“Proses perceraianku memang sedang bergulir, Ric. Tapi seperti yang aku katakan malam itu ... aku tak bisa kembali padamu. Lupakan aku, lupakan semua tentang kita—““Tapi aku nggak bisa, Khai!“ tekannya.“Bisa atau tidak, aku nggak peduli, Ric. Karena aku tak menginginkanmu.““Bohong!““Terserah apa katamu, Ric. Aku pamit, Ric. Sekali lagi, lupakan kalau Naira Khairana pernah singgah di kehidupanmu. Aku doakan semoga kamu bahagia dan mendapatkan pasangan yang sepadan, seiman denganmu.“Aku bangkit berdiri sambil menahan sendu yang mengabuti diri. Lalu buru-buru melangkah dengan mantap, walau terdengar jelas suaranya yang menolak keputusanku.Begitu sampai di luar gerbang, aku buru-buru menyetop taksi yang lewat. Tangis yang sedari tadi kutahan pun pecah tak terkendali. Membuat atensi supir taksi seketika teralih padaku.“Mbak nggak apa-apa?“ tanyanya.“Enggak, Pak. Jalan saja.“Aku menjawab sambil menye
Terakhir Diperbarui : 2025-02-05 Baca selengkapnya