Semua Bab Luka Dalam Dusta : Bab 21 - Bab 27

27 Bab

21

Ketika Gina mulai curiga dengan sikap kekasihnya itu, Rachel keluar dari ruang tamu dan berjalan mendekat ke arah Tomi. Membuat Gina terkejut dan seketika emosinya tersulut."Oh ternyata benar dugaanku, kamu punya wanita lain rupanya disini!" suara Gina terdengar meninggi."Maaf saya kliennya pak Tomi dan saya tidak ada sangkut pautnya dengan hubungan kalian, saya hanya mencari perlindungan hukum bukan malah sebagai bahan perdebatan. Silahkan selesaikan urusan kalian! Saya lebih baik pergi." Rachel terlihat kesal dengan ucapan Gina yang terdengar menyudutkannya ia lantas berjalan pergi meninggalkan unit apartemen Tomi."Tunggu, Chel." Tomi memanggil Rachel agar ia menghentikan langkahnya namun sayangnya wanita itu tidak menggubris panggilannya. "Kamu kalau ga tahu apa-apa lebih baik diam, Gin! Udah menuduh orang sembarangan! Ngomong ga pakai etika! Gila kamu!!" Tomi benar-benar marah kepada Gina, membuat Gina terkejut dengan sikap Tomi yang seperti itu. Tomi terlihat mengejar Rachel d
Baca selengkapnya

22

Yanti tergeragap saat Farhan mengatakan hal itu, ia takut kekasihnya itu cemburu meski sebenarnya ia juga tidak melakukan apa-apa dengan Farhan. "Oya?? Memang dia ini seakan-akan ratu pesta dimanapun ia berada pasti banyak orang yang mengenal." kata Aris berusaha menyanjung kekasihnya."Tentu saja..bagaimana mungkin wanita seanggun dan seelegan Nyonya Yanti ini tidak dikenal oleh banyak kalangan, secara ia sangat cantik, pekerja keras, bisnis woman yang hebat. Kau sebagai partner kerja memangnya bisa menahan badai aura kecantikannya? Kalau aku jadi kamu jelas aku kibarkan bendera putih tanda tak mampu..hahaha.." Farhan benar-benar berusaha memuji Yanti dengan luar biasa namun Aris masih belum saja menyadari bahwa kata-kata Farhan itu menyiratkan banyak hal. Mereka berdua tertawa bersama sedangkan Yanti hanya tersenyum getir.Tak lama terdengar suara panggilan untuk para penumpang pesawat menuju ke kota tujuan untuk segera memasuki pesawat, membuat percakapan keduanya terhenti. "Han,
Baca selengkapnya

23

Farhan yang cupu dimana panggilannya kala itu adalah Arhan gelisah menunggu Yanti yang sedang dirawat di klinik kampus. Sedang dua bodyguard berjaga didepan dan dua bodyguard inti berada didalam untuk mengawal. Arhan menanti dengan penuh harap agar wanita yang menyelamatkannya itu baik-baik saja. TAk berselang lama salah satu bodyguard keluar dan meminta lelaki culun itu masuk untuk menemui Yanti."Hai." sapa Arhan dengan berhati-hati ketika melihat Yanti tengah tiduran dengan bagian punggung keatas bersandar di dinding."Hai." jawab Yanti singkat."Hmm..gimana kondisimu? Maaf membuatmu jadi seperti ini.""Kenapa kamu ga pulang atau setidaknya bersama denganku disini dan mengobati lukamu, wajahmu aja terlihat berantakan sok-sokan mengkhawatirkan orang lain."Arhan terdiam dan menunduk, ia memainkan jari-jemarinya karena bingung harus menjawab apa. Ia membetulkan kaca matanya tanda bahwa dirinya tengah gugup."Kenapa ga jawa
Baca selengkapnya

24

Farhan terlihat sangat menunggu jawaban dari Aris."Han, mesra dan tidak itu tergantung cara pandang aja. Ga usah terlalu kamu ambil pusing, intinya Yanti memang orang yang dekat sama aku. Kami bekerja bersama dan berkegiatan juga sering bersama.""Ohh..begitu, ya udah aku duluan ya, Ris.""Oke bro, take care."Farhan kemudian berjalan menjauh dari Aris dan juga Yanti, namun dalam pikirannya sudah berderet cara bagaimana untuk menyingkirkan Aris dan mendapatkan Yanti dengan caranya. ==== Tomi mengejar Rachel yang berjalan cepat menuju ke lift, ia melihat Rachel hendak turun dengan cepat juga Tomi menahan pintu dengan tangannya lalu ia masuk ke dalam lift bersama dengan mantan kekasihnya itu yang notabene sekarang menjadi saksi kunci kasus yang ia tangani. Kebetulan lift kosong dan hanya ada mereka berdua."Ngapain kamu ngikutin aku? Aku ga mau dituduh menjai orang ketiga
Baca selengkapnya

25

Tak disangka Rachel menyambut ciuman Tomi, dengan mesra mereka mulai saling mencoba merasakan sensasi yang telah lama hilang, ciuman itu sebenarnya adalah pembuktian keduanya tentang perasaan yang tertahan selama ini, pembuktian atas segala ragu dan tanya yang selama ini mereka pendam dan tutup rapat-rapat dari dunia dan gilanya semesta mempertemukan keduanya saat ini.Ciuman mesra itu makin lama berubah menjadi lebih bernafsu, deru nafas keduanya terdengar saling memburu jari-jemari keduanya saling memeluk dan meraba hingga desir-desir nafsu semakin memuncak perlahan."Chel..kalau ini berjalan berlebihan, apa kau tidak apa-apa?" "Selama itu denganmu aku tidak masalah dan tak jadi soal untukku." bisik Rachel tanda lampu hijau menyala terang benderang bagi keduanya untuk melanjutkannya lagi.Dengan gerakan yang cukup cepat Tomi melepas satu persatu pakaian yang menempel ditubuh Rachel, ia sangat terkejut tubuh Rachel penuh dengan bekas pukulan dan si
Baca selengkapnya

26

Gina hari ini hanya tiduran di tempat tidurnya, ia enggan beranjak dan tak ingin bekerja padahal ada banyak jadwal yang menunggunya, hal ini karena pikirannya sedang kacau dan itu semua karena Tomi yang ia lihat sendiri lebih memilih Rachel dari pada dirinya. 'Aku kan pacarnya!! Kenapa dia lebih memilih mengejar mantannya?! Oke aku akui aku berlebihan karena menuduh Mamanya ada main sama Papaku tapi kan itu wajar secara pernikahanku gagal juga karena mereka ada hubungan dimasa lalu! Trus kejadian itu akan terulang dengan datangnya mantannya Tomi??? Ga bisa!! Pernikahanku harus terlakana dan wanita itu harus segera pergi!' dengan kesal Gina memukul tepat tidurnya.Tiba-tiba Mamanya mengetuk kamarnya lalu membuka daun pintu setelah sang pemilik kamar mengizinkannya."Kamu kok ga kerja, nak?" tanya Mamanya dengan lembut."Lagi capek aja kok, Ma. Aku cuma pengen istirahat.""Hmm..ya sudah kalau begitu, tapi ada satu hal yang mau Maama ta
Baca selengkapnya

27

"Sssttt..bisa diem ga!?" suara bariton pria itu terdengar tak asing, Yanti kemudian membuka mata dan benar lelaki itu adalah Farhan.Setelah Yanti tenang Farhan kemudian melepaskan bekapan tangannya dibibir Yanti."Kamu apa-apaan sih, Han?! Aku bneran teriak kalo kamu kaya gini!""Sana teriak! Biar Santi dan Gina sekalian tahu kamu disini, aku itu bantuin kamu biar mereka ga lihat kamu disini! Dasar bodoh!"Yanti terlihat kaget mendengar perkataan Farhan barusan."Apa?? Mereka disini? Bohong kamu!""Ga percaya? Silahkan keluar dan lihat siapa yang duduk bersama Aris disana." kata-kata Farhan terdengar seperti sebuah kata perintah baginya.Yanti kemudian dengan cepat meninggalkan Farhan ditoilet wanita dan Farhan mengekor setelahnya, saat hendak masuk ke area resto netra Yanti melihat ada Santi dan juga Gina disana dimana mereka duduk bersama dalam satu meja bersama Aris, entah kenapa ada rasa cemburu dihati Yanti, dimana seharusnya ra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status