Di kantornya, Rio mondar-mandir di ruangannya, rasa cemas terus menghantuinya. Sudah beberapa menit sejak panggilannya dengan Alyn terputus secara tiba-tiba, dan firasat buruk terus menghantui pikirannya.Ponselnya tetap ia genggam erat, namun tidak ada tanda-tanda panggilan balasan dari Alyn. Ia berulang kali mencoba menelepon lagi, tapi hasilnya nihil, nomornya tidak terhubung. Rio duduk sejenak, kemudian berdiri lagi, jantungnya berdetak kencang.“Kenapa tak ada kabar?” gumam Rio dengan frustrasi, tangannya mengusap wajah.Ia tidak bisa fokus, rasa takut mulai menggenggam pikirannya erat. Semua skenario terburuk berputar di benaknya. Saat ia berusaha menenangkan diri, pintu ruangannya terbuka. Asisten pribadi Felix, Nia, masuk dengan raut wajah tegang."Tuan Rio," katanya dengan suara sedikit gemetar, "Ada kecelakaan di dekat sini. Sebuah truk menabrak taksi, dan... saya baru saja melihat laporan dari petugas. Plat nomor taksinya cocok dengan yang biasa digunakan
Last Updated : 2024-10-03 Read more