Home / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of Menggoda Ibu Tiriku: Chapter 371 - Chapter 380

391 Chapters

Takdir yang Menyatukan Kita

Adipura terus menatap Julio dan Rosella sepanjang makan siang berlangsung dan interaksi antara ibu dan anak itu terlihat begitu jelas. Terlihat bagaimana kedekatan mereka dan Julio yang sangat patuh pada Rosella. Scene itu mengingatkan Adipura pada saat di mana Imelda masih mengurus anak-anak dulu. Namun, jarak umur anak-anak mereka yang tidak terlalu dekat membuat Imelda lebih mudah menjalaninya, ditambah mereka punya baby sitter dan banyak pelayan. Mendadak Adipura pun membayangkan bagaimana ramainya rumah kalau ada banyak anak kecil di sini. Bukannya Adipura bermaksud menerima Rosella dan Julio, namun mungkin itu naluri setiap orang tua yang rasanya begitu membenci rasa sepi. Semakin anak-anak dewasa dan bekerja, semua menghilang sendiri-sendiri. Karena itulah Adipura juga masih aktif bekerja bahkan sampai malam hari, agar ia tidak pernah merasakan kesepian itu. Adipura pun kembali makan dalam diam sampai tanpa sengaja ia tersedak dan terbatuk. "Uhuk ... uhuk ...." Julio
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Membawa Tamu Untuknya

Akhir pekan berlalu dengan bahagia dan Rosella pun kembali ke kantor, namun ada yang berbeda dengan pagi ini karena Jonathan tidak sekedar menurunkannya di depan pintu seperti biasa tapi Jonathan memarkir mobilnya di parkiran. "Eh, mengapa kau parkir? Kau tidak akan pulang?" "Hari ini aku akan menemanimu bekerja, Rosella." "Apa maksudmu, Jonathan? Menemani aku bekerja bagaimana?" "Aku juga akan masuk bersamamu," sahut Jonathan santai. "Eh, tapi kalau mereka mengenalimu bagaimana?" "Apanya yang bagaimana? Biarkan saja mereka tahu kalau kau adalah calon istriku." "Jonathan, tapi ini ...." Jonathan pun tergelak. "Haha, kau ini takut apa, Sayang? Lagipula sudah begitu lama aku tidak pernah ke WHA lagi jadi belum tentu masih ada yang mengenaliku sebagai anak ayah dan ibuku, santai saja. Aku hanya mau berkeliling. Aku sudah lama tidak masuk ke dalam gedung perusahaan, Sayang." "Ah, begitu ya? Tapi ... tapi jangan menemuiku, aku tidak mau terlihat mencolok. Aku tidak mau orang-orang
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more

Tidak Mau Hanya Menjadi Teman

Livy masih mematung di kursinya saat melihat seorang pria masuk bersama Jordan. Pria itu tersenyum sumringah dan jantung Livy pun berdebar tidak karuan. "Bagaimana kabarmu, Livy? Jangan bilang kau sudah melupakanku!" sapa pria itu santai sambil melangkah masuk ke ruang kerja Livy. "J-Jonathan ...," panggil Livy dengan tatapan goyah. "Haha, benar, ini Kak Jonathan! Eh, pasti ada banyak yang harus kalian bicarakan kan? Kalau begitu aku akan meninggalkan kalian dulu ya! Bicaralah sampai puas! Sampai jumpa!" Dengan cepat Jordan melesat meninggalkan Jonathan dan Livy berdua dan Livy pun hanya diam memandang Jonathan tanpa bicara apa-apa. "Berhenti memandangku, Livy! Kau sudah melakukannya sejak Jordan keluar tadi! Haha!" Jonathan tertawa begitu renyah. Livy sendiri yang mendengarnya pun mengerjapkan matanya dan ia tidak tahu harus mengatakan apa. "Maaf, maafkan aku! Aku hanya terkejut, Jonathan." "Well, aku bisa melihatnya, Livy!" sahut Jonathan yang duduk di kursi di hadapan Livy
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Luluhnya Hati yang Keras

Imelda menelepon Jonathan sore itu agar Jonathan membawa Julio lagi ke rumah karena Imelda merindukan Julio. Rosella yang mendengarnya pun begitu senang, tapi ada rasa gelisah juga di hatinya. "Jujur aku masih tidak nyaman dengan ini, Jonathan." "Aku tahu perasaanmu, Sayang. Tapi selama kebohongan itu bisa menghasilkan hal yang baik, kurasa tidak masalah. Toh memang sekarang Julio adalah anakku kan? Ini bukan jenis kebohongan yang akan merugikan banyak pihak atau semacamnya, Rosella.""Tapi aku tidak mau memulai hubungan dengan kebohongan, Jonathan. Maksudku, sejak awal kau tahu ceritaku dan menerimaku. Tapi orang tuamu kan belum. Aku tidak mau diterima hanya karena background sebagai kakak ipar Sebastian Sagala maupun sebagai kekasih yang sudah melahirkan anakmu. Kau mengerti maksudku kan, Jonathan?" Jonathan yang mendengarnya pun mengangguk dan nampak berpikir keras. "Baiklah, begini saja, Rosella! Aku janji akan memberitahukan semua pada ibuku, tapi lagi-lagi beri aku waktu, ok
last updateLast Updated : 2024-12-16
Read more

Penerimaan Tersirat

Beberapa waktu berlalu dan semua orang pun makin akrab. Jordan, Imelda, Jonathan, Rosella, dan Julio sudah seperti tidak bisa dipisahkan lagi. Imelda pun makin sering meminta Rosella menemaninya belanja atau berkeliling perusahaan kalau Rosella tidak sibuk. Namun, Imelda tetap tidak menyisihkan Livy yang biasa menemaninya dan tetap mengajak Livy bersamanya, walaupun Livy ternyata tidak menyukai perasaan ini. Livy merasa tersaingi dan merasa sebentar lagi tempatnya akan digantikan oleh Rosella. Livy pun merasa tidak terima. Di sisi lain, Rosella sendiri makin berkembang dalam hal pekerjaan, bahkan Adipura sendiri mengakui ternyata Rosella sangat berbakat, namun Adipura tetap menjaga gengsinya dan tidak mengatakan langsung di depan Rosella. Jessica sendiri tetap pada perasaannya yang semula dan sama sekali belum bisa menerima Rosella dan Julio. Namun, bahkan Adipura sendiri sudah begitu menyayangi Julio sampai ia terus bertanya pada Imelda kapan Julio datang. Walaupun begitu, Ad
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Kehangatan Keluarga yang Akhirnya Kembali

Imelda terlihat masih begitu aktif menemani Julio bermain, sedangkan Adipura sudah lelah duluan. Adipura pun duduk di kursi taman sambil menonton cucunya dan istrinya bermain bersama. Rosella sendiri langsung melayani Adipura dan menuangkan teh ke dalam cangkir untuk Adipura. Ada meja di samping kursi untuk tempat keluarga bersantai dan makan di sana. "Minumlah, Om pasti lelah. Julio adalah anak yang aktif dan dia tidak bisa diam." Adipura yang mendengarnya hanya mengangguk sambil menerima cangkir tehnya. "Terima kasih!" Adipura mengangguk sambil menatap Rosella. Tidak ada yang diragukan lagi dari Rosella dan Julio. Walaupun Adipura masih terlalu gengsi untuk mengakui apa pun, tapi sungguh dalam hati Adipura, ia sudah menerima Rosella dan Julio sebagai anggota keluarganya. Rosella itu seperti menantu yang begitu sempurna, cantik, baik hati, dan juga pintar, bahkan keahliannya sesuai dengan yang Adipura inginkan. Rasanya seperti Tuhan mengirimkan Rosella dari langit. Adipura pu
last updateLast Updated : 2024-12-17
Read more

Bukan Kekasih yang Baik

"Jaga kesehatan, Ibu!" Rosella, Julio, Jordan, dan Imelda mengantarkan Jonathan ke airport pagi itu dan suasananya begitu melow. Ini pertama kalinya Imelda mengantarkan lagi Jonathan ke airport dan ia begitu melow. "Kau juga jaga kesehatan. Jangan lama-lama perginya, Jonathan! Segera pulang ya!" "Haha, mengapa Ibu begitu sedih? Tentu saja aku akan cepat pulang. Ada seseorang yang membuatku tidak betah lama-lama di Amerika sekarang," seru Jonathan sambil melirik Rosella yang berdiri di belakang Imelda. Imelda hanya tersenyum mendengarnya. "Kau ini jangan membuat Rosella malu!" "Haha, aku serius, Ibu! Tapi baiklah, jangan sampai Ibu menangis! Jaga kesehatan ya!" Jonathan membelai sayang kepala Imelda lalu mendaratkan bibirnya ke kening ibunya. "Aku akan segera pulang, Ibu." "Iya, Jonathan. Hati-hati ya!" Imelda menatap Jonathan dengan sayang, sebelum ia pun mundur dan Jordan maju memeluk kakaknya itu. "Hat
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Menunjukkan Sikap Bermusuhan

Rosella pun segera melangkah ke tempat yang aman untuk mencoba mendengar apa yang mereka bicarakan. Bukannya Rosella kepo, tapi karena keduanya adalah orang yang Rosella kenal, Rosella pun akhirnya penasaran juga dengan pria yang terlihat playboy itu. "Kau cantik sekali hari ini, Livy." "Apa yang kau lakukan di sini, Cedric?" "Aku baru saja bertemu Jessica." "Hmm, aku tahu kau kekasih baru Jessica kan?" "Hanya dekat saja, aku masih available, Livy. Kapan kau ada waktu, kita jalan bersama ya." "Dasar sinting! Kau itu bersama Jessica dan aku teman Jessica." "Jangan terlalu kolot, Livy! Kalau kau tidak bicara maka tidak akan ada yang tahu kan?" "Ck, Cedric, sudah banyak hal yang mengganggu pikiranku sekarang jadi jangan ditambahi lagi!" "Oh, aku tahu pasti masalah Jonathan kan?" Rosella yang mendengar nama Jonathan pun langsung mengernyit. "Jonathan?" Livy sendiri yan
last updateLast Updated : 2024-12-18
Read more

Kita Ayah yang Pernah Gagal

Entahlah keputusan Rosella bicara pada Livy itu termasuk sikap yang tepat atau tidak. Rosella ingin sekali acuh pada orang lain, yang penting ia happy, namun ternyata ia tidak bisa. Enam tahun hidup dalam dunia yang berbeda membuat Rosella begitu kesepian dan sendirian. Hal itu membuat perasaan Rosella sama sekali tidak rela kehilangan satu teman pun. Tapi apa daya karena ternyata Livy tidak mau berteman dengannya. Entah sampai kapan Livy akan bersikap seperti ini, tapi setidaknya Rosella sudah tahu alasannya dan Rosella pun sudah mengatakan keinginan hatinya untuk tetap berteman. Memang benar kita tidak pernah bisa mengendalikan pikiran dan perasaan orang lain pada kita kan? Karena itu, Rosella hanya pasrah saja dan terus berusaha menjadi dirinya yang baik. "Rosella! Rosella!" panggil Tami agak keras. Rosella yang tadinya sedang memikirkan sikap Livy pun menoleh kaget. "Eh, ya, Tami?" "Kau melamun ya?""Astaga, maaf ya, Tami!" "Apa yang kau pikirkan, Rosella?" "Aku? Tidak
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more

Mendengar Rencana Busuknya

"Aku tahu, aku sudah makan siang. Semuanya baik-baik saja, Jonathan." Rosella menerima telepon dari Jonathan siang itu saat ia baru saja melangkah masuk ke lobby perusahaan. Jonathan yang sudah tiba di Amerika begitu cepat sudah merindukan Rosella lagi. "Baiklah, nanti malam telepon aku. Aku mau melihat Julio, Sayang." "Haha, baiklah. Sana bekerja! Aku juga mau bekerja dulu." "Baiklah, aku mencintaimu, Rosella." "Aku juga mencintaimu, Jonathan." "Dah!" Rosella masih tersenyum dan menutup ponselnya lalu memandangi ponsel itu saat tiba-tiba tubuhnya hampir tertabrak oleh seorang pria sampai refleks ia melangkah mundur dan terhuyung. "Astaga!" pekik Rosella. Namun, pria itu langsung memegangi tangan Rosella sampai akhirnya Rosella tidak jadi jatuh. Jantung Rosella pun berdebar kencang karena gerakan mendadak itu, namun kedua matanya langsung bertaut dengan mata pria yang menyelamatkannya. "Kau tidak apa, Nona?" tanya pria itu dengan lembut dan dengan tatapan kagum. "Aku tida
last updateLast Updated : 2024-12-19
Read more
PREV
1
...
353637383940
DMCA.com Protection Status