All Chapters of Dikira Gelandangan, Ternyata Wanita Kesayangan Mafia Dominan: Chapter 101 - Chapter 110

255 Chapters

Bab 101 - Tidak Akan Pernah Tunduk

Seulas senyuman penuh percaya diri yang melengkung di bibir Jason perlahan memudar. Ia tidak menyangka taktiknya untuk mengacaukan emosi Reinhard dengan menggunakan Anya sebagai alat tidak berjalan sesuai rencana.Dia tidak hanya gagal menembus pertahanan mental Reinhard, tetapi juga mulai merasakan kecaman dari keputusan Reinhard dalam situasi ini.Wajahnya berubah sedikit dingin. Meskipun ia berusaha menyembunyikannya, tetapi Reinhard dapat melihatnya dengan jelas.“Tidak perlu bersikap defensif seperti itu, Reinhard Hernandez. Aku datang dengan itikad baik,” Jason menjawab dengan nada tenang, meskipun nadanya kini lebih dingin.Reinhard tersenyum remeh. “Itikad baik?” ulangnya dengan penuh keraguan.“Jika itu benar, kita mungkin sudah mencapai kesepakatan sejak awal. Tapi tampaknya, itikad baikmu tidak sesuai dengan tindakanmu, Jason Hughes,” ucap Reinhard dengan nada sinis, matanya menatap tajam, seolah mengupas wajah Jason yang sebenarnya.Namun, Jason berusaha untuk memposisikan
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

Bab 102 - Memblokir

“Laksanakan saja perintahku,” titah Reinhard seraya mengisyaratkan Owen untuk segera keluar dari ruangannya.Owen pun tidak lagi bertanya dan segera meninggalkan ruangan Reinhard dengan langkah cepat. Akan tetapi, ia kembali menghadap Reinhard dan bertanya, “Apa Anda ingin mengutus Eric Blunt dalam pekerjaan ini?”“Eric Blunt?” Satu alis Reinhard terangkat, lalu ia memahami siapa sosok yang dimaksud asistennya tersebut. “Apa dia masih berbuat ulah?”"Belakangan ini, dia masih bertemu dengan beberapa manajer perusahaan lain secara pribadi," terang Owen atas informasi pemantauan yang didapatkannya.“Ternyata dia masih berani bermain di belakangku,” gumam Reinhard seraya tersenyum sinis.Padahal sejak Reinhard mengetahui bahwa Eric Blunt melakukan penyalahgunaan wewenang untuk mendapatkan keuntungannya sendiri, ia meminta Owen untuk menyampaikan kepada direktur pengembangan bisnis Divine yang membawahi Eric untuk mengawasinya.Reinhard juga memerintah direktur divisi tersebut untuk mencab
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 103 - Waktu Janjian

Reinhard meremas ponsel di tangannya dengan erat, mencoba untuk menenangkan kemarahannya sendiri. Ia berpikir untuk segera memperbaiki kesalahannya tersebut dan akhirnya memutuskan untuk menghubungi wanita itu melalui interkom kantornya.Setelah meminta nomor extention kepada operator kantornya, Reinhard pun menghubungi istrinya. Setelah beberapa detik, terdengar suara wanita itu di seberang teleponnya, “Halo?”Reinhard terdiam sejenak, berusaha mengendalikan perasaannya yang campur aduk. “Ini aku,” ucapnya.Ada jeda sejenak sebelum istrinya itu menjawab, suaranya terdengar dingin. “Apa kamu terlalu senggang sampai harus menghubungiku ke extention ini?”Reinhard menghela napas dalam-dalam sebelum akhirnya menjawab, “Aku tidak sesenggang itu, Istriku. Tapi, aku terpaksa melakukannya karena kamu memblokir nomorku.”Reinhard dapat mendengar dengusan sinis dari seberang interkomnya. Namun, ia tetap menaha
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 104 - Konfrontasi di Dalam Elevator

Tepat setelah mengirimkan pesan tersebut, pintu elevator di hadapan Alicia terbuka. Ia pun bergegas masuk dan menekan tombol menuju ke lantai parkiran.Namun, elevator tersebut tidak langsung menuju ke lantai yang ditujunya dan berhenti di salah satu lantai di mana seseorang masuk ke dalam. Alicia tidak melihat siapa yang masuk karena terlalu fokus dengan ponsel di tangannya hingga akhirnya terdengar panggilan yang mengejutkannya.“Anya Hernandez?”Sontak, Alicia menoleh dan menemukan sosok yang paling dibencinya. Wajah Alicia menggelap seketika. ‘Berengsek! Beraninya tua bangka ini memunculkan wajahnya di depanku!’ geramnya di dalam hati.Seringai jahat terbit di sudut bibir seorang pria paruh baya saat ia melihat wajah kaget Alicia. Pria tersebut menatapnya dengan sorot mata yang dipenuhi gairah yang menjijikkan. Dia adalah Eric Blunt!“Apa aku harus memanggilmu Anya Stein?” lanjut pria paruh baya itu
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 105 - Bukan Wanita Lemah

Eric Blunt ingin memberikan pelajaran kepada Alicia dan mengira wanita itu akan takut apabila ia mengancam akan membeberkan bagaimana dirinya yang sebenarnya kepada semua karyawan Hernandez Group."Bagaimana kalau semua orang tahu kalau Direktur Hernandez memiliki wanita simpanan sepertimu?" ucap Eric dengan tersenyum puas. Perhatian Eric beralih sejenak saat pintu elevator terbuka. Namun, dengan cepat ia menekan tombol pada panel elevator tersebut sehingga kembali bergerak naik. Ia mendengus sinis seolah menunjukkan bahwa Alicia tidak memiliki pilihan lain selain memohon padanya.“Kamu pasti tahu kalau Direktur Hernandez juga pasti akan menanggung malu kalau orang-orang tahu bahwa beliau memungut wanita kotor sepertimu? Wanita yang bahkan tidak diinginkan oleh suaminya sendiri,” ancam Eric lebih lanjut."Sepertinya akan sangat memalukan, huh?" ucap Alicia dengan berpura-pura khawatir.Seulas senyuman licik menghiasi bibir pria paruh baya itu, kemudian pria tersebut lanjut berkata, “T
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

Bab 106 - Memberi Hukuman

“Aakhh!” Eric Blunt mengerang kesakitan. Ia terengah-engah, wajahnya memerah seperti balon yang akan meletus saat tarikan dasinya terus mencekik lehernya. Pria paruh baya itu mencoba untuk melonggarkan dasinya dengan tangan bebasnya, tetapi tarikan Alicia terlalu kuat. Tubuhnya gemetar di bawah tekanan wanita yang tadinya dianggapnya lemah. Ia menyesal telah meremehkan wanita itu tadi. Eric mengira ia benar-benar akan kehilangan nyawanya saat ini juga. ‘Wanita ini sangat mengerikan … siapa dia sebenarnya?’ tanyanya di dalam hati. Padahal Eric mengingat jelas bagaimana rapuhnya wanita ini saat dia ingin melecehkannya di kamar hotel beberapa bulan lalu. Meskipun saat itu ia sempat mendapatkan pukulan ketika wanita itu memberontak, tetapi sekarang wanita ini terlihat sangat berbeda jauh. Bukan hanya wanita itu menjadi lebih kuat, tetapi tidak ada sedikit pun ketakutan yang ditunjukkan wanita tersebut. Bahkan sekarang Eric sendiri yang tersudutkan dan hampir mati karena kehabisan nap
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Bab 107 - Wanita Iblis

Alicia menatap Eric dengan tatapan jijik. "Kamu pikir semua masalah bisa diselesaikan dengan uang, huh? Benar-benar tidak tahu malu," desisnya seraya tersenyum mencemooh.Sekali lagi Alicia menendang tubuh buntal Eric dengan kasar, membuat pria itu tersungkur lebih dekat ke pinggiran atap.“Seberapa banyak uang yang kamu miliki, tidak akan pernah bisa membayar kesalahanmu, Eric Blunt,” ucap Alicia yang telah berjongkok di hadapan pria paruh baya itu. Tangannya mencengkeram erat dagu yang berlipat tersebut dengan kuat.Wajah Eric terlihat sangat pucat. Pandangannya memudar karena darah telah mengalir deras dari pelipisnya. “Kamu … wanita … iblis,” gumamnya dengan suara yang terdengar seperti bisikan.Alicia menyeringai lebih lebar mendengar gumaman Eric yang lemah. "Wanita iblis, ya?" katanya dengan nada sarkastik. "Sudah lama aku tidak mendengar seseorang memanggilku seperti itu."'Sepertinya wanita ini sudah gila,' batin Eric, tidak berani memancing kemarahan wanita itu lebih jauh.“K
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Bab 108 - Berbohong

Reinhard tersenyum lega. ‘Ternyata dia memang masih menunggu,’ batinnya.Ia pun bergegas menghampirinya. “Anya,” panggilnya dengan lantang.Alicia yang terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri pun tersentak. Ia pun berbalik dan menatap Reinhard yang telah berhenti di hadapannya.Dengan cepat, Alicia menegakkan punggungnya, bersiap menghadapi apa pun yang akan ditanyakan suaminya. Namun, keningnya mengernyit saat melihat wajah Reinhard yang dipenuhi senyuman lebar. ‘Ada apa dengannya?’ batinnya dipenuhi kebingungan. ‘Sepertinya dia … tidak marah?’Padahal Alicia sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi amarah suaminya karena telah membuatnya menunggu terlalu lama.Dalam pikirannya tadi, Reinhard mungkin telah meninggalkannya di tempat itu atau mungkin jangan-jangan telah mendatangi ruangan kerjanya dengan niat melabraknya untuk melampiaskan emosinya.Namun, saat ini Reinhard tidak menunjukkan tanda-tanda seperti yang dikhawatirkannya. ‘Apa yang terjadi?’ tanya Alicia dalam hati.“Rein
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Bab 109 - Bukan Halusinasi

“Tidak hati-hati?” Reinhard mengangkat alisnya, tampak tak percaya. Alicia sudah menduga jika alasannya sangat buruk. Namun, ia tidak memiliki pilihan selain tetap bersikukuh dengan alasan tersebut. ‘Cih! Ini semua gara-gara ikan buntal itu,’ gerutu Alicia di dalam hati. Alicia menyadari jika ia kehilangan kendali dirinya dalam menghadapi Eric Blunt. Ia sudah terlalu lama tidak menggunakan kekuatan fisiknya untuk menghadapi seseorang sehingga ia harus mengerahkan seluruh tenaganya untuk menghadapi pria itu tadi. Saat menarik tubuh Eric dengan dasi pria itu dan ketika ia mengikat tubuh gempal pria itu dengan tali tambang yang ditemukannya di atap, Alicia tidak menyadari jika ia sudah melukai dirinya sendiri. Namun, Alicia tidak menyesal karena ia harus menindak tegas perbuatan tak senonoh dan menjijikkan pria paruh baya itu terhadapnya dan para wanita yang lain. Setidaknya ia berharap, hukuman dan pelajaran yang diberikannya akan membuat pria paruh baya itu jera dan tidak ak
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

Bab 110 - Kehangatan dalam Kenangan

Dengan tatapan yang terpaku pada Reinhard, Alicia kembali teringat dengan momen di mana pria itu pernah beberapa kali berperilaku tak terduga seperti ini padanya di masa lalu.Kehangatan tangan besar Reinhard yang tengah mengusap lembut puncak kepalanya saat ini mengingatkan Alicia akan perasaannya yang pernah menggelora hebat setiap kali berada di dekat pria itu.Dulu, Alicia juga sangat tersentuh dengan kelembutan dan perhatian kecil yang diberikan Reinhard hingga ia menyadari bahwa perasaan itu telah tumbuh menjadi benih-benih cinta yang menguasai hatinya.Dengan bodohnya, Alicia terus berusaha menunjukkan kepada Reinhard betapa dirinya sangat menginginkan balasan cinta darinya. Akan tetapi, perjuangan cintanya hanya berbalaskan penolakan dingin dan perhatian Reinhard ternyata hanya bentuk dari rasa sayang seorang kakak kepada adiknya.“Alicia, kamu sudah kuanggap seperti adikku sendiri. Jadi, berhentilah berpikiran aneh.”Pernyataan Reinhard kala itu seperti pisau yang menancap di
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more
PREV
1
...
910111213
...
26
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status