Home / Romansa / GAIRAH LIAR SUGAR BABY / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of GAIRAH LIAR SUGAR BABY: Chapter 11 - Chapter 20

55 Chapters

BAB 11 - Bersedia menjadi Istri Kedua

Beberapa bulan yang lalu...Sofia tengah berada di dalam kendaraan, hendak datang ke sebuah kampung yang cukup bergengsi di kota. Tidak hanya orang kaya yang berkuliah di kampus itu, melainkan ada juga mahasiswa dan mahasiswi yang mendapatkan beasiswa penuh karena kepintaran mereka. Sofia menjadi salah satu dosen di kampus tersebut, tempat dimana Selena berkuliah. Penampilan Sofia saat menjadi dosen saat itu begitu segar dan anggun. Banyak mahasiswa serta dosen yang menaruh hati kepadanya, walau hanya sekedar mengagumi. Saat itulah, Sofia tidak sengaja bertemu dengan Selena. Gadis pintar yang mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di kampus itu. Walau keadaan ekonomi dari Selena tergolong tidak mampu tapi Selena memiliki kecerdasan dan kecantikan yang tidak di miliki gadis lainnya.Mulai saat itu, Sofia mulai selalu memikirkan Selena, terlebih saat tahu jika usianya tidak akan lama lagi, Sofia memikirkan seorang pengganti yang bisa mendampingi William setelah kepergiannya kelak.S
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

BAB 12 - Kamu Istriku Juga

Taman yang begitu indah di hiasi begitu banyak bunga mawar dan ornamen putih lainnya, nampak begitu mewah dan indah. Hari ini adalah pernikahan William dan Selena, entah seperti apa Sofia membujuk William, hingga akhirnya William setuju untuk menikahi Selena. William sudah menunggu kedatangan Selena di altar tempat mereka akan mengucapkan janji suci. Pernikahan William dan Selena hanya di hadiri oleh orang terdekat mereka saja. Seperti Alex , Lily, Ayah dari William, serta dokter Angga dan beberapa kerabat jauh.Selena melangkah keluar menuju Altar dengan perlahan, Ayah William menawarkan diri untuk menjadi pendamping pengiringnya menuju Altar pernikahan. Raut wajah William tidak pernah berbohong, Wajah itu nampak tidak senang dan tidak berbahagia. Seulas senyumpun tidak terlihat di wajahnya yang tegas, dia memang terpaksa menikahi Selena karena permintaan Sofia. Cintanya pada istrinya itu begitu besar, Selena pun tahu akan hal itu, entah akan seperti apa pernikahan mereka nant
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

BAB 13 - Malam Pertama

"Pak Wil?" Selena sontak menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya, merasa malu dengan tatapan William padanya. Selena menjadi salah tingkah, William malah semakin menatapnya tanpa berkedip."Permisi, saya akan berganti pakaian terlebih dahulu, Pak," Segera Selena melangkah ke arah closet untuk berganti pakaian.Tadi saat Selena bertemu dengan Ida, asisten rumah tangganya itu sudah memberitahunya jika semua kebutuhan Selena sudah ada di rumah itu, termasuk baju."Tunggu," Suara bariton itu akhirnya terdengar, Selena menghentikan langkahnya walau tidak menatap ke arah William."Ada apa, Pak?" tanya Selena masih tetap tidak menatap William.Hening tidak ada jawaban dari Wiliam, Selena pun hanya berdiri mematung di depan pintu closet. Tak lama, suara kaki terdengar mendekati ke arah Selena. Jantung Selena tiba-tiba menjadi berdetak lebih kencang, rasanya dia ingin sekali segera masuk ke dalam closet dan memakai baju yang menutup tubuhnya.Langkah William semakin mendekat dan berhenti
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

BAB 14 - Jangan Tinggalkan Aku

Semburat cahaya mengenai wajah Selena, kali ini Selena terbangun dengan wajah yang ceria. Semalam, dia dan William melakukan lagi hubungan suami istri. Hasrat mereka seolah begitu menggebu, entah berapa kali mereka melakukannya sampai lemas tak berdaya, membuat suasana hati Selena di pagi hari menjadi lebih baik.Tok.. tok.. tok... pintu kamar Selena di ketuk, membuat Selena yang tengah menikmati tidurnya jadi terbangun. "Non, sarapan sudah siap. Tadi Bapak minta Bibi siapkan sarapan untuk Non." Suara Ida terdengar dari balik pintu, Selena segera menjawab. "Sebentar Bi, 10 menit lagi Selena keluar."Segera Selena bersiap membersihkan diri dari sisa-sisa 'jejak' William semalam. Di bawah guyuran Shower dengan air hangat yang merileksasi membuat Selena bersenandung. Senyum kecil nampak di bibirnya yang sensual karena teringat kejadian semalam bersama William. "Beginikah rasanya bercinta itu? Sungguh membuat candu." Setelah selesei mandi dan berdandan, Selena segera keluar menuju
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

BAB 15 - Hanya Wanita Sewaan

Hari itu bagaikan hari dengan awan hitam pekat yang menurunkan hujan kesedihan, begitu dingin, hampa dan kesepian.Hati dari seorang William yang tegar bagai karang seolah hancur berkeping-keping saat menerima kenyataan sang istri tercintanya sudah pergi meninggalkannya selamanya. Seperti sebagian dari dirinya telah pergi membawa separuh nyawanya. "Sabar Wil, ini semua sudah takdir. Kini Sofia sudah tidak merasa tersiksa dengan sakitnya." Ucapan hiburan yang di lontarkan oleh Ibu mertuanya yang tidak lain adalah Ibu dari mendiang sofia itu sama sekali tidak membuat William terhibur. Walau memang kenyataannya Istri tercintanya itu sudah tidak kesakitan lagi, tapi penyakit kanker yang menggeroti tubuhnya sampai habis telah menang mengambil separuh hidupnya itu."Apakah Sofia disana bahagia bila tanpaku?" Cicit William dengan nada putus asa, membuat semua kerabat bahkan orang lain menjadi sangat iba. William yang biasanya tegas, bersikap dingin bahkan tidak pernah menangis kini te
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

BAB 16 - Bukan hanya ibu Pengganti

Sepuluh hari berlalu, sejak William datang ke Sunrise Summit dan memarahi Selena. Pria itu tampak tidak peduli dengan perasaan yang Selena rasakan setelah dia marahi dengan kasar. Bahkan William tidak bisa merasakan perasaannya sendiri setelah kepergiaan Sofia, sosok William seolah raga tanpa nyawa.Justru William mengalihkan perasaannya yang hancur dengan fokus bekerja, bahkan William sering lembur bahkan tidur di kantor. Hingga pagi itu Angga berkunjung ke kantor William, ada hal penting yang harus Angga sampaikan saat itu juga kepada sahabatnya itu. "Mita, bisa bilang kepada bosmu, bahwa Dokter Angga ingin bertemu," ucap Angga pada Mita sekretaris William yang duduk di depan kantor William. "Baik Pak," Segera Mita menelepon ke ruangan William dan memberitahukan kedatangan Dokter Angga. Setelah mendapatkan persetujuan dari William, Angga segera masuk ke ruangan kantor Wiliam."Masuklah dan duduklah," titah William ketika Angga baru masuk ke dalam ruangan dan memintanya dudu
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

BAB 17 - Tango

Sekitar pukul 7 malam, Arnold sudah datang menjemput Selena di Sunrise Summit. Dengan anggun Selena berjalan menuju mobil yang sudah di bukakan pintu oleh Arnold. Tidak banyak pembicaraan antara Arnold dan Selena, sebagai orang kepercayaan William tentu Arnold akan menghormati juga istri muda Bosnya itu. Tibalah mobil Mercedes benz itu berhenti di sebuah restoran mewah, tempat para orang kaya dan selebriti sering menghabiskan waktu di sana. "Pak William sudah menunggu Anda di private Room VVIP di lantai 2, mari saya antarkan." Selena hanya mengangguk dan mengikuti langkah Arnold dari belakang, sepatu hak tingginya sungguh membuat Selena kesulitan berjalan, tapi gadis itu berusaha untuk tidak memperlihatkannya. Arnold segera mengetuk pintu ruangan VVIP itu, dan seorang pelayan dari dalam membukakannya pintunya. "Pak William, Saya sudah mengantarkan ibu Selena." ucap Arnold saat pintu terbuka, lalu William mempersilahkan Selena masuk. "Kamu boleh pulang, Nold. Bia
last updateLast Updated : 2025-02-08
Read more

BAB 18 - Menahan Hasrat

Tarian Tango William dan Selena begitu indah dan intim, seiring gerakan dan sentuhan yang mereka ciptakan membuat desiran halus di hati keduanya. Ini untuk kali pertama mereka bisa seintim ini di luar proses pembuahan, saat ini William bisa melihat dengan jelas wajah cantik Selena dan rambut hitam legamnya yang indah. Kulit putih bersih dan begitu lembut saat di sentuhnya, aroma lavender serta berries kembali William hirup, tak ayal membuat William kembali memikirkan saat mereka menghabiskan malam dengan panas. Musik Tanggo berakhir, gerakan mereka pun terhenti dengan saling menatap dan berdekatan. "Kamu hebat juga menari Tango, belajar sejak kapan?" tanya William sembari menjauhkan diri, William tidak ingin Selena mendengar degup jantungnya yang tidak beraturan. "Aku sering mengikuti kegiatan extra di kampus, Tango salah satu tarian favorit saya." William mengangguk, apa yang gadis itu ucapkan William hanya fokus menatap bibirnya yang berwarna merah dan seksi. Dil
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

BAB 19 - Akibat Emoji

Sejak Dinner malam itu, William mulai menjadi lebih dekat dengan Selena, terkadang menelepon bahkan sesekali bertukar pesan untuk sekedar menanyakan apakah Selena sudah makan atau apa yang sedang di lakukan oleh gadis itu. Sudah 2 minggu William dan Selena saling menelepon dan bertukar pesan bahkan William selalu menyempatkan untuk datang ke rumah Sunrise Summit hanya untuk makan siang bersama atau mengajakan Selena berjalan-jalan. [Ini weekend, apa kamu ada waktu untuk kita bertemu? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.] Membaca pesan singkat dari William membuat Selena tersipu malu, memang bukan kali pertama ini mereka sering jalan berdua. Nonton bioskop, makan di kafe bahkan mengunjungi tempat yang bagus dan viral juga mereka sudah pernah. Persis seperti anak ABG yang sedang pendekatan. Menunggu balasan dari Selena membuat William tidak sabar, gadis itu terlihat tengah mengetik tapi lama sekali tidak muncul balasannya. [Baiklah Pak, Aku akan bersiap-siap.] Mend
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

BAB 20 - Mereguk madu kasih

"Pak William? A..Apa yang sedang Anda lakukan?" Selena nampak begitu terkejut dengan kehadiran William yang tiba-tiba, reflek Selena juga menutupi kedua bukit kenyalnya yang bisa saja terlihat oleh Wiliam. "Aku ingin berendam bersamamu." William menjawab dengan santai, lalu melebarkan kedua tangannya, "Kemarilah , mendekat padaku. Kita menikmati berendam berdua." Untuk sesaat Selena merasa ragu untuk mendekat ke arah William, tapi Pria itu memerintahkannya lagi. "Kemarilah Selena, tidak perlu malu. Aku bahkan sudah melihat semua tubuhmu tanpa pakaian ataupun yang menutupi." ucapan William itu sukses membuat wajah Selena memerah, walau ragu Selena tetap mendekat pada William, kini Selena berada dalam pelukan William. Tubuh polos mereka saling bersentuhan dan memberikan rasa hangat yang lain. Selena semakin menundukkan kepalanya dengan wajah memerah karena malu, gadis itu hanya bisa terdiam. Untuk beberapa saat mereka berdua hanya saling duduk dan terdiam. Tanp
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more
PREV
123456
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status