Mark tetap diam, seperti patung marmer yang memancarkan aura dingin dan tak tergoyahkan. Namun, di balik ekspresinya yang datar, pikirannya berputar. Stella.Wanita yang dulu pernah menjadi bagian dari dunianya, kini hanya bayangan samar yang tak lagi ia pedulikan.Viona, dengan segala kekuatannya yang lembut, telah menggantikan setiap ruang kosong dalam hidupnya. Kehadiran Stella, meski mencoba menyusup, hanyalah desiran angin yang lewat tanpa arti.“Tidak perlu repot-repot memberitahuku tentang dia lagi,” ucap Mark akhirnya, suaranya datar tetapi penuh makna. “Waktuku sekarang hanya untuk Viona. Dan calon bayi kami.”Ben mengangguk pelan, menyadari bahwa pria di hadapannya telah berubah. Ada kedalaman baru di dalam Mark, seperti lautan yang bergelora tetapi kini mulai menemukan ketenangan.Entah bagaimana, Viona telah menjadi jangkar yang menahan badai dalam jiwa seorang pria yang pernah terlalu larut dalam ambisi dan ego.“Baik, Tuan. Ah, ya satu lagi, Tuan. Apakah Anda akan mengha
Terakhir Diperbarui : 2024-11-16 Baca selengkapnya