Home / Urban / Kehidupan Edo yang Menakjubkan / Chapter 481 - Chapter 490

All Chapters of Kehidupan Edo yang Menakjubkan: Chapter 481 - Chapter 490

616 Chapters

Bab 481

Aku berpikir dalam hati, 'Untung ayahmu ketahuan korupsi. Kalau nggak, kamu bakal jadi penerus ayahmu. Entah berapa banyak orang yang bakal menderita.'Aku sangat kesal. Jadi, aku menjawab dengan sembrono, "Nggak, puas?""Lumayan."Tiara kembali berbaring.Aku menatap payudaranya. Makin dipikirkan, aku makin kesal.Di tengah memijatnya, suatu ide buruk terlintas di benakku.Awalnya, titik akupunktur berada di bagian bawah payudara. Namun, kali ini aku sengaja meraba ke bagian atas.Tiara menyadari ada yang aneh, dia bertanya dengan curiga, "Hei, kamu mau apa?"Aku tersenyum palsu sambil menjawab, "Pijat titik akupunkturmu, bagian ini lebih efektif.""Serius? Kenapa sebelumnya kamu nggak pijat area ini?"Meskipun wanita ini ceroboh, dia tidak bodoh dan sulit dikelabui.Namun, aku sama sekali tidak gugup. "Sebelumnya buru-buru, nggak sempat oleskan minyak. Kali ini, sudah oleskan minyak, harus dipijat biar minyaknya meresap.""Oh."Aku berpikir dalam hati, 'Dasar kurcaci, sok-sokan mau l
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 482

Jauh lebih baik dari sesuatu yang dipermak dengan teknologi."Aku tiba-tiba merasa ucapanmu benar. Aku jadi nggak ingin perbesar payudara lagi."Sembari berbicara, Tiara membusungkan dadanya dengan bangga.Terlihat jelas dia sangat gembira.Aku tidak menyangka ucapanku akan menimbulkan reaksi sebesar ini."Sudah selesai, tolong selesaikan pembayaran."Aku menyodorkan kode pembayaran padanya.Tanpa basa-basi, Tiara langsung membayar.Layanan yang diinginkan Tiara cukup sederhana. Hanya memijat area dada, jadi harganya lebih murah, total 1,6 juta.Setelah menerima uang, aku pergi.Pertama, aku takut wanita itu berubah pikiran. Kedua, Kak Lina meneleponku, tetapi aku tidak angkat karena sedang sibuk.Aku kembali ke dalam mobil dan segera menelepon kembali.Kak Lina mengangkat panggilan videoku.Dia berkata, "Nancy bilang suasana hatinya kurang baik, malam ini dia minta ditemani."Ini bukan jawaban yang kuinginkan.Aku berharap Kak Lina pulang.Selain itu, bagaimana mungkin suasana hati Na
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Bab 483

"Aku sedang buktikan. Lihat, bukankah aku sedang berusaha?""Ada apa denganmu? Kok tiba-tiba sanggup?" Suara Kak Nia makin menggebu-gebu.Wiki tidak berkata jujur.Ketika melihat Nia pulang, dia diam-diam meminum obat.Oleh karena itu, tubuhnya bereaksi.Namun, Wiki tidak berani memberi tahu Nia. Kalau tidak, Nia tidak akan membiarkan Wiki menyentuhnya."Nggak tahu, mungkin aku sudah sadar.""Nia, aku sangat mencintaimu. Aku nggak mau kehilanganmu."Aku mendengar suara erangan dari dalam.Kak Nia sangat puas, suaranya makin menggelegar.Seingatku, akulah orang terakhir yang memuaskan Kak Nia.Namun, sekarang dia tidak membutuhkanku lagi.Aku agak kecewa.Aku diam-diam meninggalkan rumah dan kembali ke mobil, suasana hatiku sangat kacau.Kak Nancy dan Kak Nia memiliki suami. Setiap suami mereka pulang, aku bukan siapa-siapa.Aku sangat tidak menyukai perasaan ini.Seolah-olah aku hanyalah alat. Ketika dibutuhkan, mereka akan membelaiku. Ketika tidak dibutuhkan, mereka mencampakkanku.Ak
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 484

Ketika Yasan sedang makan, pria berambut kuning muncul, diikuti oleh gadis itu.Pria berambut kuning itu mendatangi Yasan, dia menunjuk hidung Yasan dengan marah. "Sialan, kamu yang namanya Yasan? Kamu yang hasut pacarku?""Aku nggak hasut dia. Aku cuma kasihani dia, suruh dia jauhi kamu," jawab Yasan dengan serius.Pria berambut kuning itu langsung menampar wajah Yasan hingga mimisan.Aku melangkah maju untuk melindungi Yasan. "Apa yang kamu lakukan? Kalau kamu main tangan lagi, aku lapor polisi!"Hari ini, pria berambut kuning itu tidak takut. Dia bahkan tidak mundur ketika aku mengancam akan melapor polisi.Dia membentakku, "Ini urusanku dengannya, nggak ada hubungan sama kamu. Jangan ikut campur."Aku melirik Yasan, hidungnya berdarah, tetapi dia sama sekali tidak takut.Kemarin, kami juga menghadapi situasi seperti ini, tetapi reaksinya berbeda jauh.Bagaimana bisa seorang gadis membawa pengaruh sebesar itu padanya?Melihat Yasan dipukul, wanita itu memohon pada pacarnya, "Willy,
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 485

Sembari berbicara, gadis itu tiba-tiba menerjang ke pelukan Yasan dan memeluk erat Yasan.Yasan kebingungan, tetapi suatu cahaya kegembiraan melintas di matanya.Aku sudah berpengalaman dalam hal percintaan. Aku dapat merasakan bahwa Yasan sangat menyukai gadis ini.Namun, dia sudah memiliki keluarga dan harus membatasi diri."Nggak apa-apa, cuma hal sepele. Kelak, kalau butuh bantuan, boleh cari aku."Sembari berbicara, Yasan otomatis mengulurkan tangan untuk memeluk gadis itu.Aku makin yakin dengan dugaanku.Melihat adegan ini, Willy pun marah. "Sialan, lepaskan tanganmu. Dia pacarku, jangan sentuh dia!"Willy menerjang ke arah Yasan.Aku menahan Willy.Namun, Willy malah berteriak padaku, "Sialan, jangan ikut campur. Kalau nggak, kuhabisi kamu."Di tengah kami berdebat, polisi datang.Setelah memahami apa yang terjadi, polisi menyimpulkan bahwa ini adalah pertengkaran dua belah pihak dan semuanya harus pergi ke kantor polisi.Aku sangat kesal. "Ini bukan pertengkaran kedua belah pi
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 486

"Gimana caramu balas budi?" tanya Helena sambil terkekeh.Aku berpikir dalam hati, 'Di saat seperti ini, kamu masih ingin mengusiliku?'Aku terpaksa menjawab, "Gimana pun boleh."Aku tahu Helena suka menggoda dan mengusiliku, dia mungkin menyukaiku.Aku berkata demikian untuk mengisyaratkan bahwa aku rela melakukan apa pun asal dia membantuku.Mengenai apakah aku menepati janjiku, kita bicarakan di lain hari.Aku hanya ingin terbebas dari kesulitan ini."Ini janjimu, aku nggak paksa kamu."Mendengar Helena mungkin akan membantuku, aku sangat emosional.Aku segera menjawab, "Aku sukarela. Semua akibatnya, aku yang tanggung. Oke?""Oke, aku telepon dulu."Helena hanya wanita simpanan, tetapi Tiano, kekasihnya bukan orang biasa!Tiano bahkan tidak ragu untuk membawa wanita simpanannya menghadiri berbagai acara penting.Jadi, Helena mengenal banyak orang. Bahkan sebagian orang mencoba untuk mendekati Tiano melalui Helena.Inilah alasan mengapa begitu banyak orang menghadiri pesta yang diad
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Bab 487

Perubahan situasi ini membuat Willy tercengang."Ada apa? Bukannya bosku sudah ....""Diam! Cepat masuk." Dalam sekejap, sikap polisi yang bertugas berubah drastis. Dia menjadi sangat tegas dan serius.Dia langsung membawa Willy pergi.Dia juga meminta Yasan dan Tasya Naranda masing-masing membayar denda dua juta.Yasan kebingungan. "Ada apa? Tadi, polisi itu masih bela Willy, kok tiba-tiba bela kita?"Tentu saja, aku mengetahui apa yang terjadi.Perlu diakui, orang berkuasa memang efektif dalam menangani masalah.Kami menghabiskan tenaga dan waktu untuk bernegosiasi dengan polisi, tetapi sama sekali tidak membuahkan hasil.Helena hanya perlu menelepon untuk mengatasi masalah ini.Memang benar, koneksi sangat penting!Ini adalah hukum alam.Namun, aku tidak banyak berbicara dan hanya berkata, "Masalah sudah beres, ayo pergi."Aku menarik Yasan ke samping untuk memperingatkannya. "Kamu sudah berkeluarga, jangan macam-macam. Masalah Tasya, jangan ikut campur.""Aku tahu, aku hanya mengan
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 488

Aku tidak tahu apakah Tasya akan mendengarkan nasihatku. Dia menundukkan kepala tanpa mengucapkan sepatah kata pun, entah apa yang dia pikirkan.Saat ini, seseorang yang kukenal berjalan mendekat. Dia adalah Sharlina."Sharlina, kamu sudah balik?" Aku berinisiatif menyapanya. Meskipun agak canggung, aku tidak mungkin hanya diam.Sharlina tersenyum padaku. Dia melihat Tasya yang duduk di kursi penumpang. "Tasya, kok kamu di sini?""Kalian kenal?""Kami teman sekamar, satu jurusan."Pantas saja.Sebelumnya aku sangat familier dengan rok yang dikenakan Tasya, ternyata Sharlina juga memiliki rok tersebut.Mereka tinggal satu asrama dan memakai rok yang sama. Artinya, mereka cukup dekat.Aku berkata pada Sharlina, "Bawa Tasya kembali ke kampus. Beberapa hari ini, luangkan waktu buat temani dia.""Oh, oke."Tasya keluar dari mobil, lalu memasuki kampus bersama Sharlina.Namun, dia tampak sangat murung.Hanya ini yang bisa kulakukan. Semoga mereka berdua sadar dan tidak bertindak gegabah.Set
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 489

"Hmph, bohong. Aku nggak percaya kamu nggak kangen aku."Wanita ini sungguh sulit dikelabui.Dia memang ahli dalam urusan percintaan. Di hadapannya, aku bukanlah apa-apa.Helena segera melepas kacamata hitam dan jaketnya. Hari ini, dia memakai kebaya pas badan sehingga tampak sangat anggun.Elegan dan karismatik!Penampilannya membangkitkan semangatku!Mataku tertuju padanya.Helena memutar badannya di depanku. "Bagus? Kebaya ini kubuat khusus."Aku tidak sanggup berbohong. Karena memang sangat bagus.Bukan hanya bagus, bahkan membuatku tidak dapat mengalihkan pandangan darinya.Jadi, aku mengangguk. "Bagus, seperti sosialita kelas atas."Tentu saja, aku sedang memujinya, tidak bermaksud menyindirnya.Mendengar ucapanku, Helena sangat senang. "Akhirnya jujur juga.""Kalau gitu, belahannya bagus, nggak?" Sembari berbicara, Helena menghadap ke samping.Terdapat belahan panjang di bagian samping kebayanya. Kaki ramping seputih salju pun terlihat, tampak sangat menawan dan memesona.Samar-
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 490

Aku terus bergumam dalam hati, 'Ini jebakan, ini jebakan.' Aku harus mencegah tubuhku bereaksi.Selain itu, aku menjauhkan bagian bawah tubuhku dari Helena.Helena tidak langsung menggodaku. Dia bersandar di dadaku dengan tenang, seolah-olah sedang beristirahat."Dadamu kekar dan lebar, aku ingin berbaring di sini dan tidur sebentar," kata Helena.Apa yang terjadi?Wanita ini tidak mengusiliku lagi?Dia tampak sangat lelah.Jadi, aku berkata dengan penuh maksud, "Boleh, selama kamu bisa tidur nyenyak.""Kalau begitu, berbaringlah. Biar aku berbaring di dadamu dan tidur sebentar." Helena tidak mengangkat kepalanya, dia masih bersandar di dadaku.Menurutku, permintaan ini dapat diterima, setidaknya dia tidak menggodaku."Kalau begitu, lepaskan aku. Biar aku bisa berbaring."Helena tertawa. "Kok begitu? Bukankah seharusnya kamu menggendongku pergi ke sana?""Kamu mengusiliku lagi?"Aku bertanya dengan serius.Helena berkata dengan acuh tak acuh, "Semalam aku main mahjong semalaman, nggak
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more
PREV
1
...
4748495051
...
62
DMCA.com Protection Status