All Chapters of Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa: Chapter 251 - Chapter 260

266 Chapters

Bab 251: Kamu di Mana? 4

Tanpa berpikir panjang, Kevin mengikuti jejak merah yang agak mengering. Bahkan saat ini kedua kakinya sudah terendam air sebatas tulang kering. Ia terus melangkah, walaupun noda darah tidak lagi terlihat di tengah sungai. Entah mengapa sekelebat bayangan muncul, dipenuhi oleh senyuman manis Lily saat keduanya pertama kali bertemu. Kevin menggeleng, sebab ini bukanlah waktu yang tepat tenggelam dalam kenangan masa lalu.Kevin tetap melangkah di tengah arus sungai. Ia berteriak, memanggil nama Lily. Besar harapan gadis itu menyahut dan melambaikan tangan padanya. Sayang, untuk ke sekian kali tidak ada respon apa pun selain suara air serta angin yang bersahutan.“Sedang apa Anda di sana, Pak?” teriak seorang pria yang disusul beberapa pria lainnya. “Cepat kembali, ini berbahaya!” perintahnya.Namun Kevin seolah menulikan telinga. Bahkan ia tak menoleh, kakinya terus menerjang arus air mencari korban lain yang mungkin ditemukannya juga. “K
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 252 : Perasaanku

Malam ini, Lily duduk di atas kursi roda. Sepasang netranya menatap kosong ke luar jendela. Gadis itu seolah tidak memiliki gairah menjalani hidup.Meskipun tubuhnya terkulai lemas, kepala gadis itu dipenuhi dengan beragam kenangan manis dan pahit. Termasuk beberapa hari lalu, saat memperlakukan Kevin dengan buruk.“Apa yang harus kulakukan?” tanya Lily sembari terisak ditemani pekatnya malam.Satu tangan yang terpasang saluran infus menyentuh bagian kepala belakang. Masih terasa sakit bekas jahitan di sana.Andai saja Kevin tidak datang tepat waktu, mungkin … nyawa Lily tidak tertolong lagi. Namun, pria itu sangat gigih dan percaya akan menemukan Lily.“M-maafkan aku, Pak Kevin,” gumam bibir pucat yang bergetar.Kala perasaan bersalah menggerogoti diri, Lily tercengang mendengar pintu kamar terbuka. Gadis itu menoleh dan melihat Rosalyn berjalan masuk ke arahnya.“Apa Pak Kevin sudah ditemukan?” tanya Lily.Rosalyn tersenyum tipis, tetapi mata indahnya memancarkan luka. Kemudian wanit
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more

Bab 253: Tiga Pria Tampan

“Sepertinya, kehadiranku tidak diinginkan," sindir pria berambut klimis. Orang itu berkata lagi, “Lagi pula, sekarang kamu sudah memiliki seseorang. Dan aku hanya menjalani perintah atasan saja.”Tangan Lily yang sedang menuangkan susu terhenti. Ia menoleh pada sumber suara dan menatap tidak suka pada orang itu.“Apa maksudmu, Pandu?” tanya gadis itu.“Sebagai teman, sudah tentu aku senang melihatmu bahagia. Kamu seperti remaja yang jatuh cinta.” Pandu menyenggol pelan siku Lily sehingga botol susu yang belum tertutup rapat menjadi tumpah. Lily mendengkus melihat meja makannya berubah kotor karena ulah Pandu.“Biarkan saja dulu, nanti aku bersihkan. Sudah, ya, aku mau memeriksa keadaan peternakan dulu,” kata Pandu sambil berjalan menuju pintu pondok.Pascaterapi selama satu bulan, kedua kaki Lily tidak sakit lagi. Hanya saja, ia belum bisa berjalan normal, karena adanya retak pada tulang. Gadis itu tetap semangat menjalani pengobatan setiap dua kali seminggu. Bahkan, ia bersyukur kar
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 254: Calon Istri

“Dia sosok yang hebat. Aku mengagumi dia sejak lama,” jawab Kevin membuat Fabian memutar bola mata dengan malas.“Cukup katakan saja namanya!” kesal Fabian, kemudian berjalan memasuki pondok.Seorang pun tidak ada yang menyadari bahwa saat ini, detik ini, dua anak manusia sedang beradu pandang dalam jarak lima meter.Kevin mengulas senyum menatap wajah merona gadis yang berdiri sendirian. Pria itu turun dari mobil, hanya saja tidak mendekat. Melainkan berdiam diri di tempat, di samping badan mobil.Segera Lily memutus kontak mata dan tersenyum kikuk, lalu masuk ke pondok. Sayup-sayup telinganya mendengar mesin mobil mendekat, ia tidak penasaran karena peternakan ini tidak pernah sepi.Akan tetapi, teriakan seorang anak perempuan mampu membuat Lily menoleh dan menatap lekat interaksi kedua orang di depan pondok.“Dia … Ayah yang baik,” gumam gadis itu.Rupanya dua mobil baru saja tiba. Dua pasang paruh baya keluar dari kendaraan roda empat, menyusul bocah kecil yang berlari lebih dulu.
last updateLast Updated : 2024-11-30
Read more

Bab 255: Mama

Satu hari setelahnya, seperti biasa keluarga besar itu mengadakan sarapan bersama di vila. Semuanya duduk di tempat masing-masing. Begitu pun dengan Lily—di samping Kevin dan Janeta.Sarapan berjalan lancar tanpa drama apa pun. Hanya saja, selesai makan tidak ada satu pun yang beranjak dari duduk. Lily memperhatikan semua orang. Ia menjadi serba salah, ragu untuk pergi dan tetap tinggal.Hingga Rosalyn berdiri dan menepuk tangan membuat seluruh fokus pasang mata tertuju kepadanya.“Sebelumnya aku mohon maaf mengadakan liburan secara dadakan,” ucap wanita itu, “selain liburan aku juga memiliki tujuan lain.”Semua orang yang mendengar manggut-manggut terkecuali Kevin dan Lily. Dua orang itu berekspresi kebingungan.“Alasanku datang ke sini … karena ingin melamar Lily untuk Kak Kevin,” kata Rosalyn mendapat tepukan tangan dari anggota keluarga, tetapi tidak bagi Lily dan Kevin.Rosalyn beranjak dari tempat, wanita itu menghampiri Lily, lalu memberikan kotak bludru kecil berisi cincin. “Ma
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

Bab 256: Mau Mama, Kangen

“Demam pasien mencapai 40 derajat. Dan kami sarankan diopname selama beberapa hari,” tutur Dokter usai memeriksa batita yang terbaring lemah di atas ranjang.“Lakukan yang terbaik, Dokter. Tolong sembuhkan keponakanku,” pinta Rosalyn sambil berurai air mata.Dokter mengangguk lantas memasuki ruang pasien lainnya.Sedangkan Kevin berdiri di samping Janeta. Tangan pria itu menggenggam tangan mungil putrinya. “Jangan hubungi Lily! Dia tidak perlu tahu Janeta sedang sakit, jangan merepotkan orang lain,” pinta Kevin.“Baiklah,” sahut suara sengau Rosalyn.Sekitar dua jam kemudian, batita itu mengerjap dan menatap satu per satu orang dalam ruangan. Seketika sorot mata Janeta berubah buram oleh embun air. “Mama?” panggil Janeta, pandangannya tertuju kepada Rosalyn.Rosalyn yang tidak sengaja tertidur langsung membuka mata dan menghampiri Janeta. Wanita itu tersenyum hangat karena keponakan satu-satunya telah siuman.
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 257: Bukan Bibi Tapi Mama

Kevin melangkah gontai menuju kamar Janeta. Pria itu ingin melihat kondisi putri tercinta. Namun, ia mengurungkan niatnya, sesudah melihat apa yang sedang dilakukan Lily. Gadis itu membelai lembut kepala Janeta dan menggenggam satu tangan mungil. Kevin tersenyum tipis melihat kelembutan Lily. Beberapa saat kemudian, Lily terlelap di samping ranjang Janeta. Gadis itu membungkuk dan kepalanya menempel pada kasur. Setelahnya, Kevin berani masuk menemui dua orang itu. Ia melepas outer kemeja, lalu menyelimuti punggung Lily yang hanya mengenakan piama. “Terima kasih, Lily,” gumam Kevin. Kemudian, ia duduk di sofa dan terlelap. Sinar matahari pagi menerobos masuk menerangi ruangan ini. Lily merasakan ada gerakan dari atas ranjang. Bahkan sentuhan ringan pada rambutnya. Ia mengernyit, tetapi enggan membuka mata. Sampai terdengar satu kata bernada lembut yang menggetarkan jiwa, barulah Lily terbangun. “Mama?”
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Bab 258: Perasaan Asing

Beberapa hari berlalu, Lily tampak kesulitan berpamitan dengan Janeta. Gadis itu selalu menahan diri untuk pulang ke peternakan. Pada akhirnya ia menemani Janeta di vila atau rawat jalan ke rumah sakit. Seperti hari ini, Lily mengantar Janeta bertemu dokter.Akan tetapi, gadis itu tidak menduga Kevin datang menjemputnya. Bahkan mereka makan bertiga di restoran.Setelahnya Kevin membawa Lily dan Janeta pulang.“Kamu yakin bisa sendirian? Janeta berat. Biar aku saja yang gendong,” ujar Kevin.“Saya kuat, Pak.” Lily tidak menggubris ucapan Kevin. Gadis itu merengkuh tubuh batita yang terlelap tidur dari jok belakang, menggendongnya dan membawa ke kamar.Dengan hati-hati, Lily membaringkan Janeta, lantas mengecup kening batita itu. Ia tersenyum sambil menatap wajah polos bocah kecil yang agak mirip dengan Vinsensia.“Mama sayang kamu, Janeta,” gumam Lily.Hingga derit pintu terbuka membuat Lily menoleh
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 259: Aku Serius

Untuk sesaat keduanya membeku di tempat. Tidak ada aksi apa pun selain saling memandang lekat-lekat dengan isi pikiran masing-masing.Lily mereguk saliva karena saat ini tubuhnya hanya tertutupi sehelai handuk putih saja. Ia meremas kain handuk dengan erat, khawatir terjadi hal yang tidak seharusnya.“Maaf, aku lancang ….” Kevin berbalik badan dan menutup pintu.Pria itu bersandar pada pintu sambil mengatur napas. Melihat kemolekan seorang wanita, ditambah memiliki kenangan ranjang membuat nalurinya sebagai lelaki tersulut gairah. Ia ingin menyentuh, membelai dan mengecup setiap jengkal kulit mulus itu. Hanya saja, tidak! Kevin melawan egonya.Pria itu kembali ke kamar. Ia menemani Janeta, dan berupaya menenangkan batita itu.Sedangkan Lily masih berdiri di depan pintu kamar mandi. Namun, napasnya tidak tegang lagi. Ada kelegaan setelah Kevin pergi.“Dia …,” gumam gadis itu sambil mengangguk.Lily menggunakan pakaian serba panjang. Entah mengapa ia teringat pada tatapan Kevin tadi. Set
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bab 260: Kamu Pasti Bahagia 

Kevin menghela napas melihat tanggapan Lily. Haruskan ia menyerah dan tenggelam ke dasar lautan patah hati? Ya, mungkin … karena ini bukanlah kali pertama gadis itu menolaknya. Pria itu menarik tangannya. Namun ….“Cincinya kebesaran. Enggak sesuai ukuran jariku,” kata gadis itu menggunakan bahasa informal . Lily mengulurkan tangan kanan, yang menampilkan jemari ramping dan mungil.Seketika Kevin memperhatikan jemari gadis itu, dan pikirannya mencerna maksud ucapan Lily barusan. Bagi seorang pria, tentunya ini merupakan teka-teki. “Umm … maksudmu?” Alis tebal Kevin terangkat.Lily tersenyum jengah mendengar pertanyaan itu. Tanpa banyak bicara, gadis itu mengambil cincin dari tangan Kevin, lalu menyematkan sendiri pada jari manisnya.“Ini kebesaran, lihat bukan?” keluh gadis itu dengan bibir merengut yang sangat menggoda.Melihat cincin pilihannya melingkar pada jari manis sang gadis pujaan hati, membuat pria itu kegirangan. Kevi
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more
PREV
1
...
222324252627
DMCA.com Protection Status