Home / Rumah Tangga / Dibuang Suami Setelah Menikah / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Dibuang Suami Setelah Menikah: Chapter 101 - Chapter 110

136 Chapters

101 : Roket Bezos

Laki-laki itu menatap Dara, sebelum dia melepaskan celana milik Dara. Bahkan dia bangkit dan kembali mendekatkan wajahnya pada Dara. Mengecup bibirnya, tetapi Dara justru ingin menahan agar ciuman itu bukan hanya sebuah kecupan semata. Namun, Abby segera menarik kembali bibirnya dan berpindah pada telinga gadis itu."Baby, are you sure?" Lagi-lagi itu dipertanyakan. Bukan Abby tidak mau, tetapi apa yang telah dimulai tidak mudah untuk diakhiri saat ini. Mereka sudah sama-sama kepanasan, tetapi Abby sungguh masih waras.Pertama kali adalah siksa bagi Dara. Meyakinkan bahwa kenikmatan akan datang setelahnya tidak akan membuat semua yang terjadi terulang lagi.Abby tidak berpindah dari hadapan telinganya, pria itu justru membuyarkan konsentrasi Dara yang ingin menjawab pertanyaan dengan terus menjilat telinganya dan mendesah basah di sana. Napasnya terasa sangat berat, begitu pun dengan Dara. Apa yang dirasakan oleh Abby, juga Dara rasakan saat ini."Fuck me, Abby," bisiknya, Dara menari
last updateLast Updated : 2024-09-25
Read more

102 : Murahan

Tanpa kata tapi dengan tindakan, Abby melesakkan Bezosnya, sebuah telapak tangan Dara refleks menahan bahu pria yang telah tergoda oleh gairah dan melepaskan pautan bibir mereka. Masih dengan mata terpejam dengan sangat rapat.Sakit, Dara kesakitan. "Kau mau aku melepanya, Babe?" lirih Abby. Dia tidak sampai hati memaksakan letupan birahi jika wanita itu terlihat begitu kesakitan. Benar bukan dugaan Abby bahwa Dara terlihat seperti wanita yang belum bersuami.Dara menggeleng, dia menarik lagi leher Abby agar pria itu menciumnya dan mendapatkan lagi pelampiasan akan rasa sakit yang dia derita. Bahkan jemarinya menekan lebih dalam bahu pria di atas tubuhnya itu. Kuku-kuku yang sedikit memanjang melukai pundak Abby, tetapi sungguh menahan rasa sakit di sana tidaklah semenyiksa rasa tanggung yang dirasakan oleh Abby di bawah sana.Seperti menjebol sesuatu… kulit yang rapat, ruang sempit yang menyiksa dengan ketidaksabaran Abby telah memaksa untuk masuk. Ukuran yang begitu besar membuat Da
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

103 : Bukan Guru Teladan

Suara gemericik air samar terdengar masuk dalam indera pendengaran Dara. Gadis itu mengedipkan berulang kali matanya untuk beradaptasi dengan ruangan baru. Tempat di mana dia dan juga Abby menghabiskan satu malam suntuk bersama. Jika mengingat kejadian yang baru dilewati, ingin rasanya Dara mengulang kembali kisah itu.Bagaimana dia seakan menjadi musuh pria itu, akan tetapi ternyata dialah laki-laki yang berhasil membuat hatinya luruh dan bahkan berada dalam dekapannya semalaman.Sakit hati yang dirasakan oleh Dara terbayarkan dengan kenikmatan yang selama ini benar-benar sesuai dengan ekspektasi yang ada. Dulu… dulu sekali dia hanya bermimpi, sekarang semuanya menjadi nyata.Ia turunkan kaki dari ranjang, duduk di bibirtempat tidur dan menatap sekeliling ruangan itu. Sungguh sangat berantakan dan kacau balau. Tidak jauh dari ranjang ada cermin yang cukup besar, semalam dia menatap tingkah binalnya di sana. Namun, kini dia bisa mematut dirinya di sana pula.Tidak hanya satu atau dua
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

104 : Salah Tingkah

"Dara?! Astaga! Kamu ke mana saja? Kamu sudah lama sekali tidak datang ke sekolah, Dara. Kamu kira ini sekolah milik bapakmu? Ayolah, Dara! Tolong! Patuhi peraturan yang ada. Bahkan kamu izin resmi pun tidak bisa lebih dari satu Minggu, kecuali kamu cuti hamil!"Suara kepala sekolah itu menggema menusuk gendang telinga Dara. Rasanya memang tidak salah jika beliau marah. Semua kesalahan ada pada Dara saat ini. Dia terlalu ceroboh dan tetap saja merasa paling memiliki masalah yang kuat. Padahal di luar sana banyak sekali orang yang bahkan kesulitan mencari pekerjaan. Juga masalah yang jauh lebih besar dari dirinya."Ma… maafkan saya, Bu. Maaf, karena memang sa…""Maaf, Dara. Pihak sekolah resmi mengirimkan kamu surat pemberhentian. Sepenuhnya bukan aku yang melakukan. Dinas sosial memantau penuh, Dara. Kamu tahu, seharusnya kamu lebih berhati-hati," sergah sang kepala sekolah.Dara terdiam. Artinya, dia dipecat, pemberhentian secara paksa. Kenapa? Kenapa disaat dirinya merasakan satu sa
last updateLast Updated : 2024-09-26
Read more

105 : Penjelasan

Dalam perjalanan mengantarkan Dara kembali ke rumah. Gadis itu banyak diam. Abby tidak pernah tahu apa yang dipikirkan oleh perempuan bermata indah itu. Sesekali, ia menoleh sekedar untuk menatap wajah Dara. Wanitanya terlihat jauh lebih cantik dari sebelum ini. Terlebih di bawah cahaya lampu yang redup, kecantikannya kian menggila."Babe, ada yang salah? Kenapa kamu diam saja?" Abby tidak bisa bertahan dan melihat Dara membisu seperti itu. Jika ada yang salah dengan dirinya saat ini, ia lebih suka Dara mengatakannya, karena dia bukan cenayang yang bisa menerawang apa yang dirasakan oleh Dara saat ini."Hei, katakan padaku, Sayang.” Abby menjulurkan tangannya menyentuh lutut Dara. Berpindah pada dagu dan menariknya agar gadis itu mengangkat wajahnya.Di tatapnya wajah Abby, melihat pada mimik muka pria yang semalam telah meluluh lantakkan segalanya. Membuat kebahagiaan baru dalam sejarah hidupnya. Dara, menggenggam tangan Abby dengan erat. Mencium telapak tangan Abby. Bukan punggung t
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

106 : Taruhan?

"Yakin?" Dara mengangguk dengan cepat dan mantap jeli tanda dia sangat yakin bahwa mau mendengar apa yang sebenarnya terjadi. Dia ingin sekali mengetahui ada apa dengan keduanya.Foto profil Aaron bersama dengan Dara ketika berada di desa juga terlihat di ponsel Abby. Artinya, mereka saling kenal. Ia merasa ditipu oleh dua pria itu.“Jangan bilang kalau kau hanya dijadikan tantangan untuk mereka, Dara.”“Tidak mungkin, Abby pria yang jujur.”“Tahu dari mana? Ini bukan tanpa sebab atau tiba-tiba keduanya mengenal dan hadir dalam hidup Dara, kan?”Tangan Dara terangkat menutup telinganya, seolah tidak ingin mendengar perseteruan yang terjadi dalam isi kepalanya. Ia tertunduk, tertekan dengan apa yang terjadi antara dirinya dan Aaron juga antara dirinya bersama Abby. Tidak bisa dibayangkan bagaimana jadinya saat hatinya telah luluh dan jatuh dalam pesona Abby ternyata ia hanya menjadi bahan taruhan semata. Parahnya, Dara bahkan telah kehilangan dara yang selama ini dia jaga dan hanya dipe
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

107 : Dayyana dan Abrisam

Tiga puluh lima tahun lebih yang lalu, sebuah pernikahan terjadi antara Dayyana dan juga Abrisam. Dua sejoli yang memiliki anak diluar nikah saat ini usianya sudah menginjak satu tahun bertepatan dengan usia pernikahan mereka yang sama satu tahun pula.Bocah laki-laki yang sungguh rupawan dengan rambut hitam lurus dan bola mata sangat mirip dengan Dayyana, hitam. Cinta tidak bisa diminta dan ditolak bukan? Jika tidak ingin dukun yang bertindak.Tidak! Kejadiannya tidak demikian, Dayyana dan Abrisam sama-sama saling mencintai, sama-sama terbuai dengan indahnya cinta kala itu. Masa SMA yang masih penuh dengan hingar bingar kesenangan dunia malam.Mereka selalu kelayapan saat malam hari dianggap paling keren. Bahkan mabuk dan juga melakukan hubungan seks ditanggapi dengan biasa.Saat itu, Dayyana yang notabenenya anak orang kaya dengan segala harta yang diberikan kedua orang tuanya membuatnya kalap.Jauh berbeda dengan Abrisam, pria yang sejatinya pendiam, tetapi karena daya tarik Dayyan
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

108 : Dayyana dan Abrisam 2

“Kurasa Lebih cantik jika aku tanpa…” sengaja ia gantung kalimatnya. Namun, mata memberi intrupsi pada Abrisam dengan melihat ke arah penutup badan itu seolah mengatakan bahwa tangan-tangan besar nan kokoh pria itu kudu melepasnya.Tanpa kata tambahan Dayyana menyentuh dada Abrisam. Membuat desiran dalam dada laki-laki itu kian cepat. Darah terpompa jauh lebih cepat dan membuat jantungnya berdegup kencang.Hal yang sama pun dirasakan oleh Dayyana. Gadis itu meletakkan cangkir dan mengikis jarak di antara mereka. Abrisam melakukan hal yang sama, dia menyentuh kedua lengan Dayyana. Kedua netra itu saling bertatapan, netra bertemu netra. Satunya memiliki mata kecokelatan, satunya hitam terang.Dayyana kian mendekatkan wajah pada Abrisam, dia yang terlebih dulu tersulut oleh nafsu ketika harus melihat otot perut Abrisam yang telah terbentuk sempurna.Memejamkan mata hingga kedua bibir bisa saling menempel. Dayyana membuka sedikit mulutnya agar Abrisam mampu meraup bibir bawahnya. Menarik
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

109 : Dayyana dan Abrisam 3

Mendengar apa  yang terlontar dari mulut Dayyana yang menggoda membuat Abrisam mengubur keraguan. Ia kembali melahap bibir lembab perempuan berparas ayu di hadapannya. Pujian memang mampu melambungkan seseorang. Bukan hanya wanita, tetapi juga pria. Terlebih, Dayyana memang selalu menyukai sebuah pujian. Dia adalah wanita paling haus dengan sebuah pujian. Lebih tepatnya dia akan selalu terbuai dengan pujian yang kini akan membawanya dalam sebuah kenikmatan masa muda.Sekejap, semua pakaian mereka telah tertanggal. Berada di dalam kamar milik Abrisam yang kental dengan sentuhan lelaki. Memanglah kamar yang sederhana tetapi sangat nyaman. Apa lagi jika berada di sana berdua bersama seorang kekasih ditambah dengan hujan lebat disertai guntur dan petir yang belum juga berhenti."Ah, Sam…." Berulang kali desahan itu terucap dari mulut Dayyana, berulang kali dia menyerukan nama Abrisam. Laki-laki yang menghujam tubuhnya untuk pertama kali.Pria yang berhasil menj
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

110 : Dayyana dan Abrisam 4

Seperti itulah hingga Aaron lahir di dunia. Nyatanya kenyataan pahit memang dihadapi oleh Dayyana dan Abrisam. Mereka tidak diterima baik oleh keluarga, Dayyana bahkan di usir.Pada saat hari di mana Dayyana harus melahirkan anak keduanya, Abby. Abrisam tidak mampu membayar biaya rumah sakit dan dia diharuskan untuk pergi ke rumah sang mertua. Cacian, makian bahkan pukulan dari ayah Dayyana dia dapatkan. Abrisam tidak mau membalasnya karena dia butuh. Dia ingin Dayyana dan anaknya selamat.Delapan bulan usia Aaron, Dayyana sudah hamil lima bulan, ini gila. Namun benar-benar terjadi dalam kehidupan keduanya. Anak keduanya cukup membuat Dayyana kerepotan dengan morning sickness yang ekstrim. Bahkan Dayyana justru kehilangan berat badan bukan malah bertambah."Sudah aku duga dari awal! Kamu itu mlarat! Nekat bawa kabur anak saya! Lalu apa sekarang?!""Tenang, Pa! Aku punya penawaran baik." Wanita yang telah melahirkan Dayyana bangkit dan mendekati s
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status