Home / Urban / Kehidupan Edo yang Menakjubkan / Chapter 1001 - Chapter 1010

All Chapters of Kehidupan Edo yang Menakjubkan: Chapter 1001 - Chapter 1010

1132 Chapters

Bab 1001

Aku berpikir dalam hatiku. Aku adalah pria, bukan wanita. Bahkan ada orang yang ingin melecehkanku?Aku sengaja menaruh tanganku di belakang punggung untuk mencegah orang itu menyentuhku lagi.Namun, setelah beberapa saat, tangan itu benar-benar menjangkau tepat di antara kedua kakiku.Aku tidak dapat menahannya lagi. Aku berteriak pada orang di belakangku, "Siapa yang baru saja menyentuhku?"Aku memfokuskan kecurigaanku pada wanita yang paling dekat denganku.Terlebih lagi wanita yang berdiri di belakangku.Saat wanita itu melihatku menatapnya, dia langsung memarahiku dengan ekspresi masam, "Kenapa kamu menatapku? Apa aku akan menyentuhmu? Kamu pikir kamu siapa? Aku bukannya belum pernah bertemu pria sebelumnya."Suasana hatiku sangat buruk. Saat wanita ini bicara, ludahnya memuncrat ke seluruh wajahku.Aku langsung membalas dengan marah, "Aku nggak mengataimu, kenapa kamu berteriak? Aku lihat kamu merasa bersalah.""Ah, pria mana yang nggak pernah aku temui? Kenapa aku harus peduli d
Read more

Bab 1002

Aku segera melepaskan wanita itu. "Kamu memfitnahku. Aku bahkan nggak merobek rokmu.""Kalau bukan kamu, apa aku sendiri yang merobeknya? Aku rasa kamu yang ingin melecehkanku. Saat ada banyak orang di sekitar dan nggak ada yang memperhatikan, kamu meletakkan tanganmu di bawah rokku dan merobeknya."Aku melihat ke kedua sisi koridor, lalu menemukan sebuah kamera."Sederhana. Ada CCTV di sini. Ayo, kita ke ruang keamanan dan periksa rekaman CCTV. Dengan begitu, kita akan tahu apa yang kamu katakan benar atau nggak."Wanita itu mungkin tidak menyangka ada CCTV di sini. Wajahnya tampak ketakutan lagi.Namun, wanita ini terlalu pandai mengamuk. "Aku nggak mau pergi. Kamu telah merobek rokku. Bagaimana aku bisa pergi? Kamu ingin tubuhku terekspos dan ditertawakan?""Kalau kamu nggak mau pergi, nggak apa-apa. Aku akan meminta ruang keamanan untuk membawa rekaman CCTV ke sini."Awalnya, wanita itu tertegun, lalu dia berkata, "Oke, kalau kamu mampu, mintalah petugas keamanan untuk membawa reka
Read more

Bab 1003

Bella berbalik dan berjalan pergi. Aku segera menyusulnya."Jangan pamer bokongmu tanpa alasan. Apa kamu nggak tahu sekarang banyak sekali wanita mesum di luar?""Oke, oke. Aku mengerti. Terima kasih telah membantuku tadi.""Ini sarapan untukmu. Makanlah."Bella mengambil sarapan itu.Kami datang bersama untuk mengunjungi Nia.Sudah 48 jam berlalu, tetapi Nia masih belum bangun. Harapannya untuk bangun tampaknya sangat tipis.Aku membelikan Sinta sarapan.Sinta menghabiskan sarapannya sambil menguap. Dia tampak akan tertidur kapan saja.Aku juga tahu bahwa menjadi pendamping pasien bukanlah pekerjaan yang mudah.Aku menatap Nia di ranjang rumah sakit dengan berat hati. "Sudah 48 jam. Kak Nia masih belum bangun."Bella tahu bahwa aku sangat khawatir terhadap keselamatan Nia. Dia jarang-jarang berdebat denganku."Sulit untuk mengatakannya. Secara klinis, ada banyak kasus di mana pasien nggak bangun dalam waktu 48 jam. Tapi, mereka akan bangun dalam waktu satu bulan.""Aku tahu. Aku nggak
Read more

Bab 1004

Jantungku berdebar kencan. Aku begitu gembira hingga aku tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata."Kak Nia, Kak Nia ...." Aku buru-buru melihat ke arah Nia sambil memanggilnya dengan pelan.Saat Bella melihatku seperti ini, dia juga datang dan bertanya, "Ada apa?"Aku menceritakan kepada Bella apa yang baru saja aku temukan, "Saat aku menyeka tubuh Kak Nia tadi, aku merasakan dia bergerak.""Benarkah? Aku akan panggil Dokter Joko untuk memeriksanya."Bella segera memanggil Dokter Joko.Dokter Joko memeriksa Nia, tetapi hasilnya sama seperti sebelumnya. "Semua tanda-tandanya sama seperti sebelumnya. Nggak ada perbaikan yang nyata."Saat mendengar Dokter Joko berkata, hatiku yang semula penuh harapan tiba-tiba jatuh ke dasar lagi.Namun, aku sangat yakin bahwa aku merasakan gerakan Nia tadi.Mungkinkah tindakan yang baru saja aku lakukan menyebabkan Nia memiliki reaksi naluriah?Aku tidak menyerah, jadi aku mengambil handuk dan berjalan mendekat.Kali ini, aku tidak mengangkat selim
Read more

Bab 1005

"Kalau Kak Nia nggak menikah lagi setelah bercerai, kamu bisa melanjutkan hubungan kalian. Aku nggak peduli kalian menikah atau nggak. Aku hanya ingin dia menjalani hidup bahagia.""Bisakah kamu melakukan ini?"Aku pikir Sinta mengatakan ini padaku agar aku bertanggung jawab terhadap Nia. Namun, aku tidak menyangka dia akan mengalihkan pembicaraan dan mengatakan ini.Setelah tertegun sejenak, aku mengerti apa maksudnya.Dia melihat bahwa aku sangat baik terhadap Nia. Jadi, dia berharap agar aku selalu bisa membuatnya bahagia.Aku tidak tahu bagaimana menjawabnya.Hal yang bisa aku katakan hanyalah, "Apa pun yang terjadi di masa depan, aku akan selalu memperlakukan Kak Nia sebaik sebelumnya.""Kalau begitu, aku akan merasa tenang."Sinta berbalik dan pergi.Beberapa saat kemudian, Cindy datang.Setelah Cindy datang, aku pergi mencari Bella.Meskipun aku setuju menjadi spesimen manusia Bella, aku masih merasa sangat malu ketika melihat begitu banyak dokter magang.Aku menarik Bella ke sa
Read more

Bab 1006

"Oke, semuanya tampak normal. Tapi, aku punya satu permintaan lagi.""Ada permintaan lain? Apa lagi yang kamu inginkan?" Aku merasa sedikit tidak senang."Setelah aku selesai menjelaskan pada para dokter. Aku memerlukan kerja samamu untuk mengeluarkan ...."Setelah mendengar ini, aku langsung ketakutan."Apa kamu bercanda? Membiarkanku melakukan ini di depan banyak orang? Kamu bunuh aku saja."Aku tidak menyetujuinya.Dia benar-benar mempersulitku.Bella menatapku dengan tenang. "Bagi orang biasa, hal semacam ini memang sangat memalukan. Tapi, bagi dokter pria, ini adalah hal yang lumrah.""Kamu juga seorang dokter, kamu harus tahu ini."Aku membalas dengan marah, "Kamu meremehkan siswa zaman sekarang. Mungkin setiap orang lebih berpengalaman daripada dirimu. Bella, katakan yang sebenarnya. Apa kamu ingin mempermalukanku di depan umum?""Kenapa aku harus mempermalukanmu di depan umum?" tanya Bella padaku.Aku sangat marah sehingga aku tidak berpikir banyak. Aku tanpa sadar membalas, "K
Read more

Bab 1007

Namun, saat ini, aku merasa dia seperti itu karena aku merendahkannya.Aku secara naluriah berpikir bahwa Bella adalah orang yang hanya ingin mengkritik orang lain. Dia tidak mengizinkan orang lain mengkritiknya.Aku bahkan merasa bahwa Bella adalah wanita munafik yang sangat peduli dengan reputasinya dan memiliki harga diri yang tinggi.Kata-kata selanjutnya sangat tidak enak didengar.Bella langsung menampar wajahku.Tamparan ini bahkan membuat udara membeku.Saat ini, emosiku mulai tenang dengan perlahan.Jika dipikir-pikir lagi, apa yang aku katakan memang agak keterlaluan.Bagaimanapun juga, Bella memang telah banyak membantuku.Aku bilang dia perhitungan. Aku seharusnya tidak boleh berkata seperti itu.Setelah memukulku, Bella bersiap untuk pergi.Aku segera meraih lengannya dan berkata, "Maaf, aku seharusnya nggak melakukan itu.""Kalau maaf berguna, untuk apa kita butuh polisi?" Bella menepis tanganku."Apa yang aku katakan tadi kasar. Aku nggak tahu kenapa aku berkata begitu.
Read more

Bab 1008

Aku penasaran sekaligus bingung. Setelah, para dokter magang pergi, akhirnya aku berani membuka mata."Mereka sudah pergi?" tanyaku pada Bella dengan tidak mengerti.Ekspresi wajah Bella dingin dan acuh tak acuh. Kemudian, dia bersenandung dengan acuh tak acuh.Aku tahu dia masih marah padaku.Aku mengenakan celana, lalu berjalan ke arah Bella."Bukankah kamu memintaku mengeluarkannya?""Nggak perlu. Aku memberi mereka video pengajaran," kata Bella dengan nada dingin.Aku berinisiatif untuk berkata, "Kamu masih marah padaku? Maaf, aku minta maaf sekali lagi atas kelakuanku tadi.""Kamu nggak salah." Kata-kata Bella tidak begitu jelas. Aku tidak tahu apakah dia berbicara dengan marah atau apakah dia benar-benar mengira aku tidak salah.Aku menghampirinya sambil tersenyum, lalu memijat bahunya.Bella secara refleks mundur. "Apa yang kamu lakukan?""Aku nggak menyangka kamu akan kesulitan membimbing dokter magang. Kamu terlalu banyak bicara, mulutmu pasti kering. Aku akan mengambilkanmu s
Read more

Bab 1009

Aku tidak bereaksi sejenak. Aku merasa sangat bingung. "Ada apa? Apa aku menyakitimu karena teknikku yang buruk?"Nada bicara Bella kembali menjadi agresif. "Sekarang jam kerja. Aku harus bekerja."Aku berpikir bukankah aku memijatnya saat jam kerja tadi?Ekspresi wanita ini berubah-ubah. Ekspresinya lebih mudah berubah daripada cuaca di musim hujan.Namun, aku bukan lagi orang yang baru mengenal cinta seperti dulu. Aku tidak mungkin tidak tahu apa pun.Barusan, Bella baik-baik saja. Saat aku menyebut Lina, ekspresinya tiba-tiba berubah.Kalau begitu, perubahan ekspresinya pasti ada berhubungan dengan Lina.Aku memikirkan apa yang dikatakan Dora sebelumnya. Ide yang mustahil itu pun kembali muncul di benakku."Kamu benar-benar nggak suka padaku?" tanyaku lagi.Bella menatapku dengan tajam. "Kenapa aku harus menyukaimu? Tas dasar apa aku harus menyukaimu? Kamu pikir kamu siapa? Kamu begitu populer sampai-sampai semua wanita akan merebutmu?""Kamu nggak merasa kamu terlalu bersemangat se
Read more

Bab 1010

"Kenapa aku merasa kamu cemburu?" Aku sengaja memancingnya.Bella langsung menyangkalnya, "Aku cemburu? Kamu mengolok-olokku. Kenapa aku cemburu?""Lalu, kenapa kamu tiba-tiba seperti ini saat aku menyebutkan Kak Lina?""Itu karena aku nggak ingin melihatmu bersikap munafik. Kamu bilang kamu akan bekerja keras untuk menikahi Lina, tapi kamu bahkan memikirkan Nia setiap hari.""Edo, kamu nggak merasa kamu mempermainkan wanita dan nggak bertanggung jawab? Siapa sebenarnya yang ingin kamu nikahi? Pernahkah kamu memikirkannya?"Nada bicara Bella menjadi semakin agresif.Aku berkata dengan sangat serius, "Orang yang ingin aku nikahi adalah Kak Lina. Keputusan ini nggak pernah berubah. Mengenai kenapa aku memperlakukan Kak Nia dengan baik, itu karena aku berutang padanya. Kalau bukan karena aku, Kak Nia nggak akan menjadi seperti ini."Kamu merasa berutang pada Nia. Apa kamu nggak merasa berutang padaku?Bella hampir mengucapkan kata-kata itu. Namun, akhirnya dia menahannya.Dia takut jika d
Read more
PREV
1
...
99100101102103
...
114
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status