Share

22

Author: Redflame
last update Last Updated: 2024-09-12 23:55:25
Yanti tergeragap saat Farhan mengatakan hal itu, ia takut kekasihnya itu cemburu meski sebenarnya ia juga tidak melakukan apa-apa dengan Farhan.

"Oya?? Memang dia ini seakan-akan ratu pesta dimanapun ia berada pasti banyak orang yang mengenal." kata Aris berusaha menyanjung kekasihnya.

"Tentu saja..bagaimana mungkin wanita seanggun dan seelegan Nyonya Yanti ini tidak dikenal oleh banyak kalangan, secara ia sangat cantik, pekerja keras, bisnis woman yang hebat. Kau sebagai partner kerja memangnya bisa menahan badai aura kecantikannya? Kalau aku jadi kamu jelas aku kibarkan bendera putih tanda tak mampu..hahaha.." Farhan benar-benar berusaha memuji Yanti dengan luar biasa namun Aris masih belum saja menyadari bahwa kata-kata Farhan itu menyiratkan banyak hal. Mereka berdua tertawa bersama sedangkan Yanti hanya tersenyum getir.

Tak lama terdengar suara panggilan untuk para penumpang pesawat menuju ke kota tujuan untuk segera memasuki pesawat, membuat percakapan keduanya terhenti.

"Han,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Luka Dalam Dusta    23

    Farhan yang cupu dimana panggilannya kala itu adalah Arhan gelisah menunggu Yanti yang sedang dirawat di klinik kampus. Sedang dua bodyguard berjaga didepan dan dua bodyguard inti berada didalam untuk mengawal. Arhan menanti dengan penuh harap agar wanita yang menyelamatkannya itu baik-baik saja. TAk berselang lama salah satu bodyguard keluar dan meminta lelaki culun itu masuk untuk menemui Yanti."Hai." sapa Arhan dengan berhati-hati ketika melihat Yanti tengah tiduran dengan bagian punggung keatas bersandar di dinding."Hai." jawab Yanti singkat."Hmm..gimana kondisimu? Maaf membuatmu jadi seperti ini.""Kenapa kamu ga pulang atau setidaknya bersama denganku disini dan mengobati lukamu, wajahmu aja terlihat berantakan sok-sokan mengkhawatirkan orang lain."Arhan terdiam dan menunduk, ia memainkan jari-jemarinya karena bingung harus menjawab apa. Ia membetulkan kaca matanya tanda bahwa dirinya tengah gugup."Kenapa ga jawa

    Last Updated : 2024-09-14
  • Luka Dalam Dusta    24

    Farhan terlihat sangat menunggu jawaban dari Aris."Han, mesra dan tidak itu tergantung cara pandang aja. Ga usah terlalu kamu ambil pusing, intinya Yanti memang orang yang dekat sama aku. Kami bekerja bersama dan berkegiatan juga sering bersama.""Ohh..begitu, ya udah aku duluan ya, Ris.""Oke bro, take care."Farhan kemudian berjalan menjauh dari Aris dan juga Yanti, namun dalam pikirannya sudah berderet cara bagaimana untuk menyingkirkan Aris dan mendapatkan Yanti dengan caranya.====Tomi mengejar Rachel yang berjalan cepat menuju ke lift, ia melihat Rachel hendak turun dengan cepat juga Tomi menahan pintu dengan tangannya lalu ia masuk ke dalam lift bersama dengan mantan kekasihnya itu yang notabene sekarang menjadi saksi kunci kasus yang ia tangani. Kebetulan lift kosong dan hanya ada mereka berdua."Ngapain kamu ngikutin aku? Aku ga mau dituduh menjai orang ketiga

    Last Updated : 2024-09-15
  • Luka Dalam Dusta    25

    Tak disangka Rachel menyambut ciuman Tomi, dengan mesra mereka mulai saling mencoba merasakan sensasi yang telah lama hilang, ciuman itu sebenarnya adalah pembuktian keduanya tentang perasaan yang tertahan selama ini, pembuktian atas segala ragu dan tanya yang selama ini mereka pendam dan tutup rapat-rapat dari dunia dan gilanya semesta mempertemukan keduanya saat ini.Ciuman mesra itu makin lama berubah menjadi lebih bernafsu, deru nafas keduanya terdengar saling memburu jari-jemari keduanya saling memeluk dan meraba hingga desir-desir nafsu semakin memuncak perlahan."Chel..kalau ini berjalan berlebihan, apa kau tidak apa-apa?""Selama itu denganmu aku tidak masalah dan tak jadi soal untukku." bisik Rachel tanda lampu hijau menyala terang benderang bagi keduanya untuk melanjutkannya lagi.Dengan gerakan yang cukup cepat Tomi melepas satu persatu pakaian yang menempel ditubuh Rachel, ia sangat terkejut tubuh Rachel penuh dengan bekas pukulan dan si

    Last Updated : 2024-09-17
  • Luka Dalam Dusta    26

    Gina hari ini hanya tiduran di tempat tidurnya, ia enggan beranjak dan tak ingin bekerja padahal ada banyak jadwal yang menunggunya, hal ini karena pikirannya sedang kacau dan itu semua karena Tomi yang ia lihat sendiri lebih memilih Rachel dari pada dirinya.'Aku kan pacarnya!! Kenapa dia lebih memilih mengejar mantannya?! Oke aku akui aku berlebihan karena menuduh Mamanya ada main sama Papaku tapi kan itu wajar secara pernikahanku gagal juga karena mereka ada hubungan dimasa lalu! Trus kejadian itu akan terulang dengan datangnya mantannya Tomi??? Ga bisa!! Pernikahanku harus terlakana dan wanita itu harus segera pergi!' dengan kesal Gina memukul tepat tidurnya.Tiba-tiba Mamanya mengetuk kamarnya lalu membuka daun pintu setelah sang pemilik kamar mengizinkannya."Kamu kok ga kerja, nak?" tanya Mamanya dengan lembut."Lagi capek aja kok, Ma. Aku cuma pengen istirahat.""Hmm..ya sudah kalau begitu, tapi ada satu hal yang mau Maama ta

    Last Updated : 2024-09-18
  • Luka Dalam Dusta    27

    "Sssttt..bisa diem ga!?" suara bariton pria itu terdengar tak asing, Yanti kemudian membuka mata dan benar lelaki itu adalah Farhan.Setelah Yanti tenang Farhan kemudian melepaskan bekapan tangannya dibibir Yanti."Kamu apa-apaan sih, Han?! Aku bneran teriak kalo kamu kaya gini!""Sana teriak! Biar Santi dan Gina sekalian tahu kamu disini, aku itu bantuin kamu biar mereka ga lihat kamu disini! Dasar bodoh!"Yanti terlihat kaget mendengar perkataan Farhan barusan."Apa?? Mereka disini? Bohong kamu!""Ga percaya? Silahkan keluar dan lihat siapa yang duduk bersama Aris disana." kata-kata Farhan terdengar seperti sebuah kata perintah baginya.Yanti kemudian dengan cepat meninggalkan Farhan ditoilet wanita dan Farhan mengekor setelahnya, saat hendak masuk ke area resto netra Yanti melihat ada Santi dan juga Gina disana dimana mereka duduk bersama dalam satu meja bersama Aris, entah kenapa ada rasa cemburu dihati Yanti, dimana seharusnya rasa itu tak boleh ada didirinya karena dialah yang be

    Last Updated : 2024-09-19
  • Luka Dalam Dusta    28

    Farhan tersenyum melihat Yanti yang begitu terkejut mendengar kata-katanya."Yups..itu aku dan sekarang kamu lihat kan bahwa sekarang jelas aku bisa bangkit dan hebat. Namaku memang Farhan tetapi orang tuaku memanggilku Arhan sedari kecil, setelah aku mendapati banyak perubahan dalam diriku seperti yang kamu bilang dahulu, aku jadi lebih nyaman dipanggil Farhan.""Ahhh damn!! Ternyata kamu ya..Ya ampun lama banget ga ketemu, aku bener-bener ga ngenalin kamu loh soalnya kamu beda banget sama yang jaman dulu terkhir aku lihat kamu. Kenapa kamu ga ngomong diawal sih? Kalo ngomong diawal kan kita ga ada perdebatan yang membuang waktu.""Ya mana sempat?? Sekalinya ketemu malah kita saling cek-cok, ketemu lagi juga baru kapan lalu trus kebetulan bareng satu pesawat tapi ada Aris, ya mana bisa kita ngobrol??.""Ahhh iya ..ya.. Ya udah yang penting kita udah bisa ketemu jadi kalo gini kan nyambung obrolannya dan seru, lagian kamu sih sikapnya bikin bete..kalau kamu friendly kan enak dari awal

    Last Updated : 2024-09-20
  • Luka Dalam Dusta    29.

    Kecupan yang mendarat sempurna di bibir Rachel membuat keduanya saling menumpahkan perasaan, entah mengapa situasi ini seperti arena bagi mereka menumpahkan rasa yang tertahan yang tak mungkin untuk mereka ceritakan atau ungkapkan.Ciuman itu bagai memori yang diputar ulang beberapa tahun yang lalu, romansa indah itu seakan kembali tumbuh dan berbunga diantara keduanya. Ciuman dan sentuhan mewarnai setiap deru nafas mereka.Perlahan Tomi melepaskan ciumannya dan menatap lembut netra wanita dihadapannya, seraya menyibakkan rambut yang menutup wajah cantiknya."Bagaimana bila aku kembali menyukaimu?" tanya Tomi."Tahanlah perasaanmu sampai urusan ini selesai, aku ingin kita fokus tapi jika itu tak mungkin aku akan tetap memberimu semangat dengan seperti ini." Rachel kembali mengecup bibir Tomi perlahan."Aku mau kau dekat denganku, Chel. Aku ingin kita seperti dulu.""Bagaimana dengan Gina? Apakah aku harus berbagi kekasih?" tanya Rachel yang kemudian berjalan menuju mini bar untuk membu

    Last Updated : 2024-09-24
  • Luka Dalam Dusta    30

    Sesaat sebelum Aris melihat Yanti dan Farhan berduaan dipantai,Aris makan bersama dengan Gina dan juga Santi istrinya dicafe yang harusnya menjadi tempat untuk menghabiskan waktu berdua dengan Yanti. Sebenarnya Aris jengah dengan kondisi ini, ia sebanrnya sedang tidak mau menghabiskan waktu bersama dengan Santi sekalipun ia adalah istrinya."Papa nih pergi terus sampe jarang kasih kabar ke kita, kangen tauuukkk..." kata Gina dengan bersungut-sungut."Ya bukan ga mau ngabari tapi kamu tahu sendiri kan gimana kerjanya Papa dan ngurusin bisnis segitu banyaknya itu harus fokus dan ketika ketemu klien harus fokus juga, ga bisa sambil telpon kamu. Toh Papa juga ga lupa buat pulang." jawab Aris sambil memilih menu makanan tanpa melihat kearah anaknya maupun istrinya yang juga sedang memilih menu makanan."Ya ga gitu juga konsepnya, apa sih susahnya chat aku toh juga ga sampe lima menit kok. Semua tergantung prioritas." Gina mulai meninggi nada bicaranya, namun dengan segera Santi menyenggol

    Last Updated : 2024-09-26

Latest chapter

  • Luka Dalam Dusta    35.

    "Gina??" suara Rachel memecah keadaan, ia terlihat terkejut namun ada satu sisi yang membuatnya merasa menang dari Gina.Tomi yang muai terbangun melihat kearah Gina berdiri, ia cukup terkejut dan merasa bersalah namun Tomi melihat ini sebagai suatu kesempatan dimana Gina pasti akan pergi meninggalkannya karena melihat situasi yang membuat calon tunangannya itu sangat terluka."Tom..kok kamu tega sih sama aku?!! Kenapa kamu berubah!" Gina berteriak sambil terisak.Tomi kemudian berdiri, kebetulan ia hanya bertelanjang dada dan ia sudah mengenakan kembali celananya yang sempat ia tanggalkan. Ia berjalan mendekat ke arah Gina dengan senyum seringai yang memperlihatkan rasa muak akan wanita yang tak diundang itu."Aku tega? Lebih tega mana kamu atau aku? Kamu membuat statement buruk tentang Mamaku..inget Gina.. MAMA KU!!! Kau dengan enaknya menuduh wanita yang melahirkanku dengan mulutmu! Kau melukaiku teramat dalam kau harus tahu itu dan sekarang aku melakukan ini dengan Rachel dan kamu

  • Luka Dalam Dusta    34.

    Terdengar suara pintu kamar apartemen Tomi terbuka, rachel yang ketakutan mengintip dari balik tembok kamar yang dapat langsung melihat ke area ruang tamu, rupanya yang masuk adlaah sang pemilik apartemen. Wajah wanita itu langsung terlihat lega, dengan tersenyum ia berjalan mendekat dan menyapa lelaki itu, namun ia melihat wajah Tomi terlihat sangat kusut dan tidak seperti biasanya."Tom? Kamu ga papa?""Kenapa emangnya?" jawab Tomi singkat dengan nada yang datar."Hmmm..kalau kamu pengen sendirian, ga papa kok. Aku menghindar dulu karena sepertinya kamu sedang tidak ingin di ganggu.""Huffttttt..ga gitu sih, Chel. Aku minta maaf kalau sikapku bikin kamu ga nyaman. Tapi ga gitu maksudku." kata Tomi dengan wajah menyesal dan mendekat ke arah Rachel dan memegang kedua lengan wanita berambut panjang dan cantik itu."Lalu??""Ada hal yang bikin aku ga nyaman aja di sana.""Gina?""Kok kamu tahu sih?""Ya kan kalian satu tim

  • Luka Dalam Dusta    33

    Setelah tiga puluh menit berlalu, Aris rupanya sudah sampai lebih dahulu kemudian tak lama Farhan datang dan masuk ke ruang utama. Situasi terlihat berbeda karena tak biasa cafe itu sepi pengunjung, Farhan melihat sekeliling yang terlihat tidak biasa sedangkan Rana tetap berada di mobil untuk menunggu Farhan.Ketika Farhan melihat sang pemilik cafe, ia menanyakan kenapa dengan memberikan kode gerakan kepala dijawab oleh pemilik cafe kopi itu dengan memasang tulisan Closed di pintu. Wajah Farhan langsung berubah serius karena jelas ini akan berakhir tidak baik-baik saja karena tak akan mungkin Aris membooking tempat ini hanya untuk hal tak penting.Terlihat Aris duduk disudut area belakang, ia duduk dengan membelakangi pintu masuk. Farhan kemudian berjalan menuju meja tersebut."Ada apa kau memanggilku." tanya Farhan datar yang tanpa dipersilahkan ia langsung duduk berhadapan dengan Aris seraya menyalakan rokoknya."Langsung saja, apa maumu.""Mauku? Tentang apa dulu nih, kok tiba-tiba

  • Luka Dalam Dusta    32

    Farhan yang berada di lobby hotel sedikit curiga dengan seseorang yang mengikutinya, sudah ia lihat dari ia di bandara singapura sampai ia dihotel ini pria itu kebetulan selalu mengikuti. Farhan kemudian mencoba berjalan ke area lorong samping hotel, dan benar saja lelaki itu mengikutinya. Saat sampai di persimpangan area restoran, Farhan berhenti disisi tembok dan melihat apakah lelaki itu akan terus mengikutinya, dan benar saja tak lama pria itu mengikuti kemana Farhan pergi dan saat lelaki misterius itu melewatinya dengan sigap Farhan melakukan aksinya, bagi dia yang menguasai segala macam bela diri akan mudah baginya untuk melumpuhkan musuh. dengan satu kali gerakan lelaki itu tersungkur jatuh, lalu Farhan mencekiknya dan membangunkannya lalu menahannya ditembok."Kau mau apa? Mengapa kau mengikutiku!! Apa kau ingin mati muda?? Kalau mau akan ku antar kau ke neraka saat ini juga dan aku pastikan akulah satu-satunya orang yang akan kau lihat sebelum kau mati.""Maaf tuan, saya tida

  • Luka Dalam Dusta    31

    Keesokan paginyaYanti terbangun karena desiran suara air pantai dan angin yang berhembus lembut, ia begitu kelelahan hingga tertidur sangat pulas disana, ia melihat sekeliling dan melihat Farhan sudah tidak ada disampingnya namun ia merasa hangat karena jas milik Farhan melekat menutupi tubuhnya. "Selamat pagi putri tidur.." sapa seorang lelaki yang menemaninya semalaman."Wow..gila ya ternyata selama itu aku tidur, sampe-sampe aku baru pagi ini bangun dan sama sekali ga kebangun padahal ini diluar.""Nahhh..itu dia, aku pikir-pikir kamu ini tidur atau simulasi mati, soalnya ga bangun-bangun." kata Farhan dengan nada bercanda. "Ngaco ihh kamu, aku capek banget jadi aku sampe ga kalau aku tidur disini.""Emang dasar kamunya tukang tidur aja pake nge-les segala. Oiya kamu mandi dulu deh, aku udah open room di hotel, nih kuncinya." kata Farhan seraya memberikan kunci."Itu hotel milik kamu?" tanya Yanti sambil menunjuk hotel bintang lima plus diamond yang tak jauh dari tempatnya berdi

  • Luka Dalam Dusta    30

    Sesaat sebelum Aris melihat Yanti dan Farhan berduaan dipantai,Aris makan bersama dengan Gina dan juga Santi istrinya dicafe yang harusnya menjadi tempat untuk menghabiskan waktu berdua dengan Yanti. Sebenarnya Aris jengah dengan kondisi ini, ia sebanrnya sedang tidak mau menghabiskan waktu bersama dengan Santi sekalipun ia adalah istrinya."Papa nih pergi terus sampe jarang kasih kabar ke kita, kangen tauuukkk..." kata Gina dengan bersungut-sungut."Ya bukan ga mau ngabari tapi kamu tahu sendiri kan gimana kerjanya Papa dan ngurusin bisnis segitu banyaknya itu harus fokus dan ketika ketemu klien harus fokus juga, ga bisa sambil telpon kamu. Toh Papa juga ga lupa buat pulang." jawab Aris sambil memilih menu makanan tanpa melihat kearah anaknya maupun istrinya yang juga sedang memilih menu makanan."Ya ga gitu juga konsepnya, apa sih susahnya chat aku toh juga ga sampe lima menit kok. Semua tergantung prioritas." Gina mulai meninggi nada bicaranya, namun dengan segera Santi menyenggol

  • Luka Dalam Dusta    29.

    Kecupan yang mendarat sempurna di bibir Rachel membuat keduanya saling menumpahkan perasaan, entah mengapa situasi ini seperti arena bagi mereka menumpahkan rasa yang tertahan yang tak mungkin untuk mereka ceritakan atau ungkapkan.Ciuman itu bagai memori yang diputar ulang beberapa tahun yang lalu, romansa indah itu seakan kembali tumbuh dan berbunga diantara keduanya. Ciuman dan sentuhan mewarnai setiap deru nafas mereka.Perlahan Tomi melepaskan ciumannya dan menatap lembut netra wanita dihadapannya, seraya menyibakkan rambut yang menutup wajah cantiknya."Bagaimana bila aku kembali menyukaimu?" tanya Tomi."Tahanlah perasaanmu sampai urusan ini selesai, aku ingin kita fokus tapi jika itu tak mungkin aku akan tetap memberimu semangat dengan seperti ini." Rachel kembali mengecup bibir Tomi perlahan."Aku mau kau dekat denganku, Chel. Aku ingin kita seperti dulu.""Bagaimana dengan Gina? Apakah aku harus berbagi kekasih?" tanya Rachel yang kemudian berjalan menuju mini bar untuk membu

  • Luka Dalam Dusta    28

    Farhan tersenyum melihat Yanti yang begitu terkejut mendengar kata-katanya."Yups..itu aku dan sekarang kamu lihat kan bahwa sekarang jelas aku bisa bangkit dan hebat. Namaku memang Farhan tetapi orang tuaku memanggilku Arhan sedari kecil, setelah aku mendapati banyak perubahan dalam diriku seperti yang kamu bilang dahulu, aku jadi lebih nyaman dipanggil Farhan.""Ahhh damn!! Ternyata kamu ya..Ya ampun lama banget ga ketemu, aku bener-bener ga ngenalin kamu loh soalnya kamu beda banget sama yang jaman dulu terkhir aku lihat kamu. Kenapa kamu ga ngomong diawal sih? Kalo ngomong diawal kan kita ga ada perdebatan yang membuang waktu.""Ya mana sempat?? Sekalinya ketemu malah kita saling cek-cok, ketemu lagi juga baru kapan lalu trus kebetulan bareng satu pesawat tapi ada Aris, ya mana bisa kita ngobrol??.""Ahhh iya ..ya.. Ya udah yang penting kita udah bisa ketemu jadi kalo gini kan nyambung obrolannya dan seru, lagian kamu sih sikapnya bikin bete..kalau kamu friendly kan enak dari awal

  • Luka Dalam Dusta    27

    "Sssttt..bisa diem ga!?" suara bariton pria itu terdengar tak asing, Yanti kemudian membuka mata dan benar lelaki itu adalah Farhan.Setelah Yanti tenang Farhan kemudian melepaskan bekapan tangannya dibibir Yanti."Kamu apa-apaan sih, Han?! Aku bneran teriak kalo kamu kaya gini!""Sana teriak! Biar Santi dan Gina sekalian tahu kamu disini, aku itu bantuin kamu biar mereka ga lihat kamu disini! Dasar bodoh!"Yanti terlihat kaget mendengar perkataan Farhan barusan."Apa?? Mereka disini? Bohong kamu!""Ga percaya? Silahkan keluar dan lihat siapa yang duduk bersama Aris disana." kata-kata Farhan terdengar seperti sebuah kata perintah baginya.Yanti kemudian dengan cepat meninggalkan Farhan ditoilet wanita dan Farhan mengekor setelahnya, saat hendak masuk ke area resto netra Yanti melihat ada Santi dan juga Gina disana dimana mereka duduk bersama dalam satu meja bersama Aris, entah kenapa ada rasa cemburu dihati Yanti, dimana seharusnya rasa itu tak boleh ada didirinya karena dialah yang be

DMCA.com Protection Status