Semua Bab Kembalinya sang Putri Pewaris : Bab 71 - Bab 80

95 Bab

Bab 71 Kemunculan Viella

“Berikan tepuk tangan yang meriah untuk .... Viella Roxanne!” Tepuk tangan menggema di seluruh ruangan. Semua orang tampak antusias menyambut nama itu. Namun, di antara semua yang bertepuk tangan, hanya satu orang yang tetap diam dan membeku di tempatnya, Damian. Pria itu menatap lurus ke panggung, tanpa kedip, tanpa ekspresi. Hanya kejutan yang tergambar jelas di wajahnya, seolah-olah dia tidak percaya dengan apa yang baru saja didengar. Dari samping, Bianna yang juga sama terkejutnya langsung mengarahkan pandangannya ke suaminya. Jantungnya berdebar tidak karuan saat melihat ekspresi Damian yang sulit ditebak. Kenapa Damian bereaksi seperti ini? Dan bahkan Damian melepaskan genggaman tangan Bianna dengan cepat. Tak lama kemudian, seorang wanita dengan langkah anggun menaiki panggung. Cahaya lampu sorot menyorotnya, membuatnya tampak semakin menawan. Gaun malam berwarna merah anggur yang dia kenakan membalut tubuhnya denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Bab 72 Aura Permusuhan

Bianna berdiri di sudut ruangan, memandangi gelas sampanye di tangannya dengan tatapan kosong. Suara musik yang mengalun dan tawa tamu-tamu yang saling bercakap-cakap terasa seperti gema yang jauh, samar, dan tidak nyata. Dia masih teringat bagaimana Damian tiba-tiba pergi begitu saja setelah bertemu Viella. Tanpa sepatah kata pun. Tanpa memedulikan Bianna yang harus menjelaskan ketidakhadirannya pada Ricardo. Dengan senyum yang dipaksakan, Bianna berkata bahwa Damian kurang sehat dan perlu beristirahat lebih awal. Sebuah kebohongan kecil yang terpaksa dia lontarkan agar tidak membuat keadaan semakin canggung. Ricardo tampak mengerti, tetapi tetap saja, Bianna merasa seperti orang bodoh yang ditinggalkan begitu saja. Bianna menghela napas panjang, merasa lelah. Namun, saat dia hendak mencari tempat lebih sepi, sebuah suara menghentikannya. "Nyonya Lysander, bolehkah aku menemanimu bersulang?" Bianna mendonga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 73 Cemburu Itu Ada

Ditatap seperti itu oleh Damian, Viella masih tersenyum, tetapi kali ini sorot matanya tampak lebih dalam. Ada sesuatu di sana, mungkin kemarahan, mungkin rasa sakit, atau mungkin sesuatu yang bahkan tidak bisa ditebak oleh Damian maupun Bianna. “Sepertinya aku mengganggu momen kalian,” ujar Viella dengan nada yang terdengar manis, tetapi Bianna bisa merasakan sindiran di balik kata-katanya. Damian tidak membalas, hanya menatapnya dingin. Viella meneguk sedikit sampanye dari gelasnya sebelum akhirnya berkata, “Aku akan kembali ke tempat Ricardo. Senang berbincang denganmu, Nyonya Lysander.” Setelah berkata begitu, Viella melangkah pergi dengan anggun, meninggalkan Bianna dan Damian yang masih berdiri dalam posisi mereka. Bianna menelan ludah, lalu melirik Damian yang masih menatap Viella hingga sosoknya menghilang di antara tamu-tamu lain. Tangan Damian yang merangkulnya terasa begitu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 74 Tidak Sengaja

Mendengar pujian itu Damian hanya menanggapi dengan anggukan kecil dan senyuman tipis, sedangkan Bianna, yang masih merasa gugup setelah berdansa, hanya membalas dengan senyum sopan. Namun, di tengah obrolan singkat itu, Damian melirik ke arah lain. Di sudut ruangan, di dekat meja bar, Viella sedang berbincang dengan Ricardo. Gaun malamnya yang elegan berkilau di bawah cahaya lampu kristal, memancarkan pesonanya sebagai seorang model ternama. Akan tetapi, bukan itu yang menarik perhatian Damian. Viella menatapnya. Tatapan itu bukan sekadar tatapan biasa, ada sesuatu yang tersembunyi di baliknya. Mungkin kejutan, mungkin kemarahan yang ditahan, atau mungkin sesuatu yang Viella sendiri bahkan tidak bisa definisikan. Damian menyadari hal itu, dan bukannya menghindar, pria itu justru mengangkat sudut bibirnya sedikit, memberikan senyum mengejek. Seolah-olah dia sedang menunjukkan bahwa dia baik-baik saja sekarang tanpanya dan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 75 Kenyataan Itu

Dalam perjalanan menuju toilet, Bianna tak bisa mengabaikan kegelisahan yang kini memenuhi pikirannya. Damian kembali bersikap dingin padanya, sama seperti biasanya sebelum semua kejadian ini dimulai.Sejak kemarin, sikap pria itu seperti ombak di lautan, berubah-ubah tanpa pola yang jelas. Kadang terasa hangat dan lembut, membuat Bianna merasa diperhatikan, lalu tiba-tiba kembali menjadi sosok yang dingin dan sulit dijangkau."Apa yang sebenarnya ada di pikirannya?" gumam Bianna dalam hati, sedikit menghela napas.Dia mencoba mengingat bagaimana Damian memperlakukannya tadi, membawanya berdansa, merangkulnya dengan erat di depan Viella, lalu menatapnya seakan-akan dia adalah satu-satunya wanita yang ada di ruangan itu. Namun, hanya selang beberapa menit setelahnya, Damian kembali ke mode dinginnya saat menghadapi pelayan tadi."Apa dia marah karena kejadian barusan? Tapi kenapa? Aku baik-baik saja. Lagipula, kenapa dia harus sekasar itu pada pela
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Bab 76 Bianna Marah

Bianna tergesa-gesa keluar dari toilet. Namun, begitu dia melewati pintu, Damian sudah berdiri di luar, bersandar pada dinding dengan kedua tangannya terselip di saku celana. Begitu melihat Bianna, dia segera meluruskan tubuhnya dan menatapnya penuh selidik."Kamu kenapa lama sekali?" tanyanya, suaranya terdengar datar, tetapi sedikit mengandung rasa khawatir.Bianna tidak menjawab. Dia hanya berjalan lurus melewati Damian tanpa sedikit pun meliriknya."Bia."Damian memanggilnya lagi, kali ini lebih tegas. Namun, Bianna tetap tak berhenti. Kesabarannya tampaknya habis, karena tiba-tiba Damian bergerak cepat dan menarik lengan Bianna, menghentikannya di tengah koridor pesta."Apa yang terjadi padamu?" tanyanya dengan suara yang lebih dalam, menatap Bianna dengan tajam.Bianna menoleh, matanya penuh kemarahan. Dengan cepat, dia menepis tangan Damian dengan keras. Damian tampak sedikit terkejut dengan tindakan itu."Kamu ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Bab 77 Akhirnya Tahu

Bianna turun dari mobil tanpa menunggu pintunya dibukakan, langkahnya cepat dan penuh emosi. Angin malam menerpa kulitnya, tetapi amarah yang membakar dadanya membuatnya tak peduli pada hawa dingin."Bia!" Suara Damian memanggil, tetapi dia mengabaikannya.Dia terus berjalan menuju pintu masuk, tidak peduli apakah Damian mengejarnya atau tidak. Tatapannya lurus ke depan, hatinya dipenuhi dengan kemarahan dan kekecewaan yang bercampur menjadi satu.Dari balkon lantai atas, Sean yang tengah menikmati segelas anggur memperhatikan pemandangan itu. Alisnya sedikit terangkat melihat bagaimana Bianna melangkah cepat, sementara Damian tampak kesal di belakangnya.Sean menghela napas pelan dan bergumam pada dirinya sendiri, "Sepertinya pesta mereka tidak berjalan dengan baik."Di dalam kamar, Bianna baru saja menutup pintu saat Damian mengejarnya. Dengan satu gerakan cepat, Damian menarik tangannya, menahannya agar tidak p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-26
Baca selengkapnya

Bab 78 Galaunya Damian

Damian berjalan menuju ruang tengah dengan langkah tergesa-gesa, napasnya memburu, bukan karena kelelahan, tetapi karena amarah yang masih membara di dadanya. Tangannya yang terluka berdenyut nyeri, mengingatkannya pada dorongan keras Bianna barusan. Dia meringis, menekan lukanya dengan telapak tangan satunya, berusaha mengendalikan rasa sakit yang menjalar hingga ke tulang.Dia mendengkus, duduk di sofa dengan kasar, kepalanya bersandar ke belakang. Tatapannya kosong menatap langit-langit, sementara pikirannya terus berputar, kacau seperti badai yang tak kunjung reda."Apa masalahnya?" gumamnya dalam hati, jemarinya mencengkram lengan kursi dengan kuat. "Kenapa Bianna selalu ikut campur? Kenapa dia harus bereaksi seperti itu?"Seharusnya tidak ada yang perlu dipermasalahkan. Bianna tahu peran mereka. Mereka bukan pasangan sungguhan, hanya dua orang yang terikat dalam perjanjian. Lalu, kenapa dia bersikap seolah-olah dia berhak merasa marah
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Bab 79 Pagi Menyebalkan

Pagi harinya, sinar matahari yang masuk melalui celah tirai menyilaukan mata Bianna yang terasa berat. Seluruh tubuhnya terasa pegal, seolah-olah dia baru saja menyelesaikan maraton semalaman. Dengan malas, dia menggerakkan tubuhnya, merasakan nyeri di leher dan punggungnya.Saat dia akhirnya duduk di tepi ranjang, tangannya terangkat untuk mengusap wajahnya yang terasa kering dan sedikit hangat. Dia menghela napas dalam, mencoba menghilangkan perasaan berat yang masih menggelayut di dadanya.Dengan langkah gontai, Bianna berjalan menuju meja rias. Dia meraih sisir, tapi saat matanya menangkap pantulan dirinya di cermin, dia tersentak. Mata bengkak. Wajah kusut."Astaga!" serunya kaget, nyaris menjatuhkan sisir dari tangannya.Tepat saat itu, pintu kamar terbuka, dan Inara masuk dengan nampan berisi air hangat di tangannya. Gadis itu terlonjak kaget mendengar teriakan Bianna. "Ny—nyonya? Ada apa?"Bianna berbalik denga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Bab 80 Bersama Sean

Kini, Bianna dan Sean sudah duduk di meja makan, menikmati sarapan mereka dalam suasana yang cukup tenang. Aroma kopi dan roti panggang memenuhi ruangan, menambah kenyamanan pagi itu.Tak lama, Eduardo muncul, berjalan dengan tenang menuju kursi di ujung meja. Dengan wibawa khasnya, pria tua itu duduk dan mulai menyendok bubur hangatnya.Saat semua mulai sarapan, Eduardo melirik ke sekitar meja, menyadari sesuatu yang kurang. "Di mana Damian?" Tiba-tiba dia bertanya.Bianna yang sedang mengunyah bubur oat meal-nya langsung tersedak mendengar pertanyaan itu. Dia buru-buru menutup mulutnya dengan tangan, sedangkan Sean dengan sigap menyodorkan segelas air padanya."Pelan-pelan, Bia. Jangan sampai kamu meninggal gara-gara pertanyaan Papa," ucap Sean sambil terkekeh.Bianna menatapnya tajam, lalu meletakkan gelasnya dengan tenang, meski dalam hatinya dia panik. Sejak tadi dia memang sengaja tidak memikirkan Damian set
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status