Home / CEO / Kebangkitan Istri Rahasia Sang CEO / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Kebangkitan Istri Rahasia Sang CEO: Chapter 91 - Chapter 100

112 Chapters

BAB 91

Rio duduk diam di kursinya, menatap laci yang baru saja ia tutup rapat. Botol kecil berisi cairan berbahaya itu sekarang tersembunyi di dalam sana, tapi pikirannya masih gelisah.Bayangan tentang apa yang bisa terjadi jika bahan itu benar-benar masuk ke dalam produk mereka terus berputar di kepalanya. Keselamatan konsumen, reputasi Wijaya Group, bahkan masa depan perusahaan semuanya ada dalam taruhan."Haruskah aku memberi tahu Felix?" pikir Rio dalam hati.Felix, kakaknya, memang memegang kendali perusahaan sebagai CEO. Tapi hubungan mereka tidak selalu mulus. Rio tahu bahwa Felix adalah sosok yang keras dan cenderung otoriter. Setiap keputusan diambil dengan perhitungan dingin, tanpa mempertimbangkan sisi emosional.Memberitahukan ini kepada Felix berarti melibatkan lebih banyak pihak dalam masalah ini, dan mungkin menyebabkan keputusan yang tidak diinginkan.Namun, jika dia tidak memberi tahu Felix, masalah ini bisa saja semakin membesar, dan Rio tidak bisa me
last updateLast Updated : 2024-10-11
Read more

BAB 92

Pagi itu, suasana pabrik Wijaya Group yang biasanya tenang dan sibuk mendadak berubah drastis. Deru mesin produksi yang biasanya terdengar sepanjang hari tergantikan oleh suara sirine dan langkah-langkah cepat dari para petugas polisi. Wartawan dan kru media berkerumun di depan gerbang, kamera dan mikrofon mereka siap menangkap setiap momen.Alyn sedang duduk di ruang kerjanya ketika berita itu muncul di layar ponselnya. Ekspresinya seketika berubah serius saat melihat judul utama: "Pabrik Wijaya Group Digeledah Polisi, Ada Dugaan Bahan Berbahaya." Tangannya gemetar sejenak, matanya menyipit saat mencoba mencerna informasi tersebut."Apa yang sebenarnya terjadi?" gumamnya, seraya buru-buru mengambil tas dan bergegas keluar dari kantornya.Sementara itu, di pabrik, Rio berdiri di tepi kerumunan, wajahnya tegang. Ia menyaksikan para petugas polisi dengan sigap memasuki area pabrik, sementara beberapa pekerja dan manajer tampak kebingungan dan gelisah."Siapa yang melaporkan ini?" pikir
last updateLast Updated : 2024-10-12
Read more

BAB 93

Alyn melangkah cepat, derap kakinya menggema di sepanjang koridor. Amarah menguasai dirinya, hatinya terasa mendidih. Tidak ada lagi keraguan di dalam benaknya. Semua petunjuk mengarah pada Bryan.Sesampainya di depan kantor Bryan, Alyn berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, mencoba meredam amarahnya yang semakin memuncak. Namun, usahanya sia-sia. Wajah Rio yang diarak polisi terbayang jelas di benaknya.Dengan tangan gemetar, ia mengulurkan tangan dan membuka pintu dengan keras. Bryan, yang duduk di belakang meja, tersenyum tipis begitu melihat Alyn masuk."Alyn," katanya dengan tenang, seolah-olah sudah menunggu kedatangan gadis itu. "Ada yang bisa kubantu?"Tatapan dingin Bryan seakan memperkuat keyakinan Alyn bahwa dia bersalah. "Apa yang kau lakukan, Bryan?" suara Alyn bergetar, campuran kemarahan dan kepedihan. "Kau menjebak Rio! Apa kau pikir aku takkan mengetahuinya?"Bryan berdiri dari kursinya, tangannya memasukkan pena ke dalam saku. Senyumnya tak pudar, malah semakin
last updateLast Updated : 2024-10-13
Read more

BAB 94

Berita tentang temuan bahan berbahaya di pabrik Wijaya Group menyebar dengan cepat, seperti api yang tak bisa dipadamkan. Semua media utama mulai memberitakan skandal besar yang bisa menghancurkan reputasi perusahaan.Dalam sekejap, nama Wijaya Group yang selama ini dikenal sebagai raksasa bisnis mulai tercoreng. Di setiap tayangan berita, foto Rio terpampang, disertai dengan keterangan yang menggiring opini publik bahwa dia adalah dalang di balik masalah ini.Di kantor Wijaya Group, suasana terasa mencekam. Polisi datang dengan surat perintah penggeledahan, tak memberikan waktu bagi siapapun untuk bersiap-siap atau bersembunyi. Para karyawan saling berbisik dengan tatapan cemas, sementara beberapa di antara mereka mulai khawatir akan kelangsungan karier mereka.Lantai eksekutif yang biasanya sibuk dengan rapat penting kini dipenuhi petugas kepolisian yang memeriksa setiap sudut ruangan. Setelah beberapa waktu, salah satu petugas menemukan sesuatu yang membuat semuanya berubah. Sebuah
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

BAB 95

Felix membuka pintu apartemennya dengan tangan yang gemetar, lelah menyelimuti seluruh tubuhnya. Sejak pagi, panggilan dari ayahnya terus masuk ke ponselnya, tapi semua itu ia abaikan. Tak ada energi tersisa untuk berdebat atau mendengarkan perinth, yang ia butuhkan hanyalah ketenangan, waktu untuk berpikir jernih setelah hari yang kacau.Namun, ketenangan itu tak kunjung ia temukan begitu memasuki apartemen. Pemandangan di depan matanya semakin menambah kekesalannya. Barang-barang bertebaran di lantai, Ericka bahkan tidak terlihat di mana pun, tidak ada senyum yang menyambutnya, tidak ada tanda kehidupan.Felix menghela napas panjang, menjatuhkan dirinya ke sofa yang dipenuhi barang-barang Ericka."Padahal sudah kubilang," gumamnya, memijit pelipisnya dengan frustrasi. "Kalau dia tak mau panggil layanan kebersihan, sebaiknya pakai pembantu saja." Namun, Ericka tampaknya lebih memilih membiarkan segala sesuatunya berantakan daripada mendengarkannya.Dia melirik ke se
last updateLast Updated : 2024-10-14
Read more

BAB 96

Jinu berhenti sejenak, langkahnya tertahan di depan pintu. Dia menoleh dengan ragu, melepaskan tangan Ericka yang masih menggenggam lengannya erat.“Nona,” suaranya pelan namun tegas, “kau benar-benar akan meninggalkannya demi aku?”Ericka menatap Jinu dengan mata yang masih dipenuhi amarah dan kesedihan. Ia menggelengkan kepala perlahan, seolah mencoba mengabaikan keraguannya. "Aku sudah tidak tahan lagi, Jinu. Aku tidak bisa terus hidup seperti ini, terjebak dalam pernikahan yang hampa. Kau... kau membuatku merasa dihargai. Kau mendengarkanku."Jinu menghela napas panjang, mengusap tengkuknya yang mulai berkeringat. Tatapannya berubah, bukan lagi sekadar asisten yang selalu ada di sampingnya. “Tapi kau harus berpikir matang, Nona. Apakah ini benar-benar yang kau inginkan? Aku hanya asisten, bukan orang yang bisa memberimu semua yang Felix miliki.”Ericka menundukkan kepalanya, suara Jinu yang realistis membuat hatinya terasa semakin berat. "Aku... aku tidak butuh s
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

BAB 97

"Alyn, kenapa kau melakukannya lagi?" suara tegas ayahnya, Tuan Anggara, menggema memasuk kamar Alyn. Suaranya selalu mampu menusuk hati Alyn, membuat dadanya sesakDia berbalik perlahan, menatap sosok tinggi ayahnya yang kini berdiri di pintu kamarnya. Wajah Tuan Anggara seperti biasa, dingin dan tegas, seperti orang yang tidak pernah merasa terganggu oleh apapun kecuali pekerjaannya. Namun, kali ini ada sedikit ketegangan di matanya, sesuatu yang membuat Alyn merasa semakin terbebani.“Aku melakukannya karena aku tidak punya pilihan lain, Ayah,” jawab Alyn, suaranya tenang namun sarat dengan kepahitan. “Aku tidak bisa terus berada di sini dan berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja.”Tuan Anggara mendekat, matanya mengamati koper yang sudah tertata di sudut kamar. “Ini bukan pertama kalinya kau lari, Alyn. Dulu, kau pergi karena konflik dengan Felix, dan bagaimana akhirnya? Kau kembali dengan luka yang lebih dalam, lebih kecewa. Kau benar-benar ingin mengulang semua
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

BAB 98

Di malam yang sunyi itu, Alyn duduk di tepi ranjangnya. Lampu meja yang remang-remang memberikan bayangan lembut di sudut kamarnya, sementara ia memegang erat sebuah foto lama. Di foto itu, terlihat sosok kecil dirinya bersama ibunya yang tersenyum hangat, memeluknya dengan penuh cinta. Kenangan masa kecil yang dulu begitu manis, kini terasa semakin jauh dan terasing.Alyn menghela napas panjang, membiarkan keheningan malam menyelimuti pikirannya. Pandangannya tak pernah lepas dari foto itu. Wajah ibunya yang penuh kasih seakan berbisik kepadanya, menguatkan hati yang sedang dilanda gelisah."Ibu..." bisiknya pelan, seolah ibunya bisa mendengarnya meski jarak memisahkan mereka. Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya jatuh perlahan di pipinya. "Aku tahu semua ini tidak mudah. Tapi aku berjanji... Aku akan mengambil kembali hakku."Dia menatap lekat foto ibunya, mengingat betapa kuatnya wanita itu. Ibu yang selalu melindungi dan membesarkannya dengan kasih sayang, mes
last updateLast Updated : 2024-10-15
Read more

BAB 99

Keesokan harinya, suasana di kota terasa lebih hiruk-pikuk dari biasanya. Berita mengenai penangkapan Ericka menyebar seperti api, menghiasi headline di setiap media. Di layar televisi, wajah dingin Ericka saat diborgol terpampang jelas, diiringi laporan mengenai tuduhan percobaan pembunuhan terhadap Alyn Anggara.Namun, berita itu bukanlah satu-satunya hal yang menggemparkan publik. Tepat di sampingnya, sebuah skandal baru mulai mencuat, pernikahan rahasia antara Alyn dan Felix Wijaya. Foto-foto pernikahan mereka yang selama ini tersembunyi, sekarang bertebaran di mana-mana. Artikel demi artikel muncul, mengupas habis kehidupan pribadi mereka, seolah seluruh dunia terobsesi dengan kisah cinta terlarang itu.Selain itu, isu perselingkuhan Jinu dan Ericka juga mencuat ke publik. Ponsel Alyn tak berhenti berdering sejak pagi. Notifikasi dari media, pesan dari teman-teman, bahkan keluarganya, semua membanjiri layar. Setiap media berlomba-lomba mengungkap lebih banyak tentang ke
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more

BAB 100

Alyn menatap cermin sebentar, memperbaiki napasnya yang berat. Di balik segala kerumitan yang sedang terjadi, ibunya pasti sudah mendapatkan informasi terbaru. Jika ada seseorang yang dapat menjawab pertanyaannya, itu adalah dia.Dengan langkah cepat, Alyn meninggalkan rumah ayahnya. Mobil yang ia kemudikan melaju kencang di jalanan yang sepi, seakan mencerminkan kegelisahan hatinya. Keputusannya sudah bulat.Ibunya selalu berkata bahwa waktu akan menjawab semua. Tapi Alyn tidak bisa menunggu lagi, waktu itu adalah sekarang.Alyn berdiri tegak di ambang pintu, tubuhnya tampak tegang, namun matanya menyiratkan keinginan kuat untuk berbicara. Ibunya yang sedang duduk di kursi, langsung bangkit saat melihat putrinya."Alyn, kenapa kau datang ke sini?" suara ibunya terdengar cemas. "Di luar sangat berbahaya, para wartawan mungkin mengejarmu."Alyn menatap ibunya dengan tatapan yang penuh ketegangan. "Aku harus bicara, Bu."Ibunya terdiam sejenak, tampak ragu. "Ib
last updateLast Updated : 2024-10-16
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status