Semua Bab Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku: Bab 71 - Bab 80

104 Bab

Bab 71

71. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Belum Juga Ada Kabar Dari Suamiku Mas Indra. Penulis : Lusia Sudarti Part 71Berbagai pertanyaan dan praduga berkelindan dalam hatiku, saat ini hatiku terasa begitu sedih dan resah.Namun aku berusaha untuk tetap berfikir positif agar hati dan calon Anakku menjadi tenang.🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Hingga malam menggantikan siang yang terik menguasai alam semesta kabar yang aku nanti tak kunjung aku dapatkan. "Mbak malam ini aku ijin pulang ya? Anakku sebentar lagi akan berangkat KKN ke daerah Cirebon," ucap Mbak Murti. "Iya silahkan Mbak, hati-hati di jalan ya?" pesanku kepadanya. "Kalau begitu aku pamit ya Mbak! Warung masih sangat ramai." "Iya Mbak, enggak apa-apa." Selepas kepergian Mbak Murti aku semakin gelisah menunggu kabar dari Mas Indra. Entah mengapa hatiku menjadi sangat gundah dan tak tenang hingga bolak-balik memeriksa ponsel yang tak terlepas dari genggaman tanganku. Aku memutuskan untuk ke kamar Anak-anakku agar hatiku sedikit ten
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya

Bab 72

72. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Kabar Duka! Musibah Menimpa Suamiku, Mas Indra. Penulis : Lusia Sudarti Part 72Aku melangkah perlahan sambil mengedarkan tatapan keseluruh ruangan dalam warungku yang tampak sangat bersih, rapi dan segar.🥀🥀🥀🥀🥀Dari pagi suasana warung milikku telah ramai pembeli, aku membantu pekerjaan ala kadarnya supaya aku sedikit melupakan beban yang saat ini sedang menghimpit. "Selamat siang Mbak! Saya mau minta bon makan." Terdengar suara seseorang yangvrasanya tak asing bagiku, aku segera mendongak kearah suara di depanku. Sontak ... Aku tertegun kala menyadari siapa yang baru saja berbicara denganku. "Se-lamat siang! Oh iya ... Pak Dewa!" jawabku sedikit terbata. "Bapak makan pakai apa?" imbuhku kembali saat berhasil menguasai rasa terkejutku. "Oh iya, pakai rendang, capcay dan sambal cumi Mbak," jawab beliau.Aku mencatat semua menu yang dipesan Pak Dewa tanpa melihat kearahnya. "Oh iya, semuanya tiga puluh ribu Pak! Ada lagi?" tany
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 73

73. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Di Alam Bawah Sadar, Aku BermimpiBertemu Mas Indra. Penulis : Lusia Sudarti Part 73Aku dan semua tegang menanti kabar yang akan diterima Papa Mertua dan menanti dengan harap-harap cemas.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Papa mengendara mobilnya yang kami tumpangi menuju Bandara Halim dengan kecepatan maksimal. Tak ada yang membuka suara diantara kami, baik aku maupun Mama sama-sama terdiam dengan fikiran kalut yang sedang melanda. Aku memeluk kedua Anakku duduk di jok belakang, baik Fandi maupun Kurnia tak mau duduk bersama Oma mereka di kursi depan. Air mataku tak berhenti mengalir, karena risalah hati yang saat ini sedang aku rasakan. "Pa, jangan terlalu kencang! Kasihan Hanum dan kedua Anaknya dan juga janin dalam kandungan-nya!" tegur Mama dengan suara lembut sambil menoleh kearahku. Papa menoleh sesat kearah Mama, lalu melihat kebelakang. "Iya Ma," jawab beliau sembari sedikit mengurangi kecepatan laju mobil yang dikendarai. Kami menempuh perjalan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 74

74. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Mas Indra Di Ruang ICU. Penulis : Lusia Sudarti Part 74"Sabar Sayang! Suamimu sudah di tangani oleh Dokter! Papa sedang berada diruangan Dokter saat ini," ucap Mama sembari menggenggam jemariku. 🥀🥀🥀🥀🥀Suara alat yang terpasang di tubuh Mas Indra untuk memantau kondisinya selama beliau koma. ICP(Intracranial Pressure) monitor memantau tekanan di dalam kepala dan EEG(Elektroensefalografi) memantau aktivitas otak. Dan juga alat bantu pernafasan yang terpasang di mulutnya. Wajahnya memucat dengan luka di dada kirinya yang terbalut perban membuatnya tak sadarkan diri. Hatiku terasa nyeri melihatnya. 'Mas ... ini Hanum! Mengapa terjadi padamu Mas, jangan tinggalin Hanum Mas. Lihatlah Anak kita tumbuh semakin besar di rahimku Mas!" desisku pilu, aku menggenggam erat tangan-nya yang terasa dingin. Air mata menetes tak tertahankan dari kelopak mataku. Entahlah cobaan apalagi yang aku hadapi saat ini dengan kondisiku yang sedang mengandung
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 75

75. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Ratna Seorang Perawat Sekaligus Pelakor. Penulis : Lusia Sudarti Part 75Aku bergegas meninggalkan Mushola yang telah sepi tersebut. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Hatiku terasa teriris mendengar ucapan Ratna si perawat yang merawat Mas Indra. Aku tak menyangka jika Mas Indra menolak wanita secantik Ratna hanya untukku, sungguh pengorbanan cintanya untukku begitu besar, aku merasa seperti orang bodoh yang tak menyadari ada hati seperti malaikat yang rela menungguku dan mengabaikan cinta yang mendalam dari seseorang. Aku kembali keruangan ICU dimana Mas Indra bertarung dengan penyakitnya. Ceklek! Aku membuka daun pintu ruangan ICU dan betapa terkejutnya aku kala mendapati Ratna telah berada disana seorang diri sedang membelai wajah Mas Indra yang belum bangun dari komanya. "Apa yang kamu lakukan terhadap Suamiku!" hardikku. Nafasku terasa tercekat di tenggorokan saat melihat Ratna tersenyum sinis kepadaku. "Aku pastikan setelah Indra bangun, dia akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Bab 76

76. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Akhirnya Suamiku Terbangun Dari Koma. Penulis : Lusia Sudarti Part 76Kembali aku melanjutkan makan yang sempat tertunda. Mama tersenyum melihatku menghabiskan makanan yang Mama belikan.🥀🥀🥀🥀 Mas Indra adalah salah satu prajurit yang tergabung dalam salah satu anggota kopassus yang bertugas di Papua. Tugas yang berat, karena nyawa sebagai taruhan-nya. Tak heran jika di Rumah Sakit ini ia di jaga dengan ketat. Hanya orang-orang tertentu yang bisa menjenguknya.Dokternya pun Dokter khusus yang juga merupakan anggota TNI.Satu minggu berlalu ..."Maaf Ibu ... karena alasan keamanan Ibu dan kedua orang tua Pak Indra tidak kami ijinkan untuk keluar dari lingkungan Rumah Sakit ini!" ujar salah satu Tentara yang juga seorang Dokter. Disaat telah selesai memberikan berbagai obat untuk Suamiku. Aku, Mama dan Papa saling tatap setelah mendengar penjelasan Dokter bernama Utomo Siswoyo tersebut. "Kenapa bisa begitu Dok? Kemarin biasa-biasa saj
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya

Bab 77

77. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Akhirnya Mas Indra Kembali Pulang. Penulis : Lusia Sudarti Part 77Aku terharu dengan apa yang aku alami.Syukur aku panjatkan kepada Allah SWT, karena telah mengirimkan suami dan mertua yang begitu menyayangiku. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀 Tiga hari kemudian ... Keadaan mulai kondusif namun pengawalan tetap ketat demi menghindari sesuatu yang tak di inginkan. Dan hari ini Mas Indra diperbolehkan untuk pulang. Kami bersiap untuk pulang kerumah namun memakai penutup berupa masker dan yang lain-nya untuk menghindari segala kemungkinan. "Mas, Hanum bahagia akhirnya kita bisa pulang kerumah lagi. Aku takut sekali jika Mas akan meninggalkan kami." "Alhamdulillah itu semua pertolongan Allah SWT. Mulai saat ini Mas akan merubah identitas agar tak terendus oleh musuh yang mungkin sedang mengintai," tukas Mas Indra sambil membantuku menyusun pakaian ke dalam koper. Aku menatapnya penuh rasa khawatir!"Apakah kita semua akan aman Mas?" tanyaku bimbang. "Te
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-07
Baca selengkapnya

Bab 78

78. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Pujian Mas Indra Membuat Hatiku Meleleh. Penulis : Lusia Sudarti Part 78Aku dan Mbak Murti kembali meneruskan memasak hingga selesai. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀Tujuh hari berlalu dan kondisi luka suamiku telah membaik, meskipun belum sepenuhnya mengering di bagian dalamnya. Hari ini Mas Indra akan melakukan serangkaian pemeriksaan, tim Dokter akan bertolak kerumah demi keamanan. Dihalaman depan terdengar deru mesin kendaraan yang lebih dari satu dan berhenti tepat di depan rumahku. Aku bergegas keluar dari kamar dan membuka pintu depan. "Silahkan masuk Dokter! Sudah ditunggu dikamar." "Baik Bu, terima kasih." Aku melebarkan daun pintu untuk memberi jalan pada Dokter Iqbal dan beberapa lelaki tinggi tegap berpakaian serba hitam. Aku melihat keluar halaman dan mendapati beberapa orang yang juga berpakaian hitam berjaga diluar. Aku segera menutup pintu dan masuk kedalam kamar.Diluar kamar tepatnya disisi kanan dan kiri pintu dua orang berjaga,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Bab 79

79. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Malam Yang Di Nanti. Penulis : Lusia Sudarti Part 79Aku menutup mulut karena terkejut.Sedangkan Mas Indra kembali berdiri dan pura-pura membaca slip gaji untuk pegawaiku.🥀🥀🥀🥀🥀🥀Aku merasa wajahku memanas menatap Mas Indra dengan mata terbelalak. "Mas Indra jangan begini dong. Aku kan jadi malu!" ucapku dengan menyembunyikan senyum bahagia dihatiku. "Kenapa memangnya Sayang, heemm! Mas telah begitu lama menantikan malam ini!" katanya sembari tersenyum nakal. Aku merasakan bulu romaku meremang mendengar ucapan dan melihat ekspresi Mas Indra yang menggodaku. "Heemm mulai deh nakalnya ya?" sungutku sembari mencubit hidungnya yang mancung. Tanganku di raih Mas Indra ketika hendak menyentuh hidungnya. "Mas sangat merindukan kamu Sayang!" Mas Indra menatap lekat kearah kedua bola mataku, tatapan syahdu yang juga selama ini aku rindukan. Malam syahdu membuatku larut dalam suasana yang indah yang dinantikan oleh setiap pasangan. "Seh
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 80

80. Setengah Kilo Nasi Aking Untuk Anakku. Secarik Kertas Pesan Dari Mas Indra Penulis: Lusia Sudarti Part 80"Bagus juga tuh saran Bapak Sayang. Agar Adek enggak capek, apalagi jika perut Adek membesar, tentu sangat kerepotan bukan?" imbuh Mas Indra. Aku mempertimbangkan saran mereka berdua. 🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀"Abang kalau sudah besar cita-citanya mau jadi apa?" tanya Mama mertuaku. "Abang cita-citanya mau jadi tentara seperti Ayah, Opa!" jawab Fandi. "Oh ya ... apa Abang enggak takut kena tembak?" "Enggak takut Opa! Abang ingin melindungi negara seperti Ayah!" Fandi menjawab dengan semangat. Teh Wulan tersenyum. "Bagus Bang, menjadi tentara memang mulia." Mama mertuaku menambahkan. "Tapi jangan lupa ya Sayang, pendidikan itu lebih penting. Ayah ingin kamu menjadi tentara yang pintar." Aku tersenyum bahagia mempunyai keluarga yang harmonis dan penuh kehangatan. "Tentara yang pintar dan tampan seperti Ayah!" Mas Indra menambahkan, dan membuat kami semua tertawa mendengarnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status