“Dahlia, lihat, suamimu tampaknya mabuk berat. Omongannya ngelantur sekali!” ledek Ryan seraya melirik ke arah Dahlia dan Calvin secara bergantian.“Sayangnya, aku berbicara serius, sepupuku.”“Wow! Kau ingin menipu kami dengan bualan seperti itu? Ha ha, besar sekali nyalimu!”Phillip tertawa menghina, merasa kesal tetapi juga terhibur karena itu artinya, Edward Miller benar-benar memiliki menantu sampah.“Ayah, bukan nyalinya yang besar! Lebih tepatnya, kedunguannya yang kelewat besar, oh, sial sekali nasib Dahlia karena mendapat suami seperti dia.”Ryan menimpali, sama seperti ayahnya, dia merasa senang karena beranggapan jika Calvin hanyalah pemuda tolol yang bersikap sok.“Nanti malam, jika acara banquet itu benar-benar dilaksanakan, aku berani bertelanjang mengitari taman kota,” ucap Calvin dengan nada santai.“Calvin!” Dahlia membentak suaminya, merasa jika Calvin memang hanya sedang membual, sama seperti di hari sebelumnya. “Sudah kukatakan, berhenti mempermalukan dirimu sendir
Last Updated : 2024-08-30 Read more