan menegakkan punggung. Sedangkan Ezra duduk di sebelah wanita itu dengan ekspresi yang sulit dibaca.Sementara itu, Thomas duduk di ranjang dengan bantal yang menopang punggungnya. Walaupun tubuhnya tampak lemah, aura wibawa sebagai konglomerat nomor satu tidak memudar sedikit pun."Tuan Thomas, Nona Gauri, dan Tuan Ezra, kami membawa kabar yang cukup genting dari dewan direksi di Indonesia. Mereka sangat cemas jika Tuan Thomas tutup usia sebelum menyerahkan kekuasaan kepada Nona Gauri secara resmi. Hal ini menjadi topik utama dalam beberapa hari terakhir." Pen
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

194. Di Atas Angin

Gauri berjalan menuju restoran yang terletak di lobi rumah sakit. Langkah wanita itu cukup pelan, seiring dengan pikiran yang masih penuh dengan kekacauan setelah pertemuan besar tadi.Perut Gauri terasa kosong, tetapi dia tidak merasa lapar. Namun, Gauri tahu bahwa dia harus tetap makan untuk menjaga kesehatan karena merawat orang sakit membutuhkan banyak energi.Begitu memasuki restoran, aroma makanan hangat langsung menyambut Gauri. Mata wanita itu menyapu ruangan, mencari meja kosong. Namun, pandangan Gauri terhenti ketika dia melihat Ezra di area merokok, duduk dengan santai sambil mengepulkan asap dari rokok yang terselip di jarinya.‘Ezra benar-benar merokok?’ pikir Gauri sambil mengangkat kedua alisnya. Wanita itu teringat saat dirinya masuk ke kamar Ezra di griya tawang yang sangat kental dengan bau nikotin.Tanpa berpikir panjang, Gauri mendekati meja Ezra. Ketika wanita itu menarik kursi dan duduk di depannya, Ezra mendongak dengan alis terangkat.“Sejak kapan kamu mulai me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-08
Baca selengkapnya

195. Surat Wasiat

Gauri membuka pintu kamar inap Thomas dengan pelan, berharap kakeknya sudah istirahat setelah pagi yang berat. Namun, ternyata pria tua itu masih terjaga dan sedang bersandar di ranjang dengan pandangan kosong ke arah jendela.“Kakek,” panggil Gauri sambil melangkah masuk.Wanita itu juga menyunggingkan senyum tipis, ditengah napasnya yang masih memburu karena berjalan cepat menuju kamar Thomas.Thomas menoleh perlahan dengan ekspresi yang tetap datar. “Ada apa? Kamu terlihat tergesa-gesa.”Gauri menarik napas panjang. Dia berjalan mendekat dan duduk di kursi sebelah ranjang, lalu menatap kakeknya dengan serius.“Saya ingin membicarakan sesuatu yang penting, Kakek,” ucap Gauri dengan hati-hati. Dia memperhatikan perubahan ekspresi sang kakek.Thomas mengangkat kedua alisnya, tetapi tidak berkata apa-apa. Pria tua itu hanya menunggu Gauri melanjutkan ucapannya.“Saya ingin membatalkan pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

196. Menghentikan Rumor

Gauri melangkah masuk ke dalam Bee Hotel yang berarsitektur modern. Gedung dengan 20 lantai ini didesain dengan dominan warna kuning cerah dan beberapa aksesoris menyerupai lebah.Walaupun Gauri baru pertama kali ke Singapura, wanita itu merasa tidak asing dengan nama hotel ini.“Selamat malam, Nona. Ada yang bisa saya bantu?” Petugas resepsionis menyambut Gauri dengan senyuman ramah. “Saya membutuhkan kamar untuk malam ini. Apakah masih ada yang tersedia?” tanya Gauri sambil membuka tas, bersiap mengeluarkan kartu identitas untuk keperluan check-in.“Maaf, Nona. Saat ini semua kamar kami sudah penuh. Ada beberapa rombongan tamu yang memesan sejak tadi pagi.” Resepsionis itu tampak menyesal.Gauri menghela napas. Wanita itu menatap resepsionis, sementara isi kepalanya sibuk mencari solusi.“Apakah ada hotel lain di sekitar sini?” tanya Gauri. “Saya tidak begitu kenal daerah sini karena saya berasal dari Indonesia dan saya butuh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

197. Bisnis di Atas Cinta

Mata Ezra menatap Gauri dengan kebencian yang bercampur dengan nafsu gelap. Pria itu berada di atas tubuh Gauri, tengah mengunci tubuh wanita di bawahnya.Gauri meringis, tubuhnya bergetar, tetapi tekadnya untuk melawan membuat mata wanita itu tetap menatap Ezra dengan tajam.“Lepaskan saya, Ezra! Kamu sudah sangat keterlaluan!” teriak Gauri sambil memukuli dada Ezra dengan sekuat tenaga supaya pria itu menjauh.Namun, bukannya berhenti, Ezra justru merobek gaun bagian atas Gauri dengan sekali hentakan. “Aaargh!” jerit Gauri dengan jantung yang berdegup kencang. “Sialan, Ezra!”Gauri melayangkan tangannya untuk memukul kepala Ezra, tetapi pria itu dengan cekatan berhasil menangkap tangannya. Mata Ezra sangat membara.“Kamu harus tahu tempatmu, Gauri!” bentak Ezra dengan wajah yang sangat merah.Ini pertama kalinya Gauri merasa sangat ketakutan karena seorang pria. Memorinya kembali melayang ke malam saat Gauri hampir di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-09
Baca selengkapnya

198. Framing

Suara tembakan menggema keras di dalam kamar hotel.Ezra tersentak, tubuh pria itu membeku di tempat. Mata Ezra melebar ketika melihat kaca jendela kamar hotel retak, pecah berantakan, sebelum akhirnya menyisakan lubang besar dengan pecahan yang berserakan di lantai.Udara dingin malam Singapura menerobos masuk ke kamar dan membuat tirai berkibar pelan.Gauri tetap berdiri dengan pistol yang kembali terarah ke Ezra, tetapi kali ini, jemarinya tidak lagi gemetar.“Pergi dari sini, Ezra,” bisik Gauri dingin dan tegas. “Jangan pernah kembali!”Ezra menelan ludah, tetapi senyumnya perlahan muncul kembali. “Kamu pikir tembakan itu membuat saya takut, Gauri?”Namun, ketika Gauri dengan cepat menarik pelatuk lagi, Ezra segera melangkah mundur, tangannya setengah terangkat.“Baiklah, baiklah. Kamu menang untuk malam ini,” ucap Ezra pada akhirnya.“Keluar!” desak Gauri sambil menatap Ezra dengan tajam.Ezra mend
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

199. Perawat Pengganti

Gauri membuka pintu kamar hotel perlahan. Wanita itu sedang memastikan lorong dalam keadaan sepi sebelum keluar. Setelah insiden yang baru saja terjadi, Gauri tidak ingin menimbulkan kecurigaan lain.Kini wanita itu sudah memakai gaun baru berwarna putih tulang. Dia melangkah cepat menuju lobi untuk memanggil taksi.Setibanya di rumah sakit, firasat buruk kembali menghinggapi Gauri. Langkahnya terasa berat saat menuju kamar Thomas.Namun, sebelum Gauri mencapai pintu kamar, seorang perawat mendekatinya dengan wajah cemas.“Nona Gauri,” panggil perawat itu tergesa-gesa, berusaha menyamai langkah Gauri. “Tuan Thomas mengalami kondisi kritis lagi. Dokter Kevin sedang menangani beliau di dalam.”Gauri tercekat. Tubuhnya seperti kehilangan tenaga, tetapi Gauri tetap bergegas masuk ke kamar setelah mengangguk sopan pada perawat tersebut.Di dalam, suasana terasa tegang. Thomas terlihat sangat lemah dengan oksigen yang terpasang di waja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya

200. Senjata

Gauri menatap Rusdi dengan mata berkaca-kaca. Dia menggenggam tangan pria tua itu dengan erat, berusaha menenangkan diri.“Baik, Papi,” ucap Gauri akhirnya. “Saya akan kembali ke Indonesia besok pagi dengan penerbangan pertama.”Namun, Rusdi justru tertawa keras mendengar pernyataan itu. Bahkan, tawa pria tua itu menggema di lorong rumah sakit. Hal itu membuat Gauri mengernyit bingung.“Mengapa tertawa, Papi? Apa saya salah bicara?” tanya Gauri heran.Rusdi menggeleng sambil tersenyum lebar. “Kamu benar-benar menggemaskan, Gauri! Bagaimana bisa, kamu masih saja berpikir seperti orang biasa?”“Apa maksud Papi?” Gauri semakin bingung. Dia merasa tidak ada yang lucu dari ucapannya.Rusdi mendekat dan menepuk bahu Gauri dengan lembut. “Kamu pewaris Uno Rekayasa Industri, Gauri. Kamu adalah cucu Thomas Uno. Untuk pergi ke mana pun belahan dunia yang kamu inginkan, kamu tidak perlu menunggu dan mengikuti jadwal penerbangan pesawat kome
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
26
DMCA.com Protection Status