Share

28

Author: Redflame
last update Last Updated: 2024-09-20 21:11:12
Farhan tersenyum melihat Yanti yang begitu terkejut mendengar kata-katanya.

"Yups..itu aku dan sekarang kamu lihat kan bahwa sekarang jelas aku bisa bangkit dan hebat. Namaku memang Farhan tetapi orang tuaku memanggilku Arhan sedari kecil, setelah aku mendapati banyak perubahan dalam diriku seperti yang kamu bilang dahulu, aku jadi lebih nyaman dipanggil Farhan."

"Ahhh damn!! Ternyata kamu ya..Ya ampun lama banget ga ketemu, aku bener-bener ga ngenalin kamu loh soalnya kamu beda banget sama yang jaman dulu terkhir aku lihat kamu. Kenapa kamu ga ngomong diawal sih? Kalo ngomong diawal kan kita ga ada perdebatan yang membuang waktu."

"Ya mana sempat?? Sekalinya ketemu malah kita saling cek-cok, ketemu lagi juga baru kapan lalu trus kebetulan bareng satu pesawat tapi ada Aris, ya mana bisa kita ngobrol??."

"Ahhh iya ..ya.. Ya udah yang penting kita udah bisa ketemu jadi kalo gini kan nyambung obrolannya dan seru, lagian kamu sih sikapnya bikin bete..kalau kamu friendly kan enak dari awal
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Luka Dalam Dusta    29.

    Kecupan yang mendarat sempurna di bibir Rachel membuat keduanya saling menumpahkan perasaan, entah mengapa situasi ini seperti arena bagi mereka menumpahkan rasa yang tertahan yang tak mungkin untuk mereka ceritakan atau ungkapkan.Ciuman itu bagai memori yang diputar ulang beberapa tahun yang lalu, romansa indah itu seakan kembali tumbuh dan berbunga diantara keduanya. Ciuman dan sentuhan mewarnai setiap deru nafas mereka.Perlahan Tomi melepaskan ciumannya dan menatap lembut netra wanita dihadapannya, seraya menyibakkan rambut yang menutup wajah cantiknya."Bagaimana bila aku kembali menyukaimu?" tanya Tomi."Tahanlah perasaanmu sampai urusan ini selesai, aku ingin kita fokus tapi jika itu tak mungkin aku akan tetap memberimu semangat dengan seperti ini." Rachel kembali mengecup bibir Tomi perlahan."Aku mau kau dekat denganku, Chel. Aku ingin kita seperti dulu.""Bagaimana dengan Gina? Apakah aku harus berbagi kekasih?" tanya Rachel yang kemudian berjalan menuju mini bar untuk membu

    Last Updated : 2024-09-24
  • Luka Dalam Dusta    30

    Sesaat sebelum Aris melihat Yanti dan Farhan berduaan dipantai,Aris makan bersama dengan Gina dan juga Santi istrinya dicafe yang harusnya menjadi tempat untuk menghabiskan waktu berdua dengan Yanti. Sebenarnya Aris jengah dengan kondisi ini, ia sebanrnya sedang tidak mau menghabiskan waktu bersama dengan Santi sekalipun ia adalah istrinya."Papa nih pergi terus sampe jarang kasih kabar ke kita, kangen tauuukkk..." kata Gina dengan bersungut-sungut."Ya bukan ga mau ngabari tapi kamu tahu sendiri kan gimana kerjanya Papa dan ngurusin bisnis segitu banyaknya itu harus fokus dan ketika ketemu klien harus fokus juga, ga bisa sambil telpon kamu. Toh Papa juga ga lupa buat pulang." jawab Aris sambil memilih menu makanan tanpa melihat kearah anaknya maupun istrinya yang juga sedang memilih menu makanan."Ya ga gitu juga konsepnya, apa sih susahnya chat aku toh juga ga sampe lima menit kok. Semua tergantung prioritas." Gina mulai meninggi nada bicaranya, namun dengan segera Santi menyenggol

    Last Updated : 2024-09-26
  • Luka Dalam Dusta    31

    Keesokan paginyaYanti terbangun karena desiran suara air pantai dan angin yang berhembus lembut, ia begitu kelelahan hingga tertidur sangat pulas disana, ia melihat sekeliling dan melihat Farhan sudah tidak ada disampingnya namun ia merasa hangat karena jas milik Farhan melekat menutupi tubuhnya. "Selamat pagi putri tidur.." sapa seorang lelaki yang menemaninya semalaman."Wow..gila ya ternyata selama itu aku tidur, sampe-sampe aku baru pagi ini bangun dan sama sekali ga kebangun padahal ini diluar.""Nahhh..itu dia, aku pikir-pikir kamu ini tidur atau simulasi mati, soalnya ga bangun-bangun." kata Farhan dengan nada bercanda. "Ngaco ihh kamu, aku capek banget jadi aku sampe ga kalau aku tidur disini.""Emang dasar kamunya tukang tidur aja pake nge-les segala. Oiya kamu mandi dulu deh, aku udah open room di hotel, nih kuncinya." kata Farhan seraya memberikan kunci."Itu hotel milik kamu?" tanya Yanti sambil menunjuk hotel bintang lima plus diamond yang tak jauh dari tempatnya berdir

    Last Updated : 2024-09-28
  • Luka Dalam Dusta    32

    Farhan yang berada di lobby hotel sedikit curiga dengan seseorang yang mengikutinya, sudah ia lihat dari ia di bandara singapura sampai ia dihotel ini pria itu kebetulan selalu mengikuti. Farhan kemudian mencoba berjalan ke area lorong samping hotel, dan benar saja lelaki itu mengikutinya. Saat sampai di persimpangan area restoran, Farhan berhenti disisi tembok dan melihat apakah lelaki itu akan terus mengikutinya, dan benar saja tak lama pria itu mengikuti kemana Farhan pergi dan saat lelaki misterius itu melewatinya dengan sigap Farhan melakukan aksinya, bagi dia yang menguasai segala macam bela diri akan mudah baginya untuk melumpuhkan musuh. dengan satu kali gerakan lelaki itu tersungkur jatuh, lalu Farhan mencekiknya dan membangunkannya lalu menahannya ditembok."Kau mau apa? Mengapa kau mengikutiku!! Apa kau ingin mati muda?? Kalau mau akan ku antar kau ke neraka saat ini juga dan aku pastikan akulah satu-satunya orang yang akan kau lihat sebelum kau mati.""Maaf tuan, saya tida

    Last Updated : 2024-09-30
  • Luka Dalam Dusta    33

    Setelah tiga puluh menit berlalu, Aris rupanya sudah sampai lebih dahulu kemudian tak lama Farhan datang dan masuk ke ruang utama. Situasi terlihat berbeda karena tak biasa cafe itu sepi pengunjung, Farhan melihat sekeliling yang terlihat tidak biasa sedangkan Rana tetap berada di mobil untuk menunggu Farhan.Ketika Farhan melihat sang pemilik cafe, ia menanyakan kenapa dengan memberikan kode gerakan kepala dijawab oleh pemilik cafe kopi itu dengan memasang tulisan Closed di pintu. Wajah Farhan langsung berubah serius karena jelas ini akan berakhir tidak baik-baik saja karena tak akan mungkin Aris membooking tempat ini hanya untuk hal tak penting.Terlihat Aris duduk disudut area belakang, ia duduk dengan membelakangi pintu masuk. Farhan kemudian berjalan menuju meja tersebut."Ada apa kau memanggilku." tanya Farhan datar yang tanpa dipersilahkan ia langsung duduk berhadapan dengan Aris seraya menyalakan rokoknya."Langsung saja, apa maumu.""Mauku? Tentang apa dulu nih, kok tiba-tiba

    Last Updated : 2024-10-13
  • Luka Dalam Dusta    34.

    Terdengar suara pintu kamar apartemen Tomi terbuka, rachel yang ketakutan mengintip dari balik tembok kamar yang dapat langsung melihat ke area ruang tamu, rupanya yang masuk adlaah sang pemilik apartemen. Wajah wanita itu langsung terlihat lega, dengan tersenyum ia berjalan mendekat dan menyapa lelaki itu, namun ia melihat wajah Tomi terlihat sangat kusut dan tidak seperti biasanya."Tom? Kamu ga papa?""Kenapa emangnya?" jawab Tomi singkat dengan nada yang datar."Hmmm..kalau kamu pengen sendirian, ga papa kok. Aku menghindar dulu karena sepertinya kamu sedang tidak ingin di ganggu.""Huffttttt..ga gitu sih, Chel. Aku minta maaf kalau sikapku bikin kamu ga nyaman. Tapi ga gitu maksudku." kata Tomi dengan wajah menyesal dan mendekat ke arah Rachel dan memegang kedua lengan wanita berambut panjang dan cantik itu."Lalu??""Ada hal yang bikin aku ga nyaman aja di sana.""Gina?""Kok kamu tahu sih?""Ya kan kalian satu tim

    Last Updated : 2024-10-14
  • Luka Dalam Dusta    35.

    "Gina??" suara Rachel memecah keadaan, ia terlihat terkejut namun ada satu sisi yang membuatnya merasa menang dari Gina.Tomi yang muai terbangun melihat kearah Gina berdiri, ia cukup terkejut dan merasa bersalah namun Tomi melihat ini sebagai suatu kesempatan dimana Gina pasti akan pergi meninggalkannya karena melihat situasi yang membuat calon tunangannya itu sangat terluka."Tom..kok kamu tega sih sama aku?!! Kenapa kamu berubah!" Gina berteriak sambil terisak.Tomi kemudian berdiri, kebetulan ia hanya bertelanjang dada dan ia sudah mengenakan kembali celananya yang sempat ia tanggalkan. Ia berjalan mendekat ke arah Gina dengan senyum seringai yang memperlihatkan rasa muak akan wanita yang tak diundang itu."Aku tega? Lebih tega mana kamu atau aku? Kamu membuat statement buruk tentang Mamaku..inget Gina.. MAMA KU!!! Kau dengan enaknya menuduh wanita yang melahirkanku dengan mulutmu! Kau melukaiku teramat dalam kau harus tahu itu dan sekarang aku melakukan ini dengan Rachel dan kamu

    Last Updated : 2024-10-15
  • Luka Dalam Dusta    36

    Pagi ini Farhan ada janji temu diluar kota dengan kliennya, setelah ia selesai mandi ia mendengar suara notifikasi chat masuk, masih dengan mengenakan handuk putih yang ia lilitkan melingkar di area pinggang Farhan kemudian mengambil ponsel di meja nakas dan melihat rupanya dari Kia sang informan."Tuan, hari ini nyonya Yanti dijemput oleh tuan Aris menuju ke kantornya. Berikut saya kirim foto sebagai bukti." Kia memberikan foto-foto tersebut kepada Farhan.Ketika Farhan melihat foto tersebut rasa kesal dan cemburu kembali membakar hatinya. 'Brengsek!!! Kenapa dia bisa dekat lagi sama Yanti, harusnya sudah tidak ada celah untuk membuat Yanti kesal padanya!!! Arrrgghhhhh!!!' Farhan terlihat sangat kesal, wajahnya yang semula sumringah tiba-tiba berubah dan kehilangan semangat.====Kebersamaan Aris dan Yanti sebelum Kia datangPagi ini Yanti rencana hanya ingin berdiam dikantor, ia berusaha melupakan sejenak semua kekesalannya terhadap para lelaki terutama Aris. Saat ia tengah bersiap

    Last Updated : 2025-02-21

Latest chapter

  • Luka Dalam Dusta    38

    Farhan melajukan mobilnya dengan cepat dan mendahului mobil Aris membuat emosi Aris memuncak dan ia mematikan saluran panggilan lelaki yang sedang terang-terangan mendekati kekasihnya itu. Terlihat Farhan tersenyum smirk dibalik kemudinya, ia sangat faham karakter sahabatnya itu dimana ia tidak bisa diam jika ditantang untuk balapan. "Kau terlalu mudah tertebak, Ris. Mau kalah berapa puluh kali lagi sekarang?" kata Farhan dengan wajah penuh kemenangan karena ia bisa membaca bahwa ia akan memenangkan sepersekian detik dari Aris."Brengsek!! Ia sangat tahu celah untuk aku jatuh!!" Aris memukul kemudinya dengan cukup keras membuat Yanti yang ada disampingnya takut."Ris, udahlah ngapain sih kalian?! Berhenti ga!! Ini jalur jalan raya, padat kendaraan!!" Yanti berteriak namun itu tak membuat Aris berhenti. Dengan cepat Yanti mengambil ponselnya dan menelpon Farhan, karena ini hanya bisa berhenti jika salah satunya berhenti."Kamu ngapain??!" tanya Aris membuat kensentrasinya sedikit buy

  • Luka Dalam Dusta    37

    "Kok kamu ga kasih tahu aku sih, Ris?""Trus kalau kamu tahu mau kamu apain? Hubungan kamu sama dia sudah renggang, apa aku tega makin menambah bensin di api yang sedang menyala? Apa kamu mau itu terjadi dan membuat semua makin runyam?"Yanti hanya bisa terdiam dan menatap jalan yang ada dihadapannya sambil menggigit sisi bibirnya tanda bahwa ia sedang berfikir keras."Udahlah, kamu harus berfikir dari sisi positifnya bahwa ia seprotectif itu karena dia sayang sama kamu dan ingin memperhatikanmu.""Memperhatikanku atau ia ingin menghancurkan hubungan kita berharap hubungannya dengan Gina bisa berjalan tanpa hambatan?""Yan, apapun alasannya ingat bahwa ia Tomi..anakmu, jangan terlalu keraslah sama dia? Aku tahu hubungan kalian saat ini sedang tidak baik, aku juga tidak akan bahagia jika berada diposisinya melihat kedekatan kita yang setelah sekian tahun lamanya berakhir namun kembali terjalin sedangkan dia memiliki hubungan dengan anak dari kekasih

  • Luka Dalam Dusta    36

    Pagi ini Farhan ada janji temu diluar kota dengan kliennya, setelah ia selesai mandi ia mendengar suara notifikasi chat masuk, masih dengan mengenakan handuk putih yang ia lilitkan melingkar di area pinggang Farhan kemudian mengambil ponsel di meja nakas dan melihat rupanya dari Kia sang informan."Tuan, hari ini nyonya Yanti dijemput oleh tuan Aris menuju ke kantornya. Berikut saya kirim foto sebagai bukti." Kia memberikan foto-foto tersebut kepada Farhan.Ketika Farhan melihat foto tersebut rasa kesal dan cemburu kembali membakar hatinya. 'Brengsek!!! Kenapa dia bisa dekat lagi sama Yanti, harusnya sudah tidak ada celah untuk membuat Yanti kesal padanya!!! Arrrgghhhhh!!!' Farhan terlihat sangat kesal, wajahnya yang semula sumringah tiba-tiba berubah dan kehilangan semangat.====Kebersamaan Aris dan Yanti sebelum Kia datangPagi ini Yanti rencana hanya ingin berdiam dikantor, ia berusaha melupakan sejenak semua kekesalannya terhadap para lelaki terutama Aris. Saat ia tengah bersiap

  • Luka Dalam Dusta    35.

    "Gina??" suara Rachel memecah keadaan, ia terlihat terkejut namun ada satu sisi yang membuatnya merasa menang dari Gina.Tomi yang muai terbangun melihat kearah Gina berdiri, ia cukup terkejut dan merasa bersalah namun Tomi melihat ini sebagai suatu kesempatan dimana Gina pasti akan pergi meninggalkannya karena melihat situasi yang membuat calon tunangannya itu sangat terluka."Tom..kok kamu tega sih sama aku?!! Kenapa kamu berubah!" Gina berteriak sambil terisak.Tomi kemudian berdiri, kebetulan ia hanya bertelanjang dada dan ia sudah mengenakan kembali celananya yang sempat ia tanggalkan. Ia berjalan mendekat ke arah Gina dengan senyum seringai yang memperlihatkan rasa muak akan wanita yang tak diundang itu."Aku tega? Lebih tega mana kamu atau aku? Kamu membuat statement buruk tentang Mamaku..inget Gina.. MAMA KU!!! Kau dengan enaknya menuduh wanita yang melahirkanku dengan mulutmu! Kau melukaiku teramat dalam kau harus tahu itu dan sekarang aku melakukan ini dengan Rachel dan kamu

  • Luka Dalam Dusta    34.

    Terdengar suara pintu kamar apartemen Tomi terbuka, rachel yang ketakutan mengintip dari balik tembok kamar yang dapat langsung melihat ke area ruang tamu, rupanya yang masuk adlaah sang pemilik apartemen. Wajah wanita itu langsung terlihat lega, dengan tersenyum ia berjalan mendekat dan menyapa lelaki itu, namun ia melihat wajah Tomi terlihat sangat kusut dan tidak seperti biasanya."Tom? Kamu ga papa?""Kenapa emangnya?" jawab Tomi singkat dengan nada yang datar."Hmmm..kalau kamu pengen sendirian, ga papa kok. Aku menghindar dulu karena sepertinya kamu sedang tidak ingin di ganggu.""Huffttttt..ga gitu sih, Chel. Aku minta maaf kalau sikapku bikin kamu ga nyaman. Tapi ga gitu maksudku." kata Tomi dengan wajah menyesal dan mendekat ke arah Rachel dan memegang kedua lengan wanita berambut panjang dan cantik itu."Lalu??""Ada hal yang bikin aku ga nyaman aja di sana.""Gina?""Kok kamu tahu sih?""Ya kan kalian satu tim

  • Luka Dalam Dusta    33

    Setelah tiga puluh menit berlalu, Aris rupanya sudah sampai lebih dahulu kemudian tak lama Farhan datang dan masuk ke ruang utama. Situasi terlihat berbeda karena tak biasa cafe itu sepi pengunjung, Farhan melihat sekeliling yang terlihat tidak biasa sedangkan Rana tetap berada di mobil untuk menunggu Farhan.Ketika Farhan melihat sang pemilik cafe, ia menanyakan kenapa dengan memberikan kode gerakan kepala dijawab oleh pemilik cafe kopi itu dengan memasang tulisan Closed di pintu. Wajah Farhan langsung berubah serius karena jelas ini akan berakhir tidak baik-baik saja karena tak akan mungkin Aris membooking tempat ini hanya untuk hal tak penting.Terlihat Aris duduk disudut area belakang, ia duduk dengan membelakangi pintu masuk. Farhan kemudian berjalan menuju meja tersebut."Ada apa kau memanggilku." tanya Farhan datar yang tanpa dipersilahkan ia langsung duduk berhadapan dengan Aris seraya menyalakan rokoknya."Langsung saja, apa maumu.""Mauku? Tentang apa dulu nih, kok tiba-tiba

  • Luka Dalam Dusta    32

    Farhan yang berada di lobby hotel sedikit curiga dengan seseorang yang mengikutinya, sudah ia lihat dari ia di bandara singapura sampai ia dihotel ini pria itu kebetulan selalu mengikuti. Farhan kemudian mencoba berjalan ke area lorong samping hotel, dan benar saja lelaki itu mengikutinya. Saat sampai di persimpangan area restoran, Farhan berhenti disisi tembok dan melihat apakah lelaki itu akan terus mengikutinya, dan benar saja tak lama pria itu mengikuti kemana Farhan pergi dan saat lelaki misterius itu melewatinya dengan sigap Farhan melakukan aksinya, bagi dia yang menguasai segala macam bela diri akan mudah baginya untuk melumpuhkan musuh. dengan satu kali gerakan lelaki itu tersungkur jatuh, lalu Farhan mencekiknya dan membangunkannya lalu menahannya ditembok."Kau mau apa? Mengapa kau mengikutiku!! Apa kau ingin mati muda?? Kalau mau akan ku antar kau ke neraka saat ini juga dan aku pastikan akulah satu-satunya orang yang akan kau lihat sebelum kau mati.""Maaf tuan, saya tida

  • Luka Dalam Dusta    31

    Keesokan paginyaYanti terbangun karena desiran suara air pantai dan angin yang berhembus lembut, ia begitu kelelahan hingga tertidur sangat pulas disana, ia melihat sekeliling dan melihat Farhan sudah tidak ada disampingnya namun ia merasa hangat karena jas milik Farhan melekat menutupi tubuhnya. "Selamat pagi putri tidur.." sapa seorang lelaki yang menemaninya semalaman."Wow..gila ya ternyata selama itu aku tidur, sampe-sampe aku baru pagi ini bangun dan sama sekali ga kebangun padahal ini diluar.""Nahhh..itu dia, aku pikir-pikir kamu ini tidur atau simulasi mati, soalnya ga bangun-bangun." kata Farhan dengan nada bercanda. "Ngaco ihh kamu, aku capek banget jadi aku sampe ga kalau aku tidur disini.""Emang dasar kamunya tukang tidur aja pake nge-les segala. Oiya kamu mandi dulu deh, aku udah open room di hotel, nih kuncinya." kata Farhan seraya memberikan kunci."Itu hotel milik kamu?" tanya Yanti sambil menunjuk hotel bintang lima plus diamond yang tak jauh dari tempatnya berdir

  • Luka Dalam Dusta    30

    Sesaat sebelum Aris melihat Yanti dan Farhan berduaan dipantai,Aris makan bersama dengan Gina dan juga Santi istrinya dicafe yang harusnya menjadi tempat untuk menghabiskan waktu berdua dengan Yanti. Sebenarnya Aris jengah dengan kondisi ini, ia sebanrnya sedang tidak mau menghabiskan waktu bersama dengan Santi sekalipun ia adalah istrinya."Papa nih pergi terus sampe jarang kasih kabar ke kita, kangen tauuukkk..." kata Gina dengan bersungut-sungut."Ya bukan ga mau ngabari tapi kamu tahu sendiri kan gimana kerjanya Papa dan ngurusin bisnis segitu banyaknya itu harus fokus dan ketika ketemu klien harus fokus juga, ga bisa sambil telpon kamu. Toh Papa juga ga lupa buat pulang." jawab Aris sambil memilih menu makanan tanpa melihat kearah anaknya maupun istrinya yang juga sedang memilih menu makanan."Ya ga gitu juga konsepnya, apa sih susahnya chat aku toh juga ga sampe lima menit kok. Semua tergantung prioritas." Gina mulai meninggi nada bicaranya, namun dengan segera Santi menyenggol

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status