Setelah masuk ke dalam mobil Bryan, Alyn mendesah lega sejenak, merasakan ketegangan perlahan mereda. Namun, tiba-tiba dia merasakan ada yang hilang. Tangannya meraba tasnya, matanya terbelalak ketika menyadari sesuatu."Bryan, tunggu... ponselku!" ucap Alyn panik. "Aku meninggalkannya di ruang meeting."Bryan menatapnya sejenak lewat kaca spion, mencoba menenangkan situasi. "Aku akan mengurusnya. Jangan khawatir, kita akan menemukan cara untuk mengambilnya tanpa menimbulkan masalah lebih besar.""Tidak perlu, Bryan. Aku akan mengambilnya sendiri, percayalah," kata Alyn dengan suara tegas, meski jantungnya berdebar kencang.Bryan menatapnya penuh keraguan melalui kaca spion, alisnya berkerut. "Alyn, kau tidak bisa begitu saja kembali. Mereka pasti akan mencurigai gerak-gerikmu, terutama setelah semua yang terjadi."Alyn menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan pikirannya yang bergejolak. "Aku tahu ini berisiko, tapi ponsel itu terlalu penting. Aku tak bisa
Last Updated : 2024-10-08 Read more