Home / Romansa / Kembalinya sang Putri Pewaris / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Kembalinya sang Putri Pewaris : Chapter 81 - Chapter 90

95 Chapters

Bab 81 Damian Marah

Mobil sedan Mercedes Benz CLE-300 melaju pelan di bawah kemudi Tian. Bianna masih menunggu Sean bicara atas pertanyaannya barusan. Detik berikutnya, tanpa mengalihkan tatapan, Sean pun menjawab pertanyaan Bianna sambil tersenyum kecil. "Karena Dami terlalu membenci Viella."Bianna mengerjap, tidak mengerti sepenuhnya apa maksud dari kata-kata Sean. Apakah itu berarti Viella tidak lagi menjadi ancaman? Ataukah kebencian Damian justru sesuatu yang berbahaya?Namun, melihat ekspresi Sean yang tidak berniat menjelaskan lebih jauh, Bianna memilih untuk menyimpan pertanyaan itu dalam hati.***Damian berdiri di depan sebuah pintu apartemen dengan ekspresi dingin dan penuh tekanan. Tangannya yang terluka masih terasa nyeri, tetapi itu bukan sesuatu yang menghalanginya pagi ini. Dia menekan bel pintu dengan keras, sekali, dua kali, tiga kali. Tidak ada jawaban.Dia menekan lagi, kali ini lebih kuat dan lama.Beberapa saat kemudian, pintu
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 82 Sisi Lain Damian

Bianna terlihat bingung dengan apa yang dibawa Esma untuknya. Sementara Esma meletakkan nampan di meja Bianna dengan hati-hati sebelum menatapnya dengan senyum simpul. "Tuan Damian yang memerintahkan saya untuk membawakannya pada Anda," katanya santai.Bianna menegang seketika. Matanya menatap cangkir kopi dan kue di atas meja seolah-olah keduanya bisa memberinya jawaban. Dia mengerutkan kening. "Dami?" ulangnya pelan, masih sulit percaya. Bukankah Om Sean bilang dia sedang ke luar kota? gumam Bianna dalam hati.Esma mengangguk. "Ya, Nyonya. Saya juga sedikit terkejut ketika mendapat perintah itu. Tapi Tuan Damian memintanya secara langsung."Bianna mengerutkan alis, rasa bingung memenuhi kepalanya. Sejak semalam Damian bersikap dingin, bahkan sampai pagi ini pria itu pergi tanpa sepatah kata pun. Tapi sekarang ... Dia tiba-tiba mengirimkan kopi dan kue?"Apa dia mengatakan sesuatu?" tanya Bianna, masih menatap kue itu dengan ekspresi ti
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 83 Ke Rumah Sakit

Pertanyaan Damian membuat Bianna langsung tersadar dari lamunannya dan menggeleng. “Bukan apa-apa,” jawabnya cepat.Saat itu, lift tiba-tiba berhenti di salah satu lantai dan pintunya terbuka. Beberapa pegawai masuk, membuat ruangan sempit itu semakin penuh. Bianna dan Damian terpaksa berdiri lebih dekat, hampir tidak ada ruang tersisa di antara mereka.Tanpa sengaja, seseorang menyenggol lengan Damian yang terluka. Seketika, pria itu meringis dan menahan napas, tetapi dengan cepat berusaha mengendalikan ekspresinya agar tidak terlihat lemah.Namun, Bianna yang berada tepat di sampingnya dengan jelas mendengar desahan kesakitan dari bibir Damian. Dia menoleh, melihat rahang pria itu menegang dan tangannya sedikit mengepal menahan nyeri.Bianna menatapnya dengan khawatir, ingin bertanya, tetapi sadar bahwa mereka sedang dikelilingi oleh banyak orang. Damian sendiri tetap berusaha bersikap tenang, pura-pura tidak terjadi apa-apa.Suasana di
last updateLast Updated : 2025-02-28
Read more

Bab 84 Tetap Sama

Di ruang periksa rumah sakit, Damian duduk di atas ranjang medis dengan ekspresi datar. Bahunya yang terluka terasa berdenyut, tetapi dia tetap bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Bianna berdiri di sampingnya, menatap dokter dengan wajah serius.Dokter mengamati hasil X-ray di tangannya sebelum menghela napas. "Tuan Damian, berdasarkan hasil pemeriksaan, ada dislokasi pada bahu Anda. Itu sebabnya Anda merasa nyeri. Jika dibiarkan, kondisinya bisa semakin buruk."Bianna sontak menoleh pada Damian dengan tajam. "Dengar itu? Makanya kamu harusnya ke rumah sakit dari tadi, bukannya malah bersikap keras kepala!"Damian tidak menjawab, hanya mengalihkan pandangannya ke arah lain.Dokter melanjutkan, "Saya sarankan untuk segera melakukan reposisi bahu, lalu Anda harus memakai penyangga selama beberapa minggu agar posisinya kembali normal."Bianna langsung mengangguk. "Lakukan sekarang juga, Dok!"Damian menoleh cepat ke arah Bi
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Bab 85 Bertemu Kevin Lagi

Bianna melangkah masuk ke restoran dengan langkah ragu. Tempat itu dulu begitu familiar, begitu akrab dalam kenangannya. Bukan kenangan yang manis, tetapi yang justru meninggalkan luka.Restoran ini adalah tempat dia dan Kevin sering menghabiskan waktu bersama, berbagi cerita, dan bahkan bertengkar. Setiap sudut ruangan ini terasa membawa bayangan masa lalu yang seharusnya sudah dia tinggalkan. Akan tetapi malam ini, dia mencoba mengabaikannya.Dengan pakaian casual dibalut coat sepanjang lutut dan wajah yang berusaha dia buat setenang mungkin, Bianna berjalan melewati beberapa meja yang dipenuhi pengunjung. Aroma masakan khas restoran itu menyeruak ke dalam hidungnya, mengingatkannya pada makan malam yang pernah dia habiskan di sini beberapa di antaranya dengan tawa, beberapa lainnya dengan air mata.Lalu, matanya menangkap sosok Kevin yang sudah duduk di salah satu meja dekat jendela. Pria itu tersenyum lebar begitu melihatnya datang."Bia," pan
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Bab 86 Jangan Tergoda

Kevin menatap Bianna dengan ekspresi penuh kebingungan dan kegelisahan, sedangkan Bianna tetap tenang, menikmati anggurnya tanpa tergesa-gesa. Setelah selesai makan, Kevin menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan menatap Bianna dengan lembut. "Aku akan mengantarmu pulang," katanya. Bianna meraih tas dan coat di samping tempatnya duduk dan berdiri. "Tidak perlu," jawabnya dengan nada tenang. "Sopirku sudah menunggu di luar." Kevin menghela napas, lalu ikut berdiri. "Bia," panggilnya pelan. Bianna menatapnya, menunggu kelanjutan ucapannya. "Terima kasih sudah mau makan malam denganku," kata Kevin dengan senyum tulus. "Aku benar-benar ingin memperbaiki semuanya." Bianna tersenyum tipis. "Terima kasih juga untuk makan malamnya," ucapnya sopan. "Aku harap kamu benar-benar menepati janjimu kali ini, Vin." Kevin menatapnya seakan-akan ingin mengatakan sesuatu lagi, tetapi akhirn
last updateLast Updated : 2025-03-01
Read more

Bab 87 Tekad Baru

Bianna mengangkat wajahnya sedikit, lalu menggeleng. "Dami tidak pernah begitu, Opa.” Dia mencoba meyakinkan Eduardo kalau suaminya bukan seperti yang orang tua itu pikirkan.Eduardo terkekeh kecil. "Aku mengenal cucuku lebih lama daripada kamu mengenalnya, Bia," katanya bijak. "Dan aku juga mengenal wajah pura-pura. Kamu bisa mengatakan padaku jika hatimu sedang tidak baik-baik saja."Bianna membuka mulut, tetapi tidak ada kata yang keluar. Selama ini, dia selalu berpura-pura tegar, bahkan di depan dirinya sendiri. Dia menelan semua emosi, semua kesedihan, dan rasa sakit, berpikir bahwa dia bisa mengatasinya sendirian. Namun, mendengar kata-kata Opa, Bianna merasa dinding yang selama ini dia bangun mulai runtuh.Tanpa sadar, matanya mulai berkaca-kaca. Tangannya mengepal di atas pangkuannya, mencoba menahan gemetar yang mulai terasa.Eduardo tidak berkata apa-apa lagi. Dia hanya duduk di sana, memberi ruang bagi Bianna untuk menghadapi perasaannya sendiri.Bianna menunduk, menatap je
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Bab 88 Tantangan dari Damian

“Aku akan memainkan peranku dengan lebih baik mulai sekarang.”Jawaban Bianna sukses membuat dahi Damian berkerut. “Maksudmu?”Bianna menarik napas panjang, menegakkan bahunya, lalu berkata dengan tegas, “Aku akan masuk ke perusahaan Kevin. Aku akan mengambil alih perusahaan itu secara diam-diam.”Tercipta keheningan selama beberapa detik sebelum Damian tertawa kecil. “Akhirnya, kamu mulai berpikir seperti ini juga.”Namun, tawanya bukanlah tawa mengejek. Ada sesuatu dalam nada suaranya yang terdengar seperti kepuasan. Seolah-olah dia memang sudah menunggu saat ini terjadi.“Tapi itu belum cukup, Bia,” lanjut Damian, matanya berbinar tajam. “Menunjukkan diri dengan penampilan berbeda hanya langkah awal. Berusaha merebut hati Kevin kembali, itu bukan strategi yang matang. Kamu harus lebih dari itu.”Bianna mengangguk mantap. Dia tahu itu. Dia sadar hanya bersikap manis kepada Kevin tidak akan membawanya jatuh.Itulah seba
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Bab 89 Terjadi Lagi

Suaranya terputus saat matanya bertemu dengan tatapan tajam pria itu. Damian kini berada di atasnya, tubuhnya sedikit menindih, dengan kakinya sebagai tumpuan, sementara tangan lainnya masih menggenggam erat pergelangan tangan Bianna.Bianna menatapnya dengan terkejut, merasa jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. “Apa yang kamu lakukan?” Suaranya terdengar lebih lemah dari yang dia harapkan.Damian menatapnya dalam diam, lalu bibirnya melengkung membentuk smirk khasnya. “Aku hanya memainkan peranku.”Bianna menelan ludah, berusaha menormalkan napasnya. “Peran apa?” tanyanya, meskipun dia merasa sedikit gugup dengan kemungkinan jawaban yang akan diberikan Damian.Damian tidak langsung menjawab. Sebaliknya, dia mengangkat tangannya dan dengan gerakan santai, menyentuh wajah Bianna. Jemarinya yang besar dan hangat menyingkirkan beberapa helai rambut yang jatuh di dahi wanita itu, menyelipkannya ke belakang telinga.Lalu dengan suara
last updateLast Updated : 2025-03-02
Read more

Bab 90 Telepon Leony

Saat Bianna keluar dari rumah sakit dan berjalan menuju mobilnya, ponselnya tiba-tiba bergetar. Dia melihat layar dan mendapati nama Leony tertera di sana. Dahinya mengernyit. Apa lagi yang wanita itu inginkan?Tanpa banyak berpikir, Bianna mengangkat teleponnya."Ada apa?" tanyanya datar.Di seberang sana, suara Leony terdengar tajam. "Kita harus bertemu."Bianna mendesah pelan. “Maaf, aku sangat sibuk. Jika kamu hanya ingin membuang waktuku, lebih baik langsung ke intinya saja.” Suaranya terdengar malas.Leony tertawa sinis. “Jangan sok sibuk, ya? Padahal kamu tidak terlalu sibuk saat merebut suamiku.”Bianna menyipitkan mata. “Lucu sekali mendengar itu darimu. Kamu menelpon seseorang untuk meminta bertemu, tapi bahkan tidak bisa menjaga sopan santun? Di mana tata kramamu?” Nada sindiran Bianna jelas, dan itu membuat Leony semakin kesal."Jalang kamu, Bia!" suara Leony meninggi. “Aku tidak peduli seberapa sibuknya kamu
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status