Wajah Yuna memerah, dia agak malu. "Di depan umum, jangan sembarangan ngomong, buat malu saja."Terlihat jelas, Bu Yuna adalah tipe wanita yang lebih anggun dan lemah lembut.Berbeda dengan Helena, dia sangat terus terang.Helena menggandeng lengan sahabatnya sambil berkata, "Nggak usah malu, kita sama-sama sudah berpengalaman.""Hubungan di antara pria dan wanita, bukankah hanya sebatas itu?""Terkadang, mengobrollah dengan teman baikmu. Mungkin bakal dapat pencerahan."Helena merasa ini hanyalah hal biasa, suaranya bahkan sangat lantang.Wajah Yuna makin merah, seolah-olah akan segera meneteskan darah."Ya sudah, aku masuk ganti baju dulu.""Kenapa diganti? Sudah bagus, pakai ini saja."Sembari berbicara, Helena berkata pada pramuniaga, "Bungkus pakaian Yuna yang ada di dalam kamar pas. Gesek kartuku.""Aku beli baju, kok gesek kartumu? Biar aku saja," kata Yuna.Helena berkata dengan ekspresi menantang, "Cuma beberapa juta, nggak usah rebutan.""Lagi pula, ini bukan uangku, uang Tia
Last Updated : 2024-11-27 Read more