Home / Romansa / The Heaven Jail / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of The Heaven Jail: Chapter 31 - Chapter 40

55 Chapters

BAB 31 || AKHIRNYA

"Mom?" panggil bocah itu dengan mulut yang penuh snack sedangkan air mata sudah terkumpul di ujung mata Gia. Wanita itu hanya mampu mengalirkan air matanya deras.Gia mengulurkan tangannya menyambut pelukan putra kecilnya dan dengan pandangan penuh kepolosan, Theodore mendekati tubuh sang Mommy ia teliti wajah Gia yang sama persis dengan foto yang selama ini ia peluk sebelum tidur tak terasa air mata juga keluar dari mata kecilnya. Ia menubrukkan tubuhnya dan menangis kencang di dalam pelukan hangat Gia. "MOMMY! MISS YOU," ucapnya keras di dalam tubuh Gia.Bukannya merasa terganggu akan teriakan Theodore barusan, Gia justru tertawa di sela-sela tangisnya, ia mencium puncak kepala Theodore dan menggumamkan berkali-kali permintaan maaf. "Maafkan Mommy, Theo," lirih Gia tak dibalas oleh bocah di dalam pelukannya. Theodore semakin menderaskan tangisannya bahkan mungkin orang yang berada di luar dapat mendengar tangisan kencang Theodore.Gia tersenyum amat manis dengan tangannya yang mengu
Read more

BAB 32 || PERSIAPAN

Gia menatap putranya yang tertidur sangat damai di pelukannya saat ini, ia usap selembut bulu kepala Theodore lalu mencium keningnya lama. "Mommy tau mungkin kau menunggu lama untuk hal ini Theo, tapi kau juga harus mengerti. Ada saatnya, dear. Saat dimana kau dan Mommy akan tinggal bersama," lirih Gia seraya mengusap pipi kemerahan putranya.Tiba-tiba ponsel Gia bergetar, wanita itu lekas melihat si penelpon dan mengangkat teleponnya. "Ya, ada apa Sergio?""Maaf Nyonya, anda harus segera pulang. Saya dengar dari France, katanya Tuan akan pulang besok atau besok malam.""Bagaimana bisa? Bukankah Alfonzo akan pulang dua sampai tiga hari lagi?""Saya kurang tau, Nyonya. Yang jelas Tuan akan segera pulang.""Baiklah, terimakasih Sergio." Gia memutuskan sambungan teleponnya, wanita itu kembali menatap wajah putranya lalu mencium gurat wajah Theodore tak bersisa, air mata kembali mengalir di matanya saat menyadari kebersamaanya dengan Theodore hanya bersifat sementara."Gia?" panggil suara
Read more

BAB 33 || MEMBANTU

Alfonzo keluar dari kamarnya melewati Gia yang tengah duduk di ruang tengah dengan ponsel di tangan kanan wanita itu, Alfonzo mendekati wanitanya dan mengecup pelan pipi kanan Gia. "Hai," sapa Alfonzo dibalas senyum manis dari Gia."Hai, mau kemana? Kau terlihat sangat rapih?" tanya Gia diangguki oleh Alfonzo."Venezuela, ada temanku yang ingin bertemu," ujar Alfonzo diangguki oleh Gia."Kau akan kembali cepat kan? Tak mungkin bodyguard mu menggantikan posisimu tiga hari lagi," ucap Gia dengan senyum tipisnya."Tentu aku tak akan melewatkan saat dimana dirimu memakai gaun putih itu untukku," jawab Alfonzo seraya mencium sekilas kening Gia. "Aku pergi," pamit Alfonzo diangguki oleh Gia.Alfonzo menjalankan kakinya keluar dari mansion besarnya lalu memasuki mobil silver yang akan ia kendarai sendiri menuju bandara, pria itu menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang hingga lima belas menit kemudian ia telah sampai di landasan pribadi miliknya, pria itu segera memasuki jet pribadinya d
Read more

BAB 34 || PUTRI KECIL

Alfonzo menuruni mobilnya dengan cepat, pria itu berjalan dengan dua anak buahnya di belakang dengan langkah kaki yang lebar dan mata yang menatap seisi hotel akhirnya Alfonzo menemukan dua orang pria di tengah hotel, segera Alfonzo menepuk bahu Leonardo hingga membuat pria itu membalikkan tubuhnya menatap Alfonzo. "Leo," sapa Alfonzo dengan mengulurkan tangannya dibalas oleh Leonardo."Mr. De Lavega," sapa Alfonzo pada Arthur dengan senyum manisnya."Al, kami bersyukur kau mau membantu kami.""Suatu kehormatan bisa membantu kepala mafia besar seperti Regnarok," ucap Alfonzo dengan senyum tipis di bibirnya. "Baiklah mari ikuti aku," lanjut Alfonzo mempersilahkan Arthur dan Leonardo semakin memasuki hotel.Alfonzo menuntun Arthur dan Leonardo menuju lift namun saat di dalam lift Alfonzo tidak menekan tombol lift tapi ia justru menekan sebuah tombol yang secara otomatis membawa lift itu ke bawah tanah.Setelah sampai di ruangan rahasia, Alfonzo pun mempersilahkan Leonardo maupun Arthur
Read more

BAB 35 || WEDDING

Wedding Day'sGia menatap pantulan dirinya di cermin besar, gaun putih dengan beberapa hiasan mutiara di dada dan pinggang membuat Gia terlena menatap dirinya sendiri. Begitu sangat indah gaun yang dipilihkan oleh calon suaminya itu, seakan tau dan memahami bagaimana keinginan dan kesukaan dirinya, Gia menatap dirinya sendiri dengan senyum yang mengembang kisah dan ceritanya dengan Alfonzo seakan tak pernah tertebak akan sampai pada titik ini, titik dimana ia sudah percaya sepenuhnya pada pria yang dahulu menawannya di mansion besar penuh kemewahan, like a heaven?"Gia?" wanita itu membalikkan tubuhnya menatap sosok yang memanggil namanya tadi, dan senyum tak dapat lagi ia cegah saat melihat Florence di belakangnya saat ini."Flo?" panggil Gia dengan mendekatkan dirinya sendiri pada wanita yang tengah menggendong bayi mungil di dalam dekapannya."Astaga, ia tertidur sangat menggemaskan," ucap Gia seraya mencolek ujung hidung Alaizya."Baru saja tidur saat dibawa Daddy-nya ke taman," u
Read more

BAB 36 || SETELAH PERNIKAHAN

Gia terbangun dari tidurnya, wanita itu meraih penties miliknya lalu memakainya, ia juga meraih kemeja putih yang semalam di gunakan oleh Alfonzo untuk menutupi tubuhnya yang terbuka, selesai dengan tampilannya ia menjalankan kakinya menggeser pintu kaca yang menjadi pembatas antara kamar dan balkon lalu menopangkan lengannya di pembatas kaca balkon, wanita itu menyatukan rambutnya dan ia kesampingkan ke kiri seraya menikmati angin malam. Pikirannya berkecamuk, kini ia dan Alfonzo sudah menempuh proses lain dalam kehidupan seperti yang selalu ia impikan tapi ia teringat akan Theodore, bagaimana caranya mengatakan pada Alfonzo mengenai Theodore?Gia menghembuskan napasnya untuk menetralisir rasa sesak di dadanya dan menghentikan pikirannya yang tak berujung. Gia menggigit bibirnya berusaha terus berpikir meski ia berusaha menundanya tapi hal itu akan terjadi, kini yang harus ia siapkan adalah penjelasan apabila Alfonzo mengamuk bahkan berteriak di depannya karena membesarkan Theodore.
Read more

BAB 37 || THEODORE

Siang ini Gia dan Alfonzo berjalan menuju restoran milik pria itu yang sudah di sulap sedemikian rupa menyerupai sebuah pesta kecil yang entah Gia pun tak tau untuk apa Alfonzo melakukannya. Mereka duduk saling berhadapan tapi tatapan mata Alfonzo tak pernah lepas dari Gia.Gia yang di tatap sebegitu intens oleh Alfonzo pun hanya mampu menundukkam wajahnya menahan rona merah yang sudah menjalar di kedua pipinya. "Jangan menatapku seperti itu," lirih Gia pelan."Kenapa?" tanya Alfonzo seraya menyampirkan anak rambut Gia ke belakang telinga wanitanya."Aku malu," cicit Gia yang langsung membuat Alfonzo tersenyum bahkan pria itu telah mencuri ciuman singkat di pipi Gia.Sesaat setelah itu pelayan datang dengan troli yang berisi makanan, ia menghidangkan makanan untuk Alfonzo dan Gia tak lupa ia memberikan senyum tipis sebagai penghormatan untuk Tuan dan Nyonya-nya. "Silahkan, Sig," ucap pelayan itu dibalas dengan senyum Gia yang manis ia pun berlalu kembali ke pantry.Gia dan Alfonzo sal
Read more

BAB 38 || PAPÀ

"You're my Papà?" tanya Theodore polos dengan tatapan matanya yang berbinar.Alfonzo menganggukkan kepalanya pelan. "Like a Daddy?" tanya Theodore lagi yang kembali di balas antuasias oleh Alfonzo."You're not lying, are you?""No, I'm very serious. I even know your Mommy, I'm her husband. Like there is Mommy and there is Daddy," ucap Alfonzo membuat Theodore manggut-manggut di tempatnya duduk.Tapi tiba-tiba Theodore menubrukkan tubuhnya dan berakhir di pelukan Alfonzo. "Papà I'm scared, I need a warm hug.""Yes I am here with you, and I will give you my hug for you forever," ucap Alfonzo seraya mengusap sangat lembut sekali punggung Theodore. Tapi setelah itu.Dor! Dor! Dor!Suara rentetan senjata bersahutan terdengar, bahkan kini pelukan Theodore semakin mengerat di tubuh Alfonzo, Alfonzo langsung mencari sesuatu untuk membantunya tapi ia menemukan headphone dan penutup mata untuk tidur, ia segera meraihnya dan mengeluarkan ponselnya lalu menghubungkan headphone itu ke ponselnya ke
Read more

BAB 39 || NEW TOYS

Gia terbangun dari tidurnya yang lelap, wanita itu mengerjabkan matanya beberapa kali sebelum menurunkan kakinya dari atas ranjang dan berjalan menuju kamar mandi. Tapi di tengah langkah kakinya, wanita itu langsung menampakkan wajah piasnya saat menyadari keberadaan sang putra yang tak lagi disisinya, ia dengan gerakan brutal berbalik arah dan menyibak dengan kasar selimutnya. "THEO! THEODORE!!" teriak Gia lantang, wanita itu keluar dari kamar dengan jantung yang gila-gilaan di dalam sana. Dengan gerakan cepat ia menuruni tangga tapi tatapan mata Gia terhenti pada kolam buatan dengan sedikit tambahan tempat berteduh di atasnya, kini Gia menjalankan kakinya ke depan halaman dan mendekati kolam itu.Gia menatap ke kanan dan ke kiri tapi ia tak menemukan Theodore maupun Alfonzo di sekitar halaman depan mansion. "Dimana kalian?!" rutuk Gia dengan desisan tajamnya."Morning," sapa seseorang membuat Gia menolehkan kepalanya dan mendapati Alfonzo dengan balutan bokser selutut dan Theodore d
Read more

BAB 40 || CLOSER

Gia berlari menuju Alfonzo berada, ia menatap pria itu dengan bibir yang bergetar mengingat kemungkinan yang terjadi pada Bibi Marry-nya. "Al," panggil Gia dengan suara bergetar yang langsung membuat Alfonzo menolehkan kepalanya ke arah Gia."Ada apa Gia? Kau membutuhkam sesuatu? Atau ada yang terjadi padamu?" tanya Alfonzo dengan kerutan di dahinya."Bisa kita bicara, berdua saja," ucap Gia pelan dengan matanya yang menatap Theodore sekilas. Anak itu tidak memperdulikan Gia ia masih sibuk bergelayut manja di lengan Alfonzo."Sure," Alfonzo menjeda kalimatnya dan melirik ke kanan dan kiri lalu menemukan France di sekitar pagar. "FRANCE!" panggil Alfonzo dengan teriakannya.France yang mendengar namanya di panggil oleh Tuannya pun segera berjalan melangkahkan kakinya menuju Alfonzo berada, ia menundukkan kepalanya penuh hormat. "Ada apa, Sig?" tanya France pelan."Tolong jaga Theodore, aku akan bicara dengan Gia," ucap Alfonzo diangguki oleh asistennya."Yes, Sig," balasnya singkat.Al
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status