All Chapters of Patah Hati Membuat Tuan Presdir Jadi Hampa: Chapter 241 - Chapter 250

266 Chapters

Bab 241: Diuji Kesabaran 3

Tangan Dewa menggantung di udara. Selain tersayat kata-kata tajam sang istri yang menunjukkan seberapa mandirinya wanita itu, ia juga tertusuk dinginnya angin dari celah jendela terbuka.Tubuh kekar yang terbalut handuk putih sebatas pinggang sampai di bawah lutut itu bergeming. Dewa tahu penyebabnya, tetapi ia juga tidak membenarkan perbuatan sang istri meninggalkan kedua bayi kembar begitu saja di atas sofa.“Sayang … mereka rewel, biar aku gendong,” tawar pria itu lagi.Akan tetapi, Rosalyn bersikukuh. Ia menggeleng lemah lantas mengayunkan kedua tangan secara lembut agar tangis buah hati mereda. Sial, Devendra dan Daneswara tetap gelisah dalam pangkuan sang ibu.Bayi mungil yang baru saja berumur beberapa hari itu seolah mengetahui suasana hati sang ibu. Suara tangisnya pun terdengar lemah sekarang.“Sayang, maaf. Aku enggak bermaksud marah, Cuma takut mereka jatuh. Itu saja,” jelas pria itu.“Dulu ju
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 242: Baby Blues 

Dewa menggeram. “Itu spontanitas!” Dewa mengepalkan tangan sampai buku jarinya memutih. Semua ini karena ia mendengar tawa pria di hadapannya. Bukannya bertenggang rasa, mantan rival itu malah mengejek kemalangan yang menimpa. “Diam!” sentak Dewa dengan mata menyala-nyala. “Seorang presdir yang terkenal cerdas dan disegani banyak orang ternyata bodoh juga,” ejek Fabian begitu puas karena temannya mendapat masalah. Mendengar kabar Rosalyn telah pulang ke vila, Anna dan Fabian menggebu membesuk temannya. Pasangan itu membawa beragam hadiah untuk si kembar serta beberapa potong pakaian khusus menyusui. Anna bersama Rosalyn di lantai dua. Sedangkan Fabian tetap dilarang mendekati ibu empat anak, alhasil menemani Dewa di ruang kerja. “Sekarang kamu juga yang susah. Bukannya kamu tahu, kalau wanita sudah marah itu menyeramkan, Bro.” Fabian menahan tawa. Ia berkata lagi, “Apalagi Rosalyn baru melahirkan, memangnya belum pernah dengar baby blues?” Dewa menggeleng dan mendengkus kasar l
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 243: Tingkah Ipar

Satu minggu ini kesibukan Dewa berubah. Ia memiliki tugas tambahan penting yang harus dilaksanakan demi mendapat maaf dari sang istri. Selama tujuh hari ini juga ia terpaksa berpuas diri menatap dua bayi kembar dan paras manis belahan jiwa dari ambang pintu. Ya, Rosalyn tidak mengizinkan pria itu masuk kamar. Ucapan Dewa beberapa hari lalu dimanfaatkan oleh ibu empat anak sebagai hukuman terhadap suami. “Apa katanya?” tanya Dewa melihat Pandu masuk ke dalam ruang kerja presdir. “Pak Kevin menolak karena pekerjaannya tidak dapat ditinggal.” Ucapan Pandu membuat punggung kokoh Dewa berubah layu. “Kalau tidak bisa dibujuk, culik saja!” “Tapi Pak … itu illegal, Anda bisa dijebloskan ke penjara dengan tuduhan menculik kakak ipar,” kilah Pandu. “Mau bagaimana lagi Pandu?! Istriku masih marah, jika aku gagal mendatangkan Kevin ke vila.” Dewa meremas rambut dan mendengkus kasar. Pandu meringis melihat atasannya menggerutu. Asisten itu tidak terkejut mendapati sikap emosional Dew
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Bab 244: Hari-hari Membahagiakan

Satu jam sebelumnya. Rosalyn terburu-buru mengganti pakaian, pelayan menyampaikan ada tamu istimewa yang menunggunya di ruang tamu. Wanita itu merapikan penampilan diiringi detak dada melebihi kecepetan dari biasanya. Ketika melewati setiap anak tangga, ia mendengar tawa renyah Ibu mertua bersama seorang pria dan anak kecil. Ya, Rosalyn hapal pemilik suara itu. Bola matanya langsung mengembun dan kedua kakinya berlari kecil menuju ruang tamu. “Kakak?” panggil wanita itu. Air mata sudah tak terbendung lagi, Rosalyn terisak sambil menatap pria tampan berkupluk hitam. “Ya, ini aku. Maaf … aku terlambat.” Kevin berdiri, lalu mengikis jarak dengan adiknya. Meskipun ingin memeluk, pria itu urung mengingat betapa sangar sikap posesif adik ipar. “Jangan menangis, Dik. Kakak minta maaf, ya,” ucapnya lagi. Rosalyn mengangguk berkali-kali membuat bulir bening berjatuhan kian deras. Ia menyeka air matanya dan mengajak K
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 245: Balas Dendam Antar Presdir

“Kenapa mereka melihatku begitu? Apa yang aneh?” gumam pria itu.Fabian menggeleng dan mengabaikan tatapan tak lazim dari beberapa orang. Sebagian melihatnya dengan terkejut dan sisanya lagi mengulum senyum. Ia memilih berbaik sangka, mungkin … mereka turut merasakan kebahagiaannya.Beberapa saat kemudian seorang perawat membuka pintu ruang bersalin. “Silakan masuk, Pak. Bayinya sudah lahir dengan selamat.”Detik itu juga Fabian tak kuasa membendung rasa syukur bercampur haru. Ia menengadahkan kedua tangan mengucap terima kasih kepada Sang Pencipta.Setelah memasuki ruangan, Fabian melihat mahkluk mungil sedang menelungkup di atas dada Anna yang terbuka. Bayi itu bergerak pelan seakan berhati-hati karena ini kehidupan baru baginya. Bibir merah nan mungil terbuka, hanya saja sepasang matanya masih tertutup rapat.Anna mengulurkan tangan. “Kenapa diam di sana? Ayo mendekat.” “Dia sangat cantik, Anna. Mirip sekali denganm
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 246: Rahasia Antar Wanita

“Maaf, ya, Rosalyn. Fabian kekanakan,” lirih Anna. Wanita itu tidak enak hati melihat suami dari temannya duduk di teras sendirian. “Tidak apa. Lagi pula supaya kita lebih leluasa mengobrol bukan?” Tawa Rosalyn terdengar renyah membuat Anna tersenyum. Pandangan Anna tertuju kepada batita bulat yang duduk di pangkuan Rosalyn. Melalui garis wajah, ia dapat menebak siapa orang tua anak perempuan itu. Kepekaan Rosalyn membuatnya mudah memahami tatapan lekat Anna pada keponakannya. Ia tersenyum, lalu berkata, “Ini Janeta. Sudah satu minggu dia menginap di vila.” “Oh … memangnya Kak Kevin ke mana?” tanya istri Fabian Arnold ragu-ragu. “Sebagai kepala gudang, kegiatannya belakang ini padat. Dia harus memastikan semua barang Bma tersimpan rapi tanpa cacat. Mungkin … tiga atau empat hari lagi Janeta dijemput.” Anna mengangguk. “Aku tidak menyangka anak ini tumbuh dengan baik. Dia pasti senang disayangi Bibi dan Pamannya,” timpal Anna sambil meraba pipi berisi Janeta yang tersenyum merek
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

Bab 247: Mencurigai Rosalyn

[Kita eksekusi rencana hari ini. Kebetulan suamiku perjalanan bisnis ke Jenewa. Kalau kamu bisa enggak?]Isi pesan singkat itu dikirim kepada seseorang.Seorang wanita berambut panjang dan hitam berdiri di balkon kamar. Mata almondnya memperhatikan lambaian tangan pria berjambang tipis di bawah sana.Bertepatan dengan mobil sport meninggalkan halaman vila, satu pesan teks diterima oleh ibu empat anak. Ia langsung memeriksa deretan kalimat pada layar pipih ponsel.[Bisa. Fabian memang ada di mansion. Tapi dia sibuk meeting daring.][Kita harus berhasil, Anna. Kesempatan ini jarang terjadi.]Setelah mengirim pesan, ibu empat anak langsung berjalan menuju ruang kerja suami. Ia mengakses CCTV seluruh ruangan di vila ini. Wanita itu memicingkan mata, menatap satu per satu layar berukuran 20 inchi. Ia mencari seseorang.“Ketemu, ternyata Kakak ada di taman bersama Ibu,” gumam wanita itu. Sudut bibirnya melengkung manis ke atas.
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 248: Kamu di Mana? 1

“Yang mana, Tuan?” tanya Mark sambil mengikis jarak mendekati Kevin.“Di sana. Apa dia kerabat pemilik peternakan?” desak Kevin tak sabar menemukan jawaban bahwa perempuan itu adalah ….Mark memperhatikan Kevin yang tidak melepas arah pandangan dari sosok itu. Rambut sebahunya tertiup angin sehingga menutupi wajah. Bahkan pemuda itu kebingungan harus memberikan penjelasan apad.Kevin menghela napas panjang sebab tidak ada jawaban apa pun dari Mark. Tanpa berpikir panjang ia kembali naik ke bukit dan berlari menuju perempuan dan sapi cokelat.“Lily?” panggil Kevin setelah tersisa kurang dari sepuluh langkah dengan gadis itu.Entah mengapa tidak ada respon, padahal Kevin berteriak. Tidak menyerah, ia kembali memanggil, “Lily?”Lagi, tidak ada reaksi apa pun, membuat Kevin memberanikan diri menyentuh bahu gadis itu yang tertutup kemeja putih dan celana jeans belel.Sontak sang gadis
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 249: Kamu di Mana? 2

Belajar dari pengalaman hari sebelumnya, kali ini Kevin lebih tenang. Ia mendekati dua orang perempuan tanpa menimbulkan kebisingan.“Apa ini sapi kesayanganmu?” tanya Kevin sambil menggunakan bahasa isyarat sebisanya.Gadis cantik dengan rambut panjang sebahu mengangguk dan membalasnya melalui gerakan tangan.Sementara seorang perempuan di belakang mereka menjatuhkan ember kecil, dan airnya mengalir melewati alas kaki Kevin. Perlahan pria itu mengikuti arah air mengalir, hingga sorot matanya berhenti pada sepasang sepatu boots yang dihasi rumput serta jerami.“Jangan takut, Lily. Aku tidak akan menyakitimu,” kata Kevin sambil mengamati tubuh perempuan itu yang gemetaran.Perempuan itu memberanikan diri untuk bertanya, “M-mau apa Anda ke sini?”Kevin tersenyum tipis. Ia mengalihkan pandangan pada kepala sapi, lalu mengelus dengan lembut. Pria itu berkata pelan, “Truk pengantar barang Bma menghilang. Sekarang jadi tanggung jawabku, karena Dewa sedang perjalanan bisnis ke Jenewa.”Tidak
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

Bab 250: Kamu di Mana? 3

“Kamu sengaja mempertemukan kami, ya?” tanya Kevin kepada seseorang melalui panggilan suara.“Umm … iya. Aku melakukannya karena Kakak selalu mencari Lily, benar bukan?”Hening selama beberapa saat, tidak ada sahutan atau tanggapan apa pun dari Kevin. Pria itu menghela napas panjang, sebab sang adik mengetahui isi pikirannya. “Kak, bagaimana hasilnya?” tanya suara wanita itu dengan nada penuh keraguan.“Maksudmu truk Bma yang hilang?”Terdengar dengkusan kasar dari dalam ponsel. Tampaknya wanita itu merasa kesal sebab Kevin mempermainkan percakapan mereka.“Kamu bukan anak kecil lagi, Kak. Gemana hubunganmu dengan Lily?” Bukannya langsung menjawab, justru Kevin terkekeh-kekeh mendengar pertanyaan itu. Haruskah ia memberitahu adiknya tentang kemalangan beberapa hari ini? Ah, rasanya tidak mungkin, mau diapakan harga dirinya kelak?Akhirnya Kevin menjawab, “Masih sama. Sudah dulu, ya. Aku mau rapi-rapi barang, h
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
1
...
222324252627
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status