“Noah, please …, tolong jauhi aku,” bisikku hampir tanpa suara, tapi cukup jelas untuk membuatnya berhenti sejenak. Tatapannya yang penuh perhatian berubah tajam. Namun, senyuman khasnya masih terukir, seakan menolak mempercayai kata-kataku.“Alasannya apa? Kamu punya penyakit kulit yang menular sehingga aku harus menjauh darimu?”Aku menggelengkan kepala, walaupun hatiku ingin menjawab ‘ya’ kalau itu bisa membuatnya menjauh dariku. “Lalu, apa alasannya sehingga aku harus menjauhimu?”“Aku tidak tahu," ucapku seperti orang linglung.Aku melirik ke arah jendela, dari sana, bisa kulihat langit biru yang menjadi saksi percakapan kami, meski aku lebih banyak diam.“Ikut aku ke taman,” ajak Noah, “mungkin di sana, kamu bisa bernapas lebih lega dari pada di dalam sini.”Kutatap wajah Noah sebentar, lalu memutuskan untuk mengikutinya ke taman rumah sakit. Langkah kaki kami yang tidak terburu-buru, bukan menandakan bahwa kami sedang menikmati keadaan sekitar, malah sebaliknya, aku ingin meng
Last Updated : 2024-11-23 Read more