Home / Romansa / Kembalinya sang Putri Pewaris / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Kembalinya sang Putri Pewaris : Chapter 151 - Chapter 160

178 Chapters

Bab 151 Hari Baru

Keesokan paginya, sinar matahari menerobos masuk melalui celah tirai, menyinari kamar hotel dengan cahaya keemasan yang hangat. Damian sudah terjaga lebih dulu. Dia berbaring miring, menatap Bianna yang masih terlelap di sampingnya. Napas Bianna teratur, wajahnya terlihat begitu damai, dengan rambut yang sedikit berantakan tetapi tetap memancarkan pesona yang membuat Damian tidak bisa mengalihkan pandangannya. Senyum tipis terukir di wajahnya. Pikirannya kembali ke malam tadi, bagaimana mereka akhirnya benar-benar membuka hati dan mengakui perasaan masing-masing. Damian merasa dadanya menghangat. Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia merasa tenang, merasa memiliki seseorang yang bisa mengisi ruang kosong di hatinya. Tanpa ragu, dia mendekat dan mengecup lembut bibir Bianna. Awalnya hanya singkat, tetapi saat hendak menarik diri, Bianna menggeliat pelan, lalu membuka matanya. Damian menegang sesaat, tetapi kemudian melihat
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 152 Rencana Leony

Leony berdiri di depan pintu apartemen Viella, mengetuk dengan sabar meski hatinya sudah dipenuhi rencana licik. Tidak butuh waktu lama sebelum pintu terbuka, menampilkan Viella yang mengenakan gaun tidur satin berwarna merah marun. Tatapannya penuh selidik melihat tamu yang tidak dikenalnya."Siapa kamu?" tanya Viella dengan nada dingin.Leony tersenyum miring dan melangkah masuk tanpa diundang, membuat Viella sedikit mengernyit. "Aku yakin kamu pasti mengenalku," ucap Leony santai. "Aku Leony, istri Kevin."Viella melipat tangan di depan dada. "Lalu kenapa kamu datang kemari?"Leony menelusuri ruangan apartemen Viella dengan tatapan tajam sebelum akhirnya duduk di sofa. "Aku tahu kamu pernah menjadi partner Kevin," ujarnya, lalu menatap Viella dengan penuh arti. "Dan kamu juga punya masa lalu dengan Damian, bukan?"Viella langsung waspada. "Dari mana kamu tahu?" tanyanya dengan nada penuh selidik.
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 153 Gagal Total

Mata Damian langsung terbuka lebar. Dia menatap Bianna dengan ekspresi kaget, lalu menoleh ke sekelilingnya, menyadari di mana dirinya berada.Wajahnya seketika menegang saat ingatan samar mulai kembali. Viella pasti sudah menaruh sesuatu di minumannya tadi!Damian segera bangkit, meraih pakaiannya dengan tergesa-gesa. Namun, sebelum dia bisa berkata apa pun, Damian mendengar suara tamparan keras yang saat dia menoleh, ternyata Bianna yang tengah mendaratkan telapak tangannya di pipi Viella.“Kamu pikir aku akan diam saja?” Suara Bianna bergetar karena marah. “Sekali lagi kamu berani macam-macam, aku akan melaporkanmu ke polisi!”Viella terdiam, tidak menyangka Bianna akan bereaksi sekeras itu. Bianna berbalik dan berjalan keluar, hatinya diliputi emosi yang berkecamuk.Damian segera menyusulnya. Namun, sebelum pergi, dia menatap Viella dengan dingin. “Ini terakhir kalinya aku menemuimu.”Setelah ber
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 154 Akhir dari Kevin

Di dalam kantor Harland Group, suasana tegang menyelimuti ruangan. Beberapa karyawan terlihat berbisik-bisik ketika sekelompok polisi berseragam masuk dengan langkah tegap. Mereka langsung menuju ke ruangan utama, tempat Kevin berada.Kevin yang tengah duduk di kursinya, menandatangani beberapa dokumen, mendongak dengan bingung saat melihat polisi memasuki ruangannya."Ada apa ini?" tanyanya dengan nada tajam.Salah satu petugas melangkah ke depan, menunjukkan surat perintah penangkapan. "Tuan Kevin, Anda ditangkap atas dugaan pemalsuan kepemilikan saham dan penyuapan terhadap beberapa anggota dewan direksi."Kevin terperanjat. "Apa? Itu tidak mungkin!" Dia segera berdiri, mencoba meraih surat tersebut untuk membacanya. "Aku tidak melakukan hal semacam itu! Ini pasti ada kesalahan!"Polisi tidak terpengaruh dengan protes Kevin. Mereka mendekat dan salah satu dari mereka langsung memborgol tangannya.
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 155 Kevin Kabur

Di tengah kesibukannya di kantor, Damian menerima telepon dari Dion. Suaranya terdengar tegang dan terburu-buru."Kevin kabur! Dia berhasil melarikan diri saat dalam perjalanan ke kejaksaan!"Damian langsung berdiri dari kursinya, rahangnya mengeras. "Apa? Bagaimana bisa?""Ada seseorang yang membantunya. Polisi sedang mengejarnya, tapi sejauh ini belum ada jejaknya,” jelas Dion lagi dari balik telepon. Jantung Damian berdegup kencang. Pikirannya langsung tertuju pada Bianna. Jika Kevin kabur, kemungkinan besar dia akan mencari Bianna. Tanpa permisi, Damian mematikan sambungan teleponnya lalu mencari nomor Bianna.Nada sambung terdengar, tetapi panggilan tidak diangkat. Dia mencoba lagi, tetap tidak ada jawaban."Sial!" Damian mengumpat, meraih jasnya yang terlampir di punggung kursi, lalu segera berjalan keluar dengan langkah cepat sambil bicara lagi dengan Dion melalui sambungan telepon. "Aku akan
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 156 Tak bisa Dihindari

Leony mendelik marah sebelum mengayunkan tangannya dan menampar wajah Kevin dengan keras. Kevin hanya menyeringai miring, tetapi sebelum dia sempat berkata apa-apa, Leony bergegas keluar rumah dan masuk ke dalam mobilnya. Dengan cepat, dia menghidupkan mesin dan menginjak gas. Akan tetapi, sebelum dia bisa melaju jauh, Kevin berhasil membuka pintu penumpang dan masuk ke dalam. "Keluar, Kevin!" bentak Leony tanpa menghentikan kecepatan laju mobilnya. "Tidak. Kita belum selesai berbicara," balas Kevin dengan nada dingin. Dia mencoba menghentikan tangan Leony di atas stir, tetapi wanita itu keukeuh bertahan. Dia justru menekan pedal gas lebih dalam. Mobil pun melaju kencang di jalan raya, sementara keduanya terus berdebat. "Kamu pikir aku akan terjebak selamanya!" seru Kevin. "Kamu pantas mendapatkannya!" balas Leony dengan suara penuh amarah. Me
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 157 Hanya Penyesalan

"Nyonya Stella!" teriak salah satu pelayan yang masih setia mendampinginya.Tubuhnya ambruk ke lantai, napasnya semakin pendek. Para petugas yang melihat kejadian itu segera menghubungi ambulans. Dalam hitungan menit, Stella sudah berada di dalam mobil medis, dilarikan ke rumah sakit.Namun, takdir berkata lain. Saat tiba di ruang gawat darurat, dokter hanya bisa menggelengkan kepala. Serangan jantung yang dialaminya terlalu parah.Stella akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya di tengah kehancuran yang dibuat oleh putranya sendiri.Ruangan rumah sakit terasa sunyi, hanya terdengar suara alat medis yang berbunyi pelan, menandakan bahwa penghuninya tidak lagi bernapas. *** Perlahan, kelopak mata Kevin terbuka. Pandangannya masih kabur, kepalanya terasa berat, dan seluruh tubuhnya sakit akibat luka yang dideritanya.Saat kesadarannya mulai pulih, dia mendapati seorang pria berseragam po
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 158 Awal yang Baru

Satu tahun telah berlalu sejak semua kejadian yang mengguncang hidup Bianna. Kini, dia duduk di kursi utama ruang rapat Harland Group, dengan wajah penuh percaya diri dan senyum yang tidak bisa disembunyikan. Di depannya, para dewan direksi menatapnya dengan kagum, sementara presentasi tentang keuntungan perusahaan tahun ini terpampang jelas di layar besar."Luar biasa, Nyonya Bianna," ujar salah satu dewan direksi sambil bertepuk tangan. "Harland Group bukan hanya kembali berdiri, tapi juga mencapai kesuksesan yang jauh lebih besar dibanding sebelumnya," tambah Tuan Morgan dengan senyum lebar. “Terima kasih pujiannya Tuan Morgan. Ini semua berkat dukungan dan kepercayaan Anda dan para dewan direksi semua pada saya. Semoga ke depannya perusahaan kita akan semakin berkembang pesat.” Senyum Bianna tidak kalah semringah saat mengatakan semua itu. “Tentu, Nyonya. Kita semua pasti akan terus bersama Anda.” Sontak tepuk tangan men
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 159 Kehidupan Baru

Bianna terbelalak di kursinya, saat melihat seorang pelayan datang membawa sebuah cake yang cantik, dihiasi lilin-lilin kecil yang berkelap-kelip.Bianna menatap cake itu dengan bingung, lalu melirik Damian. "Apa ini?" tanyanya, sedikit terkejut.Damian hanya tersenyum, tidak menjawab. Bianna menatap cake itu lebih dekat, dan matanya membesar saat melihat tulisan halus di atasnya: "Will You Marry Me?"Sebelum dia sempat mencerna semuanya, Damian tiba-tiba bangkit dari kursinya dan berlutut di hadapan Bianna.Jantung Bianna berdegup lebih cepat saat melihat Damian mengeluarkan sebuah kotak kecil beludru berwarna biru tua. Dengan perlahan, Damian membukanya, memperlihatkan cincin berlian yang berkilauan di bawah cahaya lilin."Bianna.” Suara Damian terdengar lembut, tetapi penuh keyakinan. "Aku tahu kita telah melewati banyak hal. Aku tahu bahwa di masa lalu, aku bukan pria yang paling baik untukmu. Tapi satu hal yang pasti, aku mencintaimu."Bianna menutup mulut dengan telapak tangann
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 160 Waktunya Kembali

Lima tahun kemudian …Di sebuah gedung pencakar langit yang menjulang tinggi di jantung Manhattan, nama "Lysander Corporation" terpampang megah di salah satu lantai tertinggi. Gedung itu adalah kantor pusat salah satu perusahaan investasi paling berpengaruh di New York, dan di dalamnya, seorang pria berdiri di balik jendela besar dengan pemandangan kota yang sibuk.Sean Andrean Lysander, pria dengan kharisma kuat dan tatapan tajam, mengenakan setelan jas hitam yang sempurna. Matanya menelusuri jalanan sibuk di bawah sana meski tentu tidak terlihat jelas dari tempatnya berdiri, memikirkan banyak hal, tetapi satu hal yang pasti dia telah menempatkan dirinya sebagai salah satu pengusaha paling dihormati di kota ini.Tiba-tiba, pintu ruangannya diketuk. Seorang wanita dengan rambut panjang tergerai, mengenakan setelan blazer elegan, masuk dengan sebuah tablet di tangannya. "Tuan Lysander, rapat dengan dewan direksi akan dimulai dalam sepuluh menit,"
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more
PREV
1
...
131415161718
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status