"G-Gia?" Maxime terbelalak saat menatap wanita yang setahunya sudah mati tiga tahun yang lalu, namun apa ini? Mengapa Gia tampak terlihat sangat sehat dan bugar di hadapannya saat ini.Gia menganggukkan kepalanya sesaat setelah menjalankan kakinya mendekati Maxime yang masih terpaku akibat kedatangannya yang tiba-tiba."Mengapa Max? Kau terkejut dengan kedatanganku? Atau kau pikir kau di datangi oleh arwah ku? No, Max. Aku belum mati, aku benar-benar Gia. Wanita yang kau hancurkan hidupnya tiga tahun lalu," ucap Gia seakan mengerti pemikiran dari Maxime.Pria itu tampak pucat di tempatnya, ia segera berjalan mendekati Gia dan menelisik wanita di hadapannya dengan tajam tanpa celah."Gia, aku_""Bagaimana kehidupanmu setelah mendapatkan club milikmu kembali, Max?""Gia maafkan aku, saat itu aku benar-benar buntu. Aku merasa bersalah atas kelakuan bodohku dengan mengorbankanmu, aku ingin membuatmu tutup mulut dengan cara baik-baik agar Leonardo tak marah padaku, namun di sisi lain aku b
Baca selengkapnya