Chu Wang berdiri perlahan, senyumnya tipis dan penuh teka-teki. Dengan elegan, ia melangkah maju dan menatap Tuan Muda Fu Kai, yang berdiri di dekat meja pelelangan. “Tuan Muda Fu,” ujarnya, suaranya lembut tapi penuh wibawa, “agar tidak menimbulkan kecurigaan di antara para tamu yang lain, bagaimana jika aku yang membayar terlebih dahulu?” Tuan Muda Fu Kai terdiam sejenak, tampak sedikit ragu. Ia menoleh ke arah Wei Jin, wanita cantik dengan sorot mata tajam yang sejak awal hanya mengawasi jalannya lelang. Wei Jin mengangguk pelan, memberi isyarat setuju tanpa berkata apa-apa. “Baiklah, jika itu memang keinginan Chu Wang,” jawab Tuan Muda Fu Kai akhirnya, suaranya tegas namun penuh hormat. Chu Wang mengangkat tangannya sedikit, bertepuk tangan dengan gerakan yang anggun. Dua orang pelayan segera datang, membawa kotak kayu berukuran sedang. Mereka membawanya ke hadapan Wei Jin, yang membuka kotak itu dengan hati-hati. Di dalamnya, tumpukan tael emas berkilauan, memantulkan cahaya
Last Updated : 2024-11-09 Read more