Home / Romansa / Menggoda Ibu Tiriku / Chapter 391 - Chapter 400

All Chapters of Menggoda Ibu Tiriku: Chapter 391 - Chapter 400

415 Chapters

Dukungan yang Tidak Disangka

Para peserta rapat akhirnya mengikuti keluar dengan suara yang masih ribut dan dalam sekejap ruang rapat pun menjadi sepi. Hanya tersisa Tami dan beberapa arsitek yang tergabung dalam tim, Jordan, Rosella, Jessica, dan Livy. Livy nampak tersenyum tipis menatap Rosella dan menatap semua kekacauan ini lalu dengan santai ia melenggang keluar dari ruang rapat. Namun, Jessica tidak membiarkannya pergi begitu saja. "Livy!" teriak Jessica yang mengikutiLivy keluar dari ruangan. Livy pun menoleh menatap Jessica. "Kau juga tidak percaya padaku, hah, Jessica? Dia itu mantan orang gila yang mungkin sampai sekarang masih tetap gila. Untuk apa kau membelanya lagi?" "Bukan dia yang gila, tapi kau yang gila, Livy! Mengapa kau harus mengatakan semua itu di depan banyak orang, hah? Benar saja kata ayahku kalau semua orang di sana tidak berpendidikan, termasuk kau, Livy!" "Terserah kau mau bilang apa, Jessica! Tapi semua yang kukatakan adalah kenyataan!" Jessica yang mendengarnya hanya tertawa
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

Teman Terbaik

"Kita tidak boleh membiarkan Livy sampai buka mulut, Jordan! Dia itu ternyata pengacau yang mempunyai hati yang busuk!" Jessica terus menggeram kesal saat ia sudah ada di ruang kerjanya bersama Jordan. Jordan sendiri membawa Livy keluar dari perusahaan tadi dan setelah memastikan Livy pergi dengan mobilnya, Jordan pun menghampiri Rosella, namun Rosella sudah diurus oleh Tami dan Tami pun meminta Jordan menemui Jessica saja. Jordan sendiri begitu kaget mendengar ucapan Jessica karena ia belum tahu kalau Jessica sudah mengetahui semua kisah hidup Rosella. Walaupun malam itu Jordan mengantarkan Jessica yang mabuk pulang ke rumah, tapi ia sama sekali tidak tahu apa yang Rosella dan Jessica bicarakan sewaktu Jordan mengambil jasnya di bawah. "Kau ...." Jordan nampak ragu. "Kau ...," ulang Jordan yang begitu bingung dengan sikap Jessica. Namun, Jessica yang memahami maksud adiknya hanya memicingkan mata. "Aku apa? Aku sudah tahu apa yang menimpa Rosella. Aku sudah tahu kalau dia per
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Rasanya Ingin Menghilang Saja

Cukup lama Rosella menenangkan dirinya bersama Tami, sebelum akhirnya ia mencari Jordan ke ruang kerjanya, tapi Jordan tidak ada. Rosella pun akhirnya memberanikan diri menghampiri ruang kerja Jessica dan ia mematung mendapati Jordan dan Jessica di sana. Jordan dan Jessica sendiri menatap Rosella dengan lega karena Rosella sudah terlihat lebih tenang, tapi raut wajah Rosella nampak begitu serius sampai mereka pun penasaran. "Jordan, Jessica ... aku ... aku minta maaf karena sudah membuat kekacauan seperti ini." "Aku ... aku tidak akan menyalahkan siapa pun, aku yang salah, mungkin memang aku yang tidak teliti, aku yang teledor, dan aku yang harus bertanggung jawab." "Jangan sampai WHA menjadi omongan orang hanya karena aku. Maafkan aku sekali lagi!" "Tapi kalau tidak keberatan, maukah kalian menemaniku menemui Om dan Tante? Jujur aku masih takut menemui mereka sendirian karena itu, aku minta ditemani.""Aku ... aku mau meminta maaf dan mengakui semuanya, mengakui semua kebohonga
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Mengusir Wanita Jahat

Jordan baru saja menghentikan mobilnya di depan rumah saat ia melihat mobil Livy di depan rumahnya. "Oh, sial, ini mobil Livy, Jessica!" Jessica pun menggeram kesal melihatnya. "Sial, apa maksudnya wanita itu!" Jessica langsung turun duluan sedangkan Jordan pun menemani Rosella turun. Mereka bersama-sama melangkah cepat ke arah sumber suara di rumah dan mereka langsung mengarah ke ruang keluarga. Mereka pun baru saja masuk ke ruang keluarga saat mereka mendengar ucapan Livy yang membuat semua orang syok bersamaan. "Dan aku tidak bohong kalau Rosella itu gila karena memang dia menjadi gila selama enam tahun karena kasus itu! Dia adalah pasiennya Jonathan! Kau tahu Jonathan adalah seorang psikiater kan? Jonathan mengobati orang gila dan Rosella adalah orang gilanya!" Deg!Untuk sesaat, semuanya terdiam mendengarnya. Suasananya begitu hening sampai semuanya mematung dengan ekspresi yang berbeda-beda. Rosella sendiri sudah menitikkan air matanya lagi tanpa ia bermaksud melakukanny
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Kesedihan dan Kekecewaan

Jordan kembali masuk ke dalam rumah setelah mengusir lucu dan ia mendapati suasana di ruang keluarga masih mencekam. Adipura masih duduk dengan wajah penuh amarah, dengan Jessica yang duduk di sampingnya sambil memegangi lengan pria itu. Sedangkan Imelda terus menunduk sambil menangis dan Rosella sendiri hanya berdiri di posisinya tadi dengan air mata yang tetap mengalir namun ekspresi wajahnya sudah putus asa. Tidak ada yang bicara di sana, namun Jordan pun menelan salivanya dan mencoba mencairkan suasana. "Dia sudah pergi! Livy itu agak stres jadi kuharap jangan sampai ada yang terpengaruh pada ucapannya! Livy itu ...." Belum sempat Jordan menyelesaikan ucapannya, Rosella sudah menyelanya. "Cukup, Jordan! Cukup! Tidak usah membelaku lagi!" kata Rosella lemas. Imelda yang mendengar suara Rosella pun langsung mendongak dan menatap calon menantu kesayangannya itu dengan tatapan yang begitu sedih. "Aku ... tidak perlu dibela lagi, Jordan. Karena aku memang salah," ucap Rosella l
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

Semua Sudah Berakhir

"Semuanya sudah berakhir, Stephanie. Semuanya sudah berakhir." Rosella tidak dapat menahan kesedihannya lagi dan ia menangis sedih di pelukan Stephanie begitu ia tiba di rumahnya. Stephanie yang kebetulan pulang dari kantor untuk melihat Lalita dan Julio pun sampai tidak berniat kembali ke kantor karena ia juga begitu sedih mendengar semua cerita Rosella. Stephanie memeluk Rosella begitu erat dan ikut menangis bersamanya. "Jangan sedih, Rosella! Jangan sedih! Ada aku bersamamu. Ada aku bersamamu." "Aku berusaha untuk tidak sedih, tapi rasanya sakit sekali, Stephanie. Sakit sekali. Bahkan aku yang seharusnya sudah tahu kalau kejadiannya akan seperti ini saja masih terasa sakit, Stephanie. Sakit sekali ...." Rosella terus merintih sakit di pelukan Stephanie, bukan di tubuhnya namun di hatinya. Rasanya begitu sesak seperti ditusuk-tusuk benda tumpul dan Rosella tidak bisa bernapas. "Aku tahu, Rosella. Aku tahu. Aku bersamamu, Rosella. Aku bersamamu," ulang Stephanie tanpa henti.
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

My Family

Kalau di rumah Jacob, kondisinya sangat menyedihkan, di rumah keluarga Adipura, kondisinya tidak lebih baik. Imelda mengurung diri di kamar dengan air mata yang terus meleleh. Imelda sama sekali belum keluar dari kamar sejak Rosella pergi tadi, bahkan Imelda juga belum mandi sampai malam itu. Ia hanya duduk di ranjangnya sambil menangis tanpa mengucapkan sepatah kata pun, seolah ia mengalami kesedihan yang teramat sangat karena kehilangan orang yang ia cintai. Adipura sendiri pun tidak lebih baik. Adipura terus meringis sambil memegangi dadanya, namun ia tidak mau minum obat dan tidak mau siapa pun memperhatikannya. Saat jam makan malam tiba, ia hanya duduk di tempat yang biasanya tapi ia tidak benar-benar makan melainkan hanya mengacak-acak makanannya, sebelum ia memutuskan kembali ke ruang kerjanya. Jessica dan Jordan yang melihatnya pun ikut tidak berniat makan karena suasana hati mereka juga tidak baik. Tidak ada yang bicara lagi dan tidak ada yang membahas masalah Rosella sa
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bukti yang Nyata

"Kau baik-baik saja, Rosella?" Keluarga Sierra yang akhirnya mengetahui tentang Rosella begitu cemas. Lidya dan Sierra pun tidak henti-hentinya menelepon Rosella dan Stephanie keesokan harinya untuk memastikan perasaan Rosella. Stephanie sendiri tidak bisa banyak bicara sedangkan Rosella terus menenangkan semua orang. "Aku tidak apa, Ibu. Aku baik-baik saja, tidak usah cemas." "Bagaimana Ibu tidak cemas, Rosella? Ibu berada jauh darimu. Kalau kau memang merasa berat di sana, pulanglah, Nak! Tinggal di sini bersama Ibu saja seperti dulu atau bekerja di perusahaan bersama Sierra saja ya, tidak usah di sana, Sayang."Lidya tidak bisa menahan kesedihannya. Ia tahu tidak banyak orang yang bisa menerima kondisi Rosella, tapi Lidya tidak pernah memaksa orang lain menerima Rosella. Bahkan tanpa orang lain, mereka bisa tetap berdiri tegak, apalagi sekarang setelah Sierra menikah. Bukannya bermaksud mengandalkan Bastian, tapi kehidupan mereka sendiri saat ini sudah sangat cukup dan bahag
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Membongkar Kebusukan

Livy melangkah memasuki gedung kantor sore menjelang malam hari itu. Ia tidak bekerja hari itu, tapi ia khusus datang ke kantor karena ia tidak tenang. Livy baru teringat kalau di kantor dilengkapi CCTV dan pasti apa yang ia lakukan kemarin terekam oleh kamera CCTV. Livy pun bergerak cepat ke ruang CCTV dan karyawan yang sudah mengenalnya pun menunduk sopan. "Bu Livy." "Aku mau memeriksa CCTV untuk mencari sesuatu, bisakah kau keluar dulu?" "Eh, tapi ...." Karyawan itu nampak ragu, namun Livy meyakinkannya kalau apa yang ia lakukan sangat penting sampai karyawan itu pun akhirnya menurut. Karyawan itu berpamitan keluar dan dengan cepat Livy mengutik kamera itu. Livy pun segera mencari rekaman dirinya dan dengan cepat ia menemukannya. "Sial, wajahku terlihat begitu jelas. Aku harus segera menghapusnya." Livy menghapus semua rekaman yang ada dirinya di dalamnya dan ia begitu teliti menghapus semua bukti yang ada, tanpa ia ketahui kalau ternyata Jessica sudah lebih dulu mendapat
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Dipermalukan di Depan Umum

"Selamat pagi semua! Terima kasih atas kedatangan semuanya. Sebelumnya aku juga mohon maaf karena rapat ini begitu mendadak. Ada beberapa hal yang ingin kukatakan di sini, salah satunya tentu saja memperbaiki kesalahan kami yang kemarin." Jessica sudah membuka rapatnya saat Rosella dan Tami tiba di sana. "Hari ini, Pak Jordan akan mewakili Bu Rosella untuk menjelaskan detail desain dari Bu Rosella yang sebenarnya." Seketika ruangan kembali ribut, ada yang pro dan ada yang kontra karena desain Rosella kembali diangkat. "Bukankah arsiteknya gila, apa kalian akan tetap memakai desain dari orang gila?" celetuk seorang peserta rapat. Rosella menegang dan langsung melangkah mundur, namun Tami dan Stephanie yang juga ada di sana langsung memegangi Rosella agar Rosella tidak oleng. Beberapa peserta rapat yang lain ikut memprotes dan Adipura pun langsung merasa pusing karenanya, namun Jessica nampak sangat tenang dan percaya diri saat ini. "Mohon maaf bagi yang tidak bisa menerimanya ka
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
PREV
1
...
373839404142
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status