All Chapters of Identitas Tersembunyi: Rahasia Kekayaan Tanpa Batas: Chapter 161 - Chapter 170

222 Chapters

161. Penyesalan yang terlambat

"Sial! Aku membuang waktuku hampir satu jam! Hanya untuk menunggu pria seperti kamu?" umpat Monik secara terang-terangan, ketika Ridel tiba. "Maaf, Monik. Aku tidak bermaksud terlambat, hanya saja di trotoar tadi aku tanpa sengaja menabrak seorang wanita hamil. Untungnya dia tidak apa-apa," ujar Ridel memberi penjelasan, baginya wajar kalau Monik marah karena waktu satu jam bukankah waktu yang singkat. "Tabrakan? Di trotoar? Oh ... terus apa urusannya denganku, ha?" bentak Monik tambah kesal. "Maksudmu ...?" Ridel bertanya kebingungan. "Katanya kerja di perusahaan, tapi apa? Untuk ke sini saja kamu harus jalan kaki! Aku yakin dari nafas kamu yang tidak beraturan, kau pasti berlari untuk mencapai tempat ini, 'kan? Kerja kantoran tapi menyewa ojek online saja kamu tidak mampu, apalagi memenuhi kebutuhanku?! Yang ada aku ikutan miskin seperti kamu!" umpat Monik tidak ada ampun. "Ha ...?" "Pakaian yang kau kenakan saja tidak mencapai empat ratus ribu!" ejek Monik. "Maksudmu
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

162. Apa? Fania hamil?

***** "Ridel! Apa ini kehidupan yang kau inginkan? Bangun!" teriak Bernad Liu penuh amarah. Berlahan-lahan Ridel membuka matanya, dia terkejut menemukan orangtuanya kini berada dalam kamar hotel, di mana dia menginap. "Bagaimana ayah dan ibu bisa masuk?" Ridel bertanya ditengah keterkejutannya. "Apa ini hobi barumu, Nak?" tanya Aura, air mata mengalir dari wajah cantiknya. "Maksud, ibu?" Ridel terkejut melihat airmata di wajah sang ibu. "Apa kamu bahagia dengan Kehidupan mu yang sekarang?" Aura memegang wajah putra tunggalnya. "Jawab pertanyaan ibumu, Brengsek!" teriak Bernad Liu kesal. "Maksud ayah dan ibu apa? Ridel benar-benar tidak mengerti!" tanya Ridel kebingungan. "Apa kamu akan terus hidup dengan bergonta ganti pacar, ha? Dalam jangka waktu sebulan lebih, sudah lima belas orang sekretaris yang resign! Kamu tahu gara-gara apa?" teriak Bernad Liu kesal. "Ayah sudah tahu?" tanya Ridel menundukkan kepalanya. "Apa yang membuat kamu seperti ini, Ridel? Gonta ga
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

163. Jangan sentuh aku. Aku sedang hamil!

Aura tercengang, "Apa maksudmu ... Fania merahasiakan kehamilannya, karena tidak mau kehilangan hak asuh atas calon anaknya? Bukankah dengan kekuasaan keluarga Liu cukup untuk membuat dia kehilangan hak asuh, jika nantinya kau sebagai ayah kandungnya menuntut hak asuh nantinya?" Ridel hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. “Kalau dia bersedia merawat janin itu, tapi bagaimana kalau dia memilih menggugurkannya? Bukankah kita akan kehilangan kesempatan untuk memeluk cucu sendiri? Kenapa aku begitu bodoh?” Bernad Liu memukul jidatnya sendiri. "Aku sangat mengenal Fania. Menjebloskan orangtua yang hampir melenyapkan nyawanya saja, dia tak sanggup. Apalagi membunuh darah dagingnya sendiri. Dia tidak akan pernah tega ... yang ada dia tidak ingin aku mengambil hak asuh anak itu nantinya." Kalimat sederhana Ridel, cukup membuat kedua orang tuanya dapat bernafas lega. Bernad Liu langsung saja menelepon dan memerintahkan semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Fania. "Baga
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

164. Ketika Fania membenci Ridel

Jlep Auw Akkhhh Fania terkejut ketika rudal Ridel yang telah mengeras masuk ke dalam gua pribadinya dan mengamuk di sana. Dia menjerit. Namun, jeritan itu tak serta merta membuat Ridel berhenti. Tapi sebaliknya, rudalnya semakin beringas keluar masuk gua gelap milik Fania. "Aku hamil! Aku mohon pelan-pelan!" pinta Fania lemas ketika tubuh Ridel mempercepat goyangannya dan Fania merasakan Ridel memasukkan rudalnya dengan tidak beraturan. Suara Fania sama sekali tidak didengar Ridel, dia sibuk menuntaskan hasratnya. Bukan hanya sekali lahar panas menyembur keluar dari bibir adik kecilnya, tapi sepertinya Ridel belum puas juga. Astaga, bagaimana ini? Bisa-bisa aku keguguran! Plakkk !!! Fania menampar keras pipi Ridel. Bukannya menjauh, tapi Ridel semakin membenamkan rudalnya lebih dalam sehingga Fania berteriak kesakitan. Teriakan Fania bukannya membuat Ridel berhenti tapi justru sebaliknya, dia semakin buas. "Apa sekarang kau puas? Siapa suruh tak memberikan bagian
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

165. Ketika Arzenio menghina orang yang salah

Begitu sampai tujuan Ridel segera menghapus air matanya dan keluar dari mobil. Ridel melihat sekelilingnya, tapi tidak ada seorang pun di sana, dia hanya merasakan angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuhnya. Dia melangkahkan kakinya, menuju lokasi sesuai dalam ingatannya. Dia menatap dengan cermat rerumputan yang seperti bekas pijakan yang membentuk jalan baru walaupun samar. 'Astaga jadi di sini kejadian tragis itu terjadi?' batin Ridel begitu melihat rerumputan yang seperti baru selesai bergulat. Sebesar apapun Ridel mencoba untuk mengingat wajah gadis yang dipaksa melayaninya, tapi dia sama sekali tidak memiliki gambaran. 'Aku kesulitan mengingat wajah gadis itu. Selain semalam sudah gelap, kondisiku saat itu juga sedang mabuk berat. Namun, satu hal yang pasti wangi badannya sangat ku kenal. Tapi siapa?' Tidak mau menambah rumit pikirannya, Ridel memilih melupakan kejadian di malam itu. Dia hanya bertekad. Jika wanita itu datang dan meminta pertanggung jawaban, maka dia aka
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

166. Sekretaris pilihan

"Keluarga Mauren lagi! Keluarga Mauren lagi! Kapan aku tidak akan berhubungan dengan kalian, ha? Apa semua kesulitan yang aku ciptakan belum membuat Anda sadar juga? Jawab!" teriak Ridel kesal. Arzenio terkejut, dia sama sekali tidak menyangka kalau Ridel adalah putra tunggal Bernad Liu. Dia juga tidak menyangka kalau putri yang dibuangnya ke jalanan justru menjadi istri dari seorang pengusaha suskes. Arzenio lemas menerima kenyataan itu. Dia tahu betul sangat mustahil Ridel akan menyetujui permintaannya. Kalau dia meminta, yang ada dia akan mendapatkan kesulitan baru. Arzenio memilih diam seribu bahasa. Ridel mengambil ponsel dari sakunya dan menelepon. "Halo!" terdengar suara dari seberang. "Blokir semua penjualan dari pabrik milik keluarga Mauren! Ambil alih seluruh aset lainnya juga! Kesalahan Arzenio, maka akan dibayar juga oleh putra dan putrinya. Jadi aku mau kalian membuat usaha keluarga besar Mauren juga dalam masalah! Umumkan, barang siapa yang membantu usaha kelua
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

167. Sekretaris cacat

Keesokan harinya .... Perusahaan RnB langsung dihebohkan dengan kedatangan karyawan baru yang menjabat sebagai sekretaris CEO Perusahaan RnB. Akan tetapi kali ini berbeda dari biasanya, mereka bergunjing tentang kekurangan yang dimiliki gadis yang menjabat sekretaris Ridel. "Baru kali ini Perusahaan RnB menerima karyawan yang memiliki cacat tubuh!" "Kamu lihat pipi kirinya ada bekas sayatan!" "Bukan hanya itu disebelah kanan juga ada bekas luka bakar!" "Dengar-dengar dia sedang hamil!" "Bagaimana reaksi Bos, kalau tahu sekretaris yang dibawa orangtuanya seperti monster?" "Kalau tidak salah dia juga bisu!" "Ha? Apa kalian tidak salah?" Bisikan demi bisikan terjadi diantara karyawan. Tapi bisikan itu berganti senyuman, ketika Fania melangkahkan kakinya menuju lantai sembilan di mana Ridel berada. Fania tahu dirinya menjadi topik terhangat di Perusahaan RnB, tapi dia hanya diam saja. Fania menuliskan sesuatu di notes miliknya dan diperlihatkannya kepada Ridel, pria
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

168. Kekesalan Ridel

Plakkk !!! Bukan hanya Ridel, tapi sopir juga terkejut menemukan kalau seorang sekretaris berani menampar CEO Perusahaan RnB yang sangat di takuti oleh semua orang. Ridel terkejut, karena selama dia memegang jabatan CEO Perusahaan RnB tidak ada satu karyawan pun yang berani meremehkannya. Bukan hanya itu, bahkan dewan komisaris dan dewan direksi tidak ada yang berani kepada-nya. Berbicara saja mereka ketakutan, tapi sekarang? Gadis yang notabene hanya seorang sekretaris berani menamparnya dengan keras. "Kamu?! ..." Ridel menatap tajam ke arah Fania, tapi bukannya menghindar tapi Fania membalas tatapan itu tak kalah tajam juga. Fania mengambil notes miliknya dan menulis, "Saya memang orang miskin dan jelek, Pak. Tapi itu bukan menjadi alasan Anda bebas menghina saya! Apalagi menghina calon anak saya! Kalau bapak mau memecat saya, silahkan! Tapi jangan pernah memandang rendah orang lain! Anda tidak ada bedanya dengan orang kaya lainnya, yang bisanya memandang rendah orang lai
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

169. Pemblokiran hasil penjualan keluarga Mauren

"Emank bapak ngambil uangnya ke mana? Mesin ATM kan hanya ada tepat dibelakang gedung ini," jawab gadis itu kebingungan. "Ha? Hanya dibelakang gedung ini?" Ridel terkejut. "Benar! Bapak tadi tidak tanya, jadi aku pikir bapak sudah mengetahui lokasi ATM terdekat!" "Aku berjalan satu kilometer hanya untuk menemukan ATM? Sedangkan dibelakang toko ini ada mesin ATM yang hanya butuh beberapa langkah saja?" umpat Ridel tambah kesal. "Kami membuka toko dengan memakai tradisi lama tanpa mengurangi kenyamanan pelanggan, Pak. Jadi kami mencari lokasi yang hanya butuh beberapa langkah untuk sampai ke Mesin ATM," jelas gadis itu yang merasa kasihan pada pria didepannya, tapi jelas sekali dia sedang menahan tawanya. "Walaupun mesin ATM hanya berada dekat dengan lokasi ini tapi ada baiknya kalian juga menyediakan mesin EDC. Agar pelanggan bisa memilih membayar tunai atau hanya melalui kartu saja!" jawab Ridel, tapi pandangan matanya jatuh pada mobil yang ada diluar, di sana banyak stok b
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

170. Balapan mendapatkan istri

*** Ridel membaringkan tubuhnya di atas kasur. Pandangan matanya jatuh diatas langit-langit kamarnya sendiri. Lampu yang remang-remang membuat suasana kamar semakin terasa sunyi mencekam. Sama seperti hati Ridel saat itu. Ridel seperti kehilangan arah. Dia bernafas, tapi sejujurnya nyawanya telah lama terbunuh bersama jejak Fania yang menghilang. Fania, kau di mana? Kenapa begitu sulit menemukanmu? Apa memang di dalam hatimu sama sekali tidak ada namaku? Apa kau tahu, Aku telah membuat keluarga Mauren bangkrut? Tapi kau tenang saja, aku juga mengirim satu perusahaan yang mau membantu mereka agar tidak terlalu kesulitan dalam menjalani hidup. Kau tahu kenapa aku melakukan itu? Karena aku tahu, kau pasti akan marah besar, kalau tahu aku membiarkan keluarga yang telah membesarkan mu hidup di jalanan! Pertanyaan, kegulauan hati, kekecewaan menyatu membentuk satu rasa yang tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata. Ridel kemudian berdiri dari kasurnya dan menatap sekelilingnya yan
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status