"Alyn, kenapa kau melakukannya lagi?" suara tegas ayahnya, Tuan Anggara, menggema memasuk kamar Alyn. Suaranya selalu mampu menusuk hati Alyn, membuat dadanya sesakDia berbalik perlahan, menatap sosok tinggi ayahnya yang kini berdiri di pintu kamarnya. Wajah Tuan Anggara seperti biasa, dingin dan tegas, seperti orang yang tidak pernah merasa terganggu oleh apapun kecuali pekerjaannya. Namun, kali ini ada sedikit ketegangan di matanya, sesuatu yang membuat Alyn merasa semakin terbebani.“Aku melakukannya karena aku tidak punya pilihan lain, Ayah,” jawab Alyn, suaranya tenang namun sarat dengan kepahitan. “Aku tidak bisa terus berada di sini dan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja.”Tuan Anggara mendekat, matanya mengamati koper yang sudah tertata di sudut kamar. “Ini bukan pertama kalinya kau lari, Alyn. Dulu, kau pergi karena konflik dengan Felix, dan bagaimana akhirnya? Kau kembali dengan luka yang lebih dalam, lebih kecewa. Kau benar-benar ingin mengulang semua
Last Updated : 2024-10-15 Read more