All Chapters of Suami Baruku Ternyata Paman Mantan Suamiku: Chapter 241 - Chapter 250

298 Chapters

Bab 241

"Kamu bilang saja seseorang bernama Fabian yang mengirimkannya padamu."Kalau bukan karena Fabian tiba-tiba tidak bisa dihubungi, Arieson juga tidak akan mencari Weni."Oke, aku sudah mengerti."Selesai membicarakan hal ini, Weni juga tidak berencana untuk tetap tinggal dan makan malam bersama Arieson. Bagaimanapun juga, dia tidak akrab dengan Arieson."Kalau nggak ada urusan lain lagi, aku pergi dulu."Arieson menatapnya dan berkata dengan ekspresi serius, "Nona Weni, aku harap kamu merahasiakan hal ini. Aku nggak ingin siapa pun tahu aku yang memberikan dokumen ini padamu.""Tenang saja, aku pasti akan menjaga rahasia ini dengan baik."Setelah meninggalkan restoran, Weni langsung pergi ke rumah Rhea untuk menemui sahabatnya itu usai berpikir sejenak.Begitu melihat Weni, Rhea sangat terkejut. "Weni, kenapa kamu datang kemari?"Weni berkata sambil tersenyum, "Aku datang karena merindukanmu, biarkan aku masuk dulu."Rhea berdiri menyamping, membiarkan Weni masuk. Setelah mereka berdua
Read more

Bab 242

Dilanda perasaan panik, Rhea langsung menerjang ke arah Jerico."Kembalikan ponselku!"Diterjang oleh Rhea dengan ganas seperti itu, Jerico terhuyung mundur beberapa langkah sebelum mendapatkan keseimbangannya kembali.Dia langsung menarik tangan Rhea dan berkata dengan dingin, "Hari ini aku datang kemari karena ada yang ingin kudiskusikan denganmu."Rhea langsung menepis tangan pria itu dan berkata, "Nggak ada yang perlu kubicarakan denganmu."Saat dia mendongak dan menatap pria itu, sorot matanya dipenuhi dengan keras kepala dan sedingin es.Belakangan ini Rhea selalu memperlakukannya dengan dingin, Jerico sudah hampir lupa sisi lembut wanita itu."Rhea, aku sudah bilang pada Kakek dan Nenek. Aku nggak akan kembali ke Grup Thamnin, aku berencana untuk membangun karier sendiri."Tidak ada gejolak emosi apa pun yang terlihat di wajah Rhea. "Apa pun yang kamu lakukan, nggak ada hubungannya denganku."Sorot mata Jerico langsung berubah menjadi gelap. "Rhea, aku adalah suamimu, kita sudah
Read more

Bab 243

"Setelah kamu selesai mempertimbangkannya, telepon aku."Rhea mengambil ponselnya, mengalihkan pandangannya ke bawah tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Setelah Jerico pergi, Rhea segera mengunci pintu, lalu menggunakan kursi untuk menghalangi pintu. Usai melakukan semua ini, akhirnya dia merasa agak aman.Rhea berpikir sejenak sebelum menghubungi Arieson.Di ruang tamu Kediaman Keluarga Thamnin, Tuan Besar Thamnin dan Nyonya Besar Thamnin tampak sedang duduk di sofa dengan memasang ekspresi masam. Sementara itu, Arieson berdiri di samping."Jerico bilang kamu menyukai wanita yang sudah menikah, benarkah begitu?"Tuan Besar Thamnin menatap Arieson dengan lekat, sorot matanya sangat serius, tampak seperti sedang menyelidik.Di antara beberapa orang putranya, Arieson yang paling unggul. Dia tidak akan membiarkan putranya yang satu ini terlibat dengan wanita yang sudah menikah.Ekspresi Nyonya Besar Thamnin juga terlihat sangat masam. Sebelumnya, dia sudah memperkenalkan banyak nona yang
Read more

Bab 244

Sekitar satu jam kemudian, Arieson baru tiba di rumah Rhea."Apa yang terjadi?"Rhea menatap lawan bicaranya dengan mata sedikit memerah. "Paman, bisakah kamu membantuku mencari sebuah tempat tinggal. Kalau aku mencari tempat tinggal atas namaku sendiri, mungkin Jerico akan terus menggangguku."Melihat sorot mata lemah yang melintasi mata Rhea, sorot mata Arieson langsung berubah menjadi gelap."Tadi Jerico datang mencarimu?"Rhea mengangguk dan berkata, "Hmm, aku nggak tahu dia menemukan kunci dari mana, dia langsung membuka pintu dan masuk.""Oke, mengenai sewa tempat tinggal, akan kuurus. Mengenai perceraianmu dengannya, apa kamu membutuhkan bantuanku?"Rhea mengedipkan matanya, lalu mengalihkan pandangannya ke bawah dan berkata, "Mengenai perceraian, seharusnya nggak lama lagi.""Hmm."Merasakan sorot mata Arieson tertuju pada kepalanya, Rhea menautkan jari-jarinya dengan canggung. Kemudian, dia mengumpulkan keberaniannya, lalu mendongak menatap Arieson. "Paman, aku juga nggak ada
Read more

Bab 245

"Siapa yang mengirimkan padamu foto-foto yang kamu kirimkan padaku tadi?!"Jerico berkata dengan dingin, "Rhea yang mengirimkannya padaku. Ayah, kamu adalah dalang di balik kejadian enam tahun yang lalu itu?"Terdengar suara penuh amarah Sizur dari ujung telepon. "Bagaimana mungkin? Mungkinkah kamu lebih bersedia memercayai seorang wanita daripada aku?""Sekarang aku percaya padamu atau nggak, nggak penting lagi. Hal yang terpenting sekarang adalah, Rhea menggunakan ini untuk memaksaku bercerai dengannya. Dia bilang kalau aku nggak setuju, dia akan mengirimkan dokumen ini ke kantor polisi.""Apa?!"Sambil menggertakkan giginya, Sizur berkata, "Jangan sampai dia mengirimkan semua ini ke kantor polisi!"Jerico tertawa getir. Sebelumnya dia masih menaruh sedikit harapan. Dia merasa semua ini dipalsukan oleh Rhea hanya untuk bercerai dengannya.Namun, reaksi Sizur sekarang membuatnya menyadari semua dokumen ini adalah asli."Ayah, mengapa kamu melakukan hal seperti ini? Bagaimana aku bisa
Read more

Bab 246

Saat Arieson tiba di rumah sakit, Rhea tengah duduk di bangku di depan pintu UGD sambil menundukkan kepalanya. Pakaiannya berlumuran darah, memancarkan aura seperti orang yang sudah tak bernyawa.Melihat pemandangan itu, Arieson mengerutkan keningnya, lalu bergegas berjalan menghampiri Rhea dan berjongkok di hadapannya.Melihat ekspresi Rhea pucat pasi, sorot matanya berubah menjadi gelap."Apa kamu terluka?"Mendengar suaranya, seperti baru tersadar kembali, sepasang mata Rhea yang memerah itu kembali fokus perlahan-lahan.Melihat orang yang berbicara dengannya adalah Arieson, Rhea tiba-tiba mengulurkan lengannya untuk memeluk pria itu, lalu berkata dengan suara bergetar, "Paman, Jerico mengalami kecelakaan demi menyelamatkanku ... mengeluarkan banyak darah ...."Menyadari emosi Rhea sedang tidak stabil, Arieson mengulurkan lengannya, menepuk-nepuk punggung wanita itu dengan lembut dan berkata dengan lembut, "Nggak apa-apa, jangan takut, dia akan baik-baik saja.""Apa yang sedang kali
Read more

Bab 247

Suasana di koridor langsung berubah menjadi sangat hening, seakan-akan kalau ada sebuah jarum yang terjatuh, juga bisa terdengar.Tidak tahu sudah berapa lama berlalu, akhirnya pintu UGD terbuka.Begitu dokter melangkah keluar, Siska bergegas menghentikannya dan bertanya, "Dokter, bagaimana kondisi putraku?""Pasien sudah melewati masa kritis, tapi mungkin kelak dia nggak bisa berdiri lagi. Kalian harus mempersiapkan mental kalian.""Apa?"Tanpa Siska sadari, dia melangkah mundur beberapa langkah. Sorot matanya dipenuhi dengan ketidakpercayaan dan keterkejutan.Dia langsung menarik tangan dokter dan berkata, "Dokter, dia adalah putraku satu-satunya, kamu harus menyelamatkannya!"Kalau Jerico sudah menjadi cacat, kelak dia tidak akan bisa mewarisi Grup Thamnin lagi. Tuan Besar Thamnin tidak akan menyerahkan Grup Thamnin pada seseorang yang kedua kakinya sudah cacat.Dokter melepaskan genggaman Siska pada tangannya, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku sudah berusaha semampuku.
Read more

Bab 248

"Aku merasa saat itu dia sengaja melajukan mobilnya ke arahku, mungkin ini bukan kecelakaan."Dua orang polisi itu saling melempar pandangan. Kemudian, salah satu di antara mereka mengalihkan pandangannya ke arah Rhea dan berkata, "Juga nggak menutup adanya kemungkinan ini. Mengenai detailnya, masih harus menunggu hasil penyelidikan. Tapi, kalau dilihat dari situasi yang telah kami ketahui sekarang, kemungkinan paling besar adalah kecelakaan yang disebabkan oleh pengemudi mabuk. Apa belakangan ini ada orang yang kamu singgung?"Rhea mengalihkan pandangannya ke bawah, berpikir sejenak. Pada akhirnya, dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Seharusnya nggak ada.""Oke, aku sudah mengerti. Kami akan melakukan penyelidikan lebih detail. Kalau kamu mengingat sesuatu yang sebelumnya terlewatkan olehmu, kamu bisa menghubungi kami kapan saja.""Hmm, terima kasih."Setelah polisi pergi, Rhea tidak bisa menahan diri dan mengingat-ingat kembali detail saat mobil itu melaju ke arahnya pagi ini.
Read more

Bab 249

"Ayah, Ibu, sekarang juga sudah larut. Ada Rhea yang menemaniku di sini sudah cukup. Kalian pulang dan beristirahat dulu, besok baru datang lagi."Awalnya Siska ingin tetap berada di sini untuk menjaga Jerico. Namun, mengingat Jerico bisa menjadi seperti sekarang ini karena Rhea. Dia pun memilih untuk mendengar ucapan Jerico dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu aku akan datang menjengukmu lagi besok."Setelah mereka berdua pergi, Rhea mengalihkan pandangannya ke arah Arieson."Paman, hari ini sudah merepotkanmu. Kamu juga pulang dan istirahatlah. Aku akan mengantarmu keluar."Arieson mengerutkan keningnya, aura di sekeliling tubuhnya juga berubah menjadi sedingin es."Hari ini kamu juga sudah lelah. Nanti aku akan panggil perawat untuk menjaganya. Aku antar kamu pulang.""Nggak perlu, malam ini aku akan menjaganya di sini."Mengetahui karakter Rhea, Arieson terdiam selama beberapa detik sebelum mengangguk dan berkata, "Baiklah."Kemudian, dia berbalik dan langsung berjalan ke arah pintu
Read more

Bab 250

Melihat Rhea sudah berjalan memasuki kompleks, Arieson pun melajukan mobilnya pergi.Sepanjang perjalanan kembali ke perusahaan, dia memikirkan bagaimana agar perceraian Jerico dan Rhea bisa berjalan dengan mulus.Demi menyelamatkan Rhea, sepasang kaki Jerico sudah cacat. Mungkin saja dia akan memanfaatkan hal ini untuk mengancam Rhea, agar Rhea tetap bersamanya.Setelah berpikir demikian, sorot mata Arieson berubah menjadi sedingin es perlahan-lahan.Di sisi lain, di dalam ruang baca Sizur."Suruh sopir itu tutup mulutnya dengan rapat. Kalau aku sampai ketahuan, aku nggak akan melepaskanmu!"Seorang pria yang berusia tiga puluhan tahun sedang berdiri di depan meja kerja Sizur sambil menundukkan kepalanya."Pak Sizur nggak perlu khawatir, dia nggak akan bisa bertahan hidup lama lagi. Biarpun demi keluarganya, dia juga akan menutup mulutnya dengan rapat."Sizur mengangguk, sorot matanya dipenuhi dengan perhitungan."Oke, ingat uang yang diberikan untuk keluarganya harus dalam bentuk uan
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
30
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status