Home / Urban / Raja Naga Yang Berkuasa / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Raja Naga Yang Berkuasa: Chapter 21 - Chapter 30

49 Chapters

Bab 21

Dahlia terkejut, ia sangat membenci sikap nenek dan pamannya yang otoriter. Di samping itu, Dahlia juga merasa enggan untuk menuruti perintah neneknya mengingat ia sama sekali tak menyukai Davis Moore. Ketimbang menikah dengan Davis, nyatanya, di lubuk hatinya, dia justru lebih memilih untuk bersama Calvin Reed.“Nenek, izinkan aku menolak perintahmu yang ini,” pinta Dahlia dengan nada berharap. “Aku sudah menuruti semua keinginan nenek, tetapi untuk kali ini saja, izinkan aku menolaknya.”Edward turut memohon. “Ibu, tolong beri kesempatan untuk Calvin membuktikan bahwa ia layak menjadi menantumu.”Dahlia mengangguk memelas, sungguh, ia khawatir jika harus berakhir menjadi istri Davis Moore.“Layak menjadi cucu menantuku? Edward, Calvin bahkan tak memiliki apapun untuk dibanggakan. Dia hanya akan mempermalukan keluarga kita!”“Dia menantu yang baik, Ibu. Dia bahkan telah menyembuhkan Emily dari koma.”“Menyembuhkan putrimu yang penyakitan? Boleh aku tahu apa keuntungannya untukku? Ti
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 22

“Ikuti mobil itu!” ucap Calvin kepada driver Taxi yang ia naiki.“Baik, Tuan.”Mobil Taxi tersebut melaju kencang mengikuti cara Dahlia mengemudi yang juga cukup cepat. Dari laju kecepatan tersebut, Calvin bisa menebak jika Dahlia sedang dikuasi oleh kegelisahan yang kian membesar.Untuk membantu istrinya, Calvin merogoh ponsel lalu mencoba menghubungi satu dari tiga jagoan war gods dari Maplewood, The Southern King.“Hallo, Eldran King,” sapa Calvin kepada sosok yang dijuluki dengan The Southern King.Eldran King menjawab sapaan Calvin lagi-lagi dengan suara sedikit serak karena gelisah. Ia khawatir Calvin menghubunginya karena ada masalah lain yang luput ia selesaikan.“Apakah ada hal yang mengganggu anda, Mr. Reed? Beri tahu saya dan saya akan segera membereskannya.”“No, Eldran. Ini bukan masalah, tetapi aku ingin kau mengumumkan ke publik jika lahan Celestial Groove telah siap dikembangkan.”Ucapan Calvin membuat Eldran terdiam sesaat. Jika pihaknya yang memberi pengumuman pengem
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 23

Dahlia duduk ke kursi yang berhadapan dengan Raymond Wang. Dalam hati ia merasa sangat bersyukur karena tak menyangka jika tugas yang ia sangka akan sangat berat ternyata bisa berjalan sedemikian mulus. Tak lupa, Dahlia melemparkan sedikit senyuman kepada Raymond Wang sebagai basa-basi pertemuan. Tetapi, melihat senyuman Dahlia yang demikian menggoda, jiwa murni Raymond Wang muncul ke permukaan.“Bagaimana bisa anda menjadi semakin cantik dari hari ke hari, nona Miller?” goda Raymond seraya melempar senyuman. “Dan hari ini, oh, kecantikan anda begitu sempurna.”Dahlia kembali tersenyum. “Mungkin karena anda memberiku kabar baik tentang pelunasan hutang, wajahku menjadi lebih bersinar,” ucap Dahlia, lagi-lagi mencoba ramah atas nama sopan santun.“Ah, ya. Soal hutangku itu, aku memang berniat melunasinya dalam waktu dekat. Tapi, ada beberapa hal yang sebelumnya ingin kusampaikan.”Dahlia mengerutkan kening. “Apa itu?”“Aku juga memiliki sejumlah hutang yang harus kulunasi dalam waktu
last updateLast Updated : 2024-08-30
Read more

Bab 24

Dahlia mengangguk dan memeluk Calvin Reed erat-erat demi menghilangkan ketakutan yang teramat besar. Tubuhnya gemetar, dan tangannya mencengkeram erat jaket kulit yang dikenakan Calvin, seolah jika ia melepaskannya, dunia akan runtuh seketika. Saat itu, ia merasa jika dada Calvin adalah tempat teraman dan ternyaman yang bisa ia temukan. Ia memejamkan mata, membiarkan aroma samar cologne pria itu memberikan ketenangan di tengah kepanikan yang mencekam.‘Calvin, terima kasih…’ Dahlia membatin tanpa bisa mengucapkannya. Namun air mata yang mengalir di pipinya berbicara lebih dari sekadar kata-kata.Saat Dahlia merasa begitu aman dalam gendongan Calvin, pria itu tiba-tiba menurunkannya ke lantai dengan gerakan tergesa. “Sial! Aku melupakan sesuatu!” ucap Calvin seraya meregangkan otot-otot tangannya. Ia melirik sekilas ke arah pintu keluar, ekspresi wajahnya kian menajam.Dahlia menelan ludah, berjuang menenangkan suaranya yang gemetar. “Ada apa lagi? Ayo cepat kita pulang, di sini sanga
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 25

Dahlia menelan ludah, bibirnya bergetar ketakutan, matanya melebar seperti rusa yang terjebak di tengah jalan. Tubuhnya sedikit condong ke depan, tangan gemetar menggenggam ujung gaunnya, berusaha mengalihkan rasa takut yang membebani pikirannya. Ia yakin nasib buruk akan menghampirinya. Calvin tak mungkin menang melawan pasukan pembunuh terbaik Raymond Wang. Hari itu akan menjadi hari terburuk bagi Dahlia, atau mungkin yang terakhir.“Dahlia, jangan gelisah begitu. Diam di sana dan nikmatilah pertunjukannya dengan santai,” ucap Calvin dengan nada ringan, senyumnya tipis namun penuh percaya diri, seperti seseorang yang tahu rahasia kemenangan sebelum pertandingan dimulai. Ia bahkan sempat menyibakkan sedikit rambutnya yang berantakan akibat angin. Namun, bagi Dahlia, senyuman itu hanya menambah kekhawatirannya. Bagaimanapun, kepalanya gelisah hingga terasa seperti akan meledak dengan segera.“Boss, pria ini benar-benar bajingan! Izinkan aku memotong dan mencincang lidahnya!” teriak sa
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 26

Dengan perasaan putus asa yang terpancar jelas di wajahnya, salah satu anak buah Raymond Wang berlutut dengan kasar, tubuhnya gemetar tak terkendali. Ia bersujud hingga dahinya menyentuh lantai, menghadap langsung ke arah Calvin Reed. Suaranya bergetar penuh ketakutan ketika ia mulai berbicara.“Tuan Muda… Tolong ampuni kebodohan kami ini…” ucapnya dengan nada hampir menangis. Bibirnya bergerak dengan susah payah, seolah-olah setiap kata yang keluar adalah beban berat. “Kami bersedia menjadi budak Anda selama Anda mengampuni kami… Kami sungguh tidak berniat menyinggung Tuan Muda, tolong, tolong ampuni kami, Tuan Muda.”Keringat dingin membasahi pelipisnya, ia menunduk lebih dalam, tubuhnya kini gemetar hebat, menunjukkan bahwa ketakutannya benar-benar tak dibuat-buat.Bagi pria itu, melawan Calvin Reed bukanlah pilihan, meski ia bahkan belum mencoba, hasilnya sudah jelas. Calvin adalah monster yang tidak bisa mereka lawan, dan melawan hanya akan mempercepat kehancuran. Ia tahu, bahkan
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

Bab 27

Sementara itu, di mansion Lady Rebecca, suasana terasa begitu kontras dengan kesuraman yang membayangi nasib Dahlia. Di ruang makan yang luas dan penuh gemerlap, Phillip sedang menikmati makan malam mewah bersama seluruh keluarga Miller. Meja panjang berlapis kain sutra putih dihiasi dengan lilin-lilin elegan yang memancarkan cahaya lembut, sementara aroma masakan daging panggang bercampur rempah-rempah memenuhi udara. Tak hanya itu, Phillip telah mengeluarkan cukup banyak uang demi membeli sebotol anggur vintage dengan label emas, yang kini berdiri megah di tengah meja. Ia tampak berseri-seri, mengangkat gelasnya tinggi-tinggi, lalu menatap Ryan Miller dengan kebanggaan yang sulit disembunyikan.“Untuk keberhasilan Ryan, yang kini telah merebut posisi CEO dari tangan Dahlia,” ucap Phillip dengan senyum puas, sebelum menyesap anggurnya perlahan, seolah menikmati setiap tetesnya.Namun, Edward yang duduk di ujung meja hanya bisa menatap dengan sorot mata yang dipenuhi rasa miris. Ia me
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 28

“Nenek, aku salut pada kehati-hatian tindakanmu,” ucap Calvin, dengan nada yang seolah tulus, namun senyum tipis di sudut bibirnya menyiratkan nada sindiran. Tatapan matanya yang tajam menembus Lady Rebecca, membuat wanita tua itu sedikit mengangkat dagunya, seakan ingin menunjukkan dominasinya. “Ryan, ayo ikut denganku dan pastikan matamu tak berkedip sedetik pun, atau aku benar-benar akan membawa kabur mobil sepupumu.”Ryan berdiri perlahan, menatap Calvin dengan sorot mata penuh kebencian. Rahangnya mengeras, sementara tangannya mengepal seolah siap melayangkan pukulan kapan saja. Namun, alih-alih berbicara, ia hanya mendengus pelan dan mengikuti langkah Calvin menuju pintu keluar mansion.Di dalam mansion, Edward yang masih memegang tubuh lemas Dahlia, mencoba berbicara dengan nada memohon, “Ibu, izinkan aku membawa putriku ke kamar tamu. Dia benar-benar butuh istirahat.”Lady Rebecca mengernyit, menatap Edward seperti menatap pelayan yang berani melawan majikan. “Tidak bisa!” ben
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 29

Usai pulang dari pesta makan malam di mansion Lady Rebecca, Edward Miller mengajak Calvin Reed untuk pertama kali menginap di rumahnya. Bagaimanapun, kini Calvin telah menjadi menantunya dan sudah sewajarnya ia mengizinkan Calvin Reed untuk tidur di kamar Dahlia.Calvin merasa tak keberatan dengan penawaran ayah mertuanya. Lagipula, ia memang ingin memantau keadaan Dahlia mengingat Dahlia sepertinya mengalami shock berat sesaat sebelum para anak buah Raymond Wang menyerang Calvin. Dugaan Calvin, Dahlia mengalami panic attack karena mengira Calvin Reed akan tewas dalam hitungan detik sementara dia akan menjadi korban pelecehan seksual dari anak buah Raymond Wang.“Calvin, sebenarnya aku sangat penasaran dengan apa yang terjadi di tempat Raymond Wang. Tapi, kurasa kalian berdua sudah sangat kelelahan, jadi, beristirahatlah,” ucap Edward Miller sesaat setelah ia mengantarkan Calvin ke kamar Dahlia. “Oh ya, pakaianmu penuh dengan darah tapi sepanjang aku meneliti, sepertinya tak ada luka
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

Bab 30

Di saat yang sama, mata Dahlia menangkap sesosok bayangan dari arah kamar mandi. Ia pun menoleh, sedikit terkejut, ia mengucek-ucek matanya sendiri lalu menggelengkan kepala.“Ah… Kau ada di sini? Syukurlah berarti ini hanya mimpi, ha ha!” gumam Dahlia seraya meremas-remas rambutnya sendiri lalu merengek meminta Calvin untuk mendekatinya. “Karena ini hanya mimpi, kemarilah, berikan aku milikmu yang besar itu. Oh, sebenarnya aku diam-diam merindukannya…”Calvin terbatuk. Sebagai pria dewasa yang normal, ia merasa bangga Dahlia memuji kejantanannya.“Hei, kenapa diam di situ… Kemarilah…! Lihat, milikku sudah basah,” erang Dahlia tanpa malu, sebab memang ia tak sadar sepenuhnya.Calvin menggelengkan kepalanya lagi lalu berjalan mendekat. Bukan untuk meladeni Dahlia melainkan untuk memulai proses penyembuhan penyakit aneh istrinya tersebut.Saat Calvin menghampiri ranjang Dahlia, gadis itu segera meraih pundak Calvin dan menariknya sekuat tenaga.“Remas aku di sini…” Dahlia mengerang sera
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status