"Edo, kamu bersenang-senang di luar dan nggak ingin menikah denganku lagi?" tanya Lina tiba-tiba.Aku terkejut, lalu segera menjelaskan, "Bukan, bukan, sama sekali bukan. Kak Lina, perasaanku padamu nggak pernah berubah. Lupakan saja, aku akan masuk."Aku berjalan masuk.Akhirnya, Lina menunjukkan ekspresi puas.Kami duduk di sofa ruang tamu. Kemudian, Lina berbaring di kakiku seperti anak kucing."Edo, aku sangat berharap kita bisa punya rumah. Aku bisa berbaring di pangkuanmu seperti ini setiap hari." Lina membayangkan masa depan yang indah.Aku membelai rambutnya dengan lembut. "Aku juga mau. Aku akan bekerja keras, Kak Lina. Saat aku sukses, aku akan menikahimu."Lina memeluk pinggangku dengan erat, lalu berkata, "Edo, aku ingin keluar bekerja.""Kenapa kamu tiba-tiba ingin bekerja?""Bukan ide yang bagus untuk berdiam diri seperti ini sepanjang hari. Pertama-tama, aku merasa bosan. Kedua, lingkaran pertemananku akan semakin menyempit.""Aku ingin bekerja di lembaga pemerintah sepe
Read more