Di ruang tunggu yang sunyi, tepat di depan ruang bersalin, Narumi berdiri diam, berhadapan langsung dengan Ghali. Udara di sekeliling mereka terasa berat, menyesakkan dada.“Mas, aku minta maaf... Aku tidak bermaksud menyakiti Karin.”Suara Narumi terdengar lirih, hampir bergetar. Namun, ia berusaha menjaga ketenangannya. Sorot mata Ghali yang tajam membuatnya ingin mundur, tapi ia tetap bertahan di tempatnya.Ghali menatap wajah Narumi tanpa berkedip, matanya dingin dan penuh ketidakpercayaan. Pandangannya kemudian jatuh pada tangannya sendiri, yang berlumuran darah—cairan merah yang mengotori baju dan jemarinya, seakan menjadi pengingat nyata akan kejadian yang baru saja terjadi.“Kita akan bicarakan ini nanti,” ucap Ghali singkat, suaranya tegas dan tanpa kompromi.Narumi tak bisa mengabaikan nada dingin itu, namun ia tetap mencoba. Dengan ragu, ia mengulurkan tangan, menyentuh lengan Ghali dengan pelan.“Mas... tujuanku bukan ini...”Namun, sebelum ia sempat menyelesaikan kalimatn
Last Updated : 2024-12-27 Read more