Home / Romansa / Maafkan Aku, Menikahinya / Chapter 251 - Chapter 260

All Chapters of Maafkan Aku, Menikahinya: Chapter 251 - Chapter 260

282 Chapters

Tidak Ada Kemajuan

“Dari mana?” Sebuah pertanyaan bernada dingin dan ketus itu terlontar dari mulut Aura yang disangka Rendra telah terlelap karena jam telah menunjukan pukul satu malam.Sontak Rendra yang baru saja menutup pintu kamar terlonjak terkejut.“Abang pikir kamu udah tidur.” Rendra menyaut tanpa menjawab pertanyaan istrinya.Aura bergerak mendudukan tubuh di atas ranjang, matanya menatap Rendra tajam karena hari ini tidak satu pesan pun yang suaminya kirim.“Apa?” Rendra bertanya ketika melihat tatapan membunuh yang Aura layangkan padanya.“Jawab!” Aura berseru dengan nada ketus. “Abis ketemu sama sekertarisnya grandpa, dia banyak ngajarin Abang tadi ... udah gitu ke rumah sakit dulu ketemu grandpa,” kata Rendra seraya membuka pakaiannya yang kemudian dia lempar ke keranjang cucian kotor.Oh mungkin karena Rendra sedang dipersiapkan untuk menjadi pengganti grandpa sehingga ia pria itu banyak berkomunikasi dengan pak Sandy, yang merupakan tangan kanan sekaligus sekertarisnya grandpa.
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

Bersikap Kekanak-Kanakan

Jam telah menunjukan angka dua belas namun Rendra tidak kunjung tiba, lelaki itu mengatakan sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit untuk melihat kondisi grandpa sebelum pulang ke rumah.Tapi kabar tersebut dia dapat jam tujuh malam tadi, apa yang menahan suaminya hingga selama itu berada di rumah sakit?Apakah Alisha?Tapi tadi siang, Alisha ada di rumah sakit dan mereka sempat bertemu ketika sedang mengecek kondisi grandpa, itu berarti Alisha sedang berada pada shift siang dan saat ini pasti telah pulang ke rumah mama Rena.Suara pintu terbuka membuat Aura menoleh, sosok sang suami yang memasuki kamar sungguh membuatnya bahagia tapi rasa kesal masih bersarang di hati karena lelaki itu pulang larut.“Malem banget sih pulangnya!” Aura berseru dengan wajah memberengut.Rendra yang memang sangat lelah dan memiliki banyak pikiran engganmenjawab karena jengkel akan Aura yang tidak bisa mengerti keadaanya padahal dia sudah memberi kabar akan mampir ke rumah sakit untuk bertemu gra
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Seperti Membayar Pajak

Beberapa hari berlalu dan Aura semakin kesepian karena kesibukan suaminya seolah tidak memberi jeda untuk dirinya dan Rendra bisa memiliki waktu bersama.Beberapa jadwal program kehamilan yang sedang mereka tempuh terlewat begitu saja.Rendra baru menyadari kalau Aura sedang merajuk ketika sarapan pagi melihat wajah sang istri yang memberengut kesal dan tanpa ditanya Aura langsung memberitahu kalau sudah beberapa kali mereka melewatkan jadwal program kehamilannya.“Ya udah nanti malem, Abang usahain pulang cepet ... kamu jangan ke rumah sakit dulu hari ini, istirahat di rumah aja ya.”Setelah berucap demikian, Rendra mengecup kepala Aura kemudian melangkah pergi dari ruang makan menuju halaman di mana mobilnya dan pak Damar telah menanti.Ucapan Rendra terasa sembilu yang menyayat hati, seolah dia sedang mengemis untuk dibuahi padahal bukan hanya dirinya tapi Rendra juga menginginkan anak.Kalimat ‘Ya udah’ sangat Aura benci karena bermakna jika lelaki itu akan mengabulkan kein
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

Tersulut Api Cemburu

Aura berlari menuju nakas ketika ponselnya berdering.“Iya Bang?” jawab Aura seraya menepuk pelan wajahnya untuk meratakan skin care yang baru saja dia aplikasikan sebelum ponsel berbunyi.“Lagi apa?” Rendra bertanya dari sebrang sana.“Baru mau tidur, Abang cepet pulang donk, Aura udah ngantuk.”“Ra, Abang nginep di rumah sakit ya ... keadaan grandpa semakin memburuk,” kata Rendra meminta ijin.“Aura temenin ya, Bang? Sekarang Aura ke sana.” “Jangan Ra, kasian kamu mau tidur di mana? Besok Abang pulang, malam ini enggak apa-apa ‘kan kamu tidur sendiri?” Pertanya Rendra tadi bagaikan sebuah ketetapan tanpa debat membuat Aura tidak memiliki pilihan selain mengiyakannya.“Ya udah, salam sama grandpa ... besok pagi Aura ke sana.”Setelah berkata demikian Aura langsung memutus sambungan teleponnya tanpa mendengar jawaban dari Rendra agar lelaki itu tau kalau dia sedang jengkel.Aura tahu mengenai keadaan grandpa yang semakin hari semakin memburuk, karena setiap siang hari sela
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Negatif Thinking

Suasana kamar yang remang hanya bercahayakan lampu tidur memenuhi pandangan matanya.Kemudian pandangannya beralih pada ranjang di mana istrinya sedang duduk sambil menatapnya tajam.“Belum tidur, sayang?” tanya Rendra basa-basi seraya meletakan tas dia atas meja kemudian membuka kancing kemejanya.“Kenapa pulang?” bukannya menjawab, Aura malah melontarkan pertanyaan bernada dingin.“Maksudnya?” Rendra mengembalikan pertanyaan Aura dengan kening mengkerut karena tidak mengerti akan maksud dari pertanyaan istrinya.“Kenapa enggak nginep di rumah sakit lagi? Abang lebih suka nginep di rumah sakit ‘kan karena ada kak Alisha di sana!” Nada tinggi dan ketus itu mengudara, terlontar dari mulut Aura.Tatapan matanya seolah ingin menerkam Rendra hidup-hidup.Rendra memejamkan mata, menghirup udara kemudian menghembuskan perlahan mencoba mencari kesabaran karena tangannya sudah mengepal dan rahang lelaki itu mengetat akibat dari rasa kesal tidak terima mendapat tuduhan yang tidak-tida
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

Kecewa Lagi

Bila saja Aura bisa mengendalikan mulut dan sikapnya yang telah dipengaruhi pikiran buruk, mungkin Rendra tidak akan semarah ini.Atau andaikan saja Rendra memeluk Aura kemudian menjelaskan kalau tidak ada hubungan apa-apa antara dirinya dengan Alisha selain sebagai saudara angkat lalu meyakinkan istrinya yang sedang diliputi amarah dengan penuh sayang, mungkin emosi Aura tidak akan membuncah seperti itu.Ke mana Aura yang pengertian, lemah lembut dan selalu berpikiran positif juga suka mengalah?Ke mana perginya sifat Rendra yang sangat mencintai Aura hingga bersedia menukar nyawanya untuk sang istri kesayangan?Kenapa kini keduanya seolah kompak bersikap egois dan tidak ingin saling mengerti dengan keadaan satu sama lain.Rendra menatap macbook yang tersambung dengan CCTV di rumah.Selama satu jam dia melihat Aura duduk di meja makan dengan tatapan kosong menatap halaman belakang tanpa menyentuh sarapannya.Rendra mengesah frustasi, khawatir dengan keadaan mental sang istri.
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Terbukti

Semenjak taxi yang dipesan Rahma membawa Aura keluar dari pelataran parkir restoran mewah itu, tangis Aura seolah enggan berhenti.Air matanya tidak berhenti mengalir meski dia sendiri telah mencoba menenangkan perasaan dan menerima dengan ikhlas bahwa Rendra sedang sibuk.Niat lelaki itu yang mengajaknya makan malam untuk memperbaiki hubungan sudah patut diacungin jempol bahkan sampai membelikan bunga, coklat dan juga gaun indah berharga fantastis.Meski harus berakhir dengan kekecewaan karena lelaki itu tidak bisa menepati janji lantaran tertahan beban yang sedang dipikulnya, setidaknya Rendra telah berusaha dan Aura sangat menghargainya.Dia akan menunggu suaminya di rumah setelah semua pekerjaan itu selesai.Aura berjanji tidak akan memperlihatkan wajah masam lagi di depan Rendra dan senyumnya akan terkembang walau hatinya menjerit.Dia harus menerima kesibukan sang suami seperti yang juga pernah grandpa wasiatkan kepadanya.Entah karena matanya yang lelah dampak dari memer
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

Terguncang

Duka kembali meliputi keluarga besar Gunadhya, setelah kepergian Bapak Rony beberapa tahun lalu kini orang yang paling di tuakan yang merupakan pemimpin tertinggi di AG Group telah berpulang untuk selama-lamanya.Tidak ada lagi nasehatnya yang bisa menenangkan, tidak ada lagi arahannya yang bisa memajukan.Tidak ada lagi senyuman hangat penuh kasih sayang yang akan mereka dapatkan setelah kepergian pria penuh kharisma itu.Aura tidak berhenti meneteskan air mata, terselip rasa bersalah di dalam hatinya.Grandpa mengalami kritis setelah mendengar dia mengucapkan kata menyerah kepada hubungannya dengan Rendra sementara almarhum menginginkan Aura bertahan.Apa dirinya ikut andil dalam kepergian grandpa?Suara tangis keluarga tidak berhenti menggaung mulai dari rumah sakit hingga rumah duka.Tenda telah berdiri memanjang di halaman rumah grandpa.Depan jalan rumah di padati oleh mobil-mobil mewah milik kerabat juga klien yang masih tidak percaya dengan kepergian beliau.Hatinya y
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Membuat Jera

Aura duduk di kursi taman halaman belakang sambil menikmati sinar matahari pagi.Kepalanya menengadah menatap langit biru dengan sedikit awan yang menghiasi.Beberapa minggu berlalu tapi hubungannya dengan Rendra tidak kunjung membaik.Bahkan mereka semakin jauh dan sudah beberapa hari ini tidak bertemu.Elgi pernah memberi kabar kalau Rendra sedang bertemu klien di Luar Negri.Beberapa hari lalu juga sebuah pesan masuk mengabarkan bahwa suaminya sedang berada di luar kota.Aura berusaha tidak peduli namun tidak bisa dipungkiri kalau hatinya sakit karena sepertinya Rendra malah baik-baik saja seakan nyaman dengan renggangnya hubungan mereka.Rendra sudah tidak pernah lagi mengiriminya bunga setiap hari Kamis.Semakin hari keduanya semakin jauh dan Aura semakin terpuruk hingga tidak dapat merasakan nikmat lagi pada lidahnya ketika menyantap makanan.Malam harinya Aura terbangun ketika lampu di kamarnya menyala terang benderang.Sosok suaminya berjalan mendekat ke arah ranjang
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

Pergi

“Pak, Ibu belum pulang ...,” kata pak Wawan-sekuriti di rumah Rendra.Lelaki itu tampak khawatir, lebih tepatnya takut Rendra memecatnya karena tidak bisa menjaga Aura dengan baik.Rendra yang baru saja turun dari mobil mengerutkan kening.“Kapan istri saya pergi?” tanya Rendra menuntut.“Tadi pagi Pak, jam sembilan,” jawab pak Wawan cepat.“Pak Rendra, Ibu Aura belum pulang ... tadi bilangnya cuma mau belanja keperluan rumah tangga saja.” Ani yang tergopoh-gopoh keluar dari pintu depan berseru memberitahu.Ekspresi wajahnya pun tidak berbeda dengan pak Wawan, bahkan Ani terlihat pucat pasi.Jelas saja mereka semua panik karena Aura pergi tadi pagi dan saat ini ketika waktu telah menunjukan pukul satu malam, Aura masih belum sampai di rumah.Rendra menghembuskan nafas kasar, sang istri kembali berulah dan jujur dia begitu lelah menghadapinya.“Ya sudah, mungkin menginap di rumah orang tuanya,” balas Rendra malas.Melangkah gontay menuju pintu utama setelah melihat pak Wawan
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more
PREV
1
...
242526272829
DMCA.com Protection Status