All Chapters of Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?: Chapter 241 - Chapter 250

402 Chapters

Bab 241

Jawaban Febi membuat Leo kesal. Leo ingat bahwa saat-saat dia mencintai dan menyayangi Febi. Leo tidak pernah memaksa Febi, tetapi yang dia dapatkan adalah pengkhianatan yang kejam. Hal ini membuat Leo merasa kesal.Jadi, Leo tidak bersikap sopan lagi.Febi menitikkan air mata sedih dan tidak berdaya. Dia memiliki keinginan untuk melarikan diri.Namun, dia menahan dirinya. Kemudian, dia melepas pakaiannya dengan perlahan.Febi tidak bisa pergi. Jika dia tidak bisa mendapatkan kontrak, Perusahaan Sharon akan hancur. Perusahaan itu adalah usaha seumur hidup kakeknya dan harapan keluarga mereka. Febi juga telah bekerja keras untuk perusahaan itu. Bagaimana mungkin dia bisa membiarkan perusahaan bangkrut begitu saja?Febi memiliki gelar wanita tercantik di Kota Kumara. Bahkan di Provinsi Zeva, tidak ada wanita yang bisa melampaui kecantikannya.Kecantikan Febi tidak diragukan lagi. Febi juga memiliki sosok yang sangat sempurna. Dia memiliki dada dan bokong yang montok, pinggang yang mungil
Read more

Bab 242

Setelah Leo mendengar kata-kata Febi, dia tertawa terbahak-bahak. "Kalian benar-benar nggak masuk akal. Nggak peduli itu terakhir kali atau kali ini, bukankah kalian yang mencari onar denganku duluan?"Lanny berkata dengan marah, "Kamu datang untuk membuat onar. Tentu saja kami harus menghentikanmu dan mengusirmu terlebih dahulu.""Atas dasar apa kamu bilang aku datang untuk membuat onar?" tanya Leo.Lanny berkata dengan nada dingin, "Aku nggak akan membicarakan apa yang terjadi terakhir kali. Hari ini adalah Perjamuan Agung. Hanya mereka yang memiliki undangan yang bisa masuk. Apa lagi yang kamu lakukan selain membuat onar?"Mata Leo berkilat dengan cahaya dingin, kemudian dia berkata dengan nada dingin, "Pertama-tama, kamu bukan lagi ibu mertuaku. Kalau kamu berani menyebutku pecundang lagi, aku akan menamparmu!"Saat Lanny mendengarnya, dia langsung menjadi marah. Lanny tanpa sadar ingin marah. Namun, Febi buru-buru menghentikannya.Lanny juga tahu kemarahan Leo, ​​​​jadi dia hanya
Read more

Bab 243

Lanny dan yang lainnya juga melontarkan komentar sinis.Leo terlalu malas untuk berbicara omong kosong dengan mereka. Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan kepada Tiara."Oke, waktu sudah hampir sampai. Jangan bicara omong kosong padanya lagi. Ayo, masuk," kata Dani dengan tidak sabar.Marvin berkata, "Kakek benar. Dia sama sekali nggak berada pada level yang sama dengan kita. Berbicara dengannya hanya akan menurunkan level kita."Beberapa orang itu segera mengeluarkan dua surat undangan dan menyerahkannya kepada satpam yang menjaga pintu. Febi juga mengeluarkan surat undangan VIP.Pada saat ini, Lanny tiba-tiba memikirkan sesuatu dan berkata dengan nada memerintah kepada dua penjaga keamanan, "Kalian berdua dengarkan baik-baik. Orang itu nggak datang bersama kami. Dia datang untuk membuat onar. Lihatlah baik-baik. Kalau kalian membiarkan dia menyelinap masuk, kalian akan sengsara!"Penjaga keamanan yang menjaga pintu bekerja di Hotel Alea. Sementara pemilik Hotel Alea adalah K
Read more

Bab 244

"Siapa bilang dia nggak punya surat undangan?"Tepat ketika Leo hendak masuk, seorang wanita mengenakan gaun batik datang.Wanita ini tampak berusia awal dua puluhan. Dia memiliki tubuh seksi dan penampilan yang tiada tara.Terlebih lagi, dia memiliki aura santai, cantik, mulia dan anggun yang tampak seperti seorang putri berpangkat tinggi.Kenyataannya memang seperti itu. Orang yang datang tidak lain adalah Aisa, putri sulung Keluarga Permata yang dikenal sebagai putri terbaik di Negara Cemara."Nona Aisa."Setelah melihat Aisa, Bayu buru-buru tersenyum dan menyapa dengan ekspresi menyanjung.Meskipun Keluarga Osmana adalah keluarga pertama di Provinsi, mereka tertinggal jauh dari sepuluh keluarga teratas. Terlebih lagi Keluarga Permata menempati urutan kedua dalam sepuluh keluarga teratas.Aisa berjalan ke arah Leo dan berdiri di sampingnya. Kemudian, dia memandang Lanny dan berkata, "Apa kamu baru saja bilang dia nggak punya surat undangan?""Ya, dia hanyalah menantu terbuang Keluar
Read more

Bab 245

"Terima kasih telah membantuku tadi." Leo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Aisa. Meskipun dia tidak membutuhkan bantuan Aisa, dia menerima bantuan itu.Aisa tersenyum cerah seperti bunga yang bermekaran. Senyumannya itu begitu indah hingga tampak menakjubkan."Kamu adalah penyelamat ayahku, jadi kamu termasuk penyelamat Keluarga Permata. Bantuan ini nggak ada apa-apanya.""Kenapa kamu datang sendirian? Di mana orang tua dan kakakmu?" tanya Leo dengan rasa ingin tahu.Satu surat undangan dapat dihadiri tiga orang. Biasanya, setiap orang akan memanfaatkan kuota ini sepenuhnya.Bagaimanapun, bisa menghadiri Perjamuan Agung adalah sesuatu yang pantas untuk dipamerkan. Selain itu, bisa bertemu dengan Ketua juga merupakan suatu kehormatan.Jika mereka beruntung, mereka akan mendapatkan bantuan dari Ketua. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan banyak keuntungan.Tentu saja, ini adalah hal yang dipikirkan orang lain. Namun, Leo tidak berpikir demikian.Semua orang tidak tahu identita
Read more

Bab 246

Wajah Asha langsung menjadi masam. Dia menatap Leo sambil berkata dengan nada dingin, "Leo, ​​​​aku peringatkan kamu. Sebaiknya kamu menjauh dari Aisa. Kalau nggak, itu nggak akan baik untukmu!"Asha mengancam Leo dengan terang-terangan. Meskipun Asha tahu Leo sangat pandai bertarung, dia tidak menganggapnya serius.Bagaimanapun, ini bukanlah zaman kuno. Di zaman sekarang, memiliki uang dan kekuasaan adalah segalanya.Keluarga Kusnadi adalah salah satu dari sepuluh keluarga terbesar. Sementara Asha adalah putra sulung Keluarga Kusnadi dan merupakan calon pewaris kepala keluarga.Di matanya, Leo hanyalah orang sembrono yang pandai bertarung. Selama Asha mau, dia punya banyak cara untuk membuat Leo menghilang dari dunia.Leo menyeringai dan berkata dengan penuh arti, "Aku paling benci orang yang mengancamku. Kamu nggak membiarkan aku dekat dengannya, tapi aku bersikeras untuk dekat dengannya. Apa yang bisa kamu lakukan?"Begitu kata-kata ini keluar, kerumunan itu langsung gempar."Siapa
Read more

Bab 247

Semua orang terkejut karena Aisa sangat membela Leo. Hal ini membuat semua orang sangat penasaran dengan hubungan keduanya.Keluarga Permata adalah keluarga paling menakutkan kedua di antara sepuluh keluarga teratas. Sebagai putri Keluarga Permata, kata-kata Aisa sangat berbobot.Orang biasa pasti akan terkejut, tetapi Abdi malah menunjukkan senyuman menghina. "Nona Aisa, aku sarankan kamu nggak ikut campur. Meskipun Keluarga Permata kuat, aku juga nggak takut padamu. Bagaimanapun, orang yang berdiri di belakangku adalah Dewa Perang Zeva!"Abdi mengangkat kepalanya dengan bangga dan angkuh.Abdi adalah inspektur patroli di bawah komando Dewa Perang Zeva. Kekuatannya sangat kuat.Selain itu, dia memiliki wewenang untuk memobilisasi Pengawal Zeva. Dengan dukungan Dewa Perang Zeva, bahkan sepuluh keluarga teratas pun harus menghormatinya.Setelah Aisa mendengar nama Dewa Perang Zeva, ekspresinya sedikit berubah. Akan tetapi, dia tidak takut.Keluarga Permata menempati peringkat kedua di a
Read more

Bab 248

Asha memperingatkan Leo dengan terang-terangan. Dia meminta Leo untuk meninggalkan Aisa. Tindakannya ini bisa dikatakan sangat arogan.Banyak orang menganggap Asha mendominasi, tetapi sebagian kecil menganggap dia terlalu berlebihan.Bagaimanapun, Aisa mengatakan Leo adalah tunangannya. Sementara orang luar tidak berhak untuk ikut campur.Tentu saja, masih banyak orang yang merasa bahagia atas penderitaan Leo. Terutama mereka yang memiliki dendam terhadap Leo, ​​​​seperti Jovan, Aston dan lainnya."Asha, ini masalah pribadi antara dia dan aku. Jangan keterlaluan!" Aisa sangat marah.Leo relatif tenang. Dia menunjukkan senyum main-main dan berkata dengan acuh tak acuh, "Seorang badut berani berteriak di depanku. Dasar nggak tahu diri."Begitu pernyataan ini keluar, semua orang terkejut."Orang ini sangat berani. Dia bahkan mengatakan Pak Asha adalah badut. Dia benar-benar nggak sadar diri!""Anak ini pasti akan mati. Pak Asha pasti nggak akan melepaskannya."Semua orang berkomentar. Mer
Read more

Bab 249

"Ah ...."Asha segera berteriak kesakitan. Jeritan itu memilukan dan menakutkan untuk didengar. orang-orang yang mendengarnya pun langsung bergidik.Semua orang terkejut. Tidak ada yang mengira Leo begitu berani. Dia bahkan berani mengambil tindakan di sini.Selain itu, dia masih menyerang putra sulung Keluarga Kusnadi. Serangan itu sangat kejam hingga membuat jari Asha patah dalam satu gerakan."Aku bilang aku benci orang yang menunjukku. Kali ini, aku hanya memberimu peringatan. Kalau terjadi lagi, aku akan mematahkan semua jarimu."Saat berbicara, Leo melepaskan jari Asha dan menampar wajahnya.Terdengar suara tamparan yang jelas menyebar ke seluruh aula. Tubuh Asha berputar, lalu dia terjatuh ke lantai. Kepala Asha berdengung. Dia tidak bisa bangun untuk waktu yang lama."Tamparan ini akan membuat mulutmu lebih bersih. Lain kali, aku akan menghancurkan mulutmu!" Suara Leo terdengar rendah dan dingin, seolah datang dari neraka yang mengejutkan semua orang.Abdi juga terkejut. Dia me
Read more

Bab 250

Leo berdiri di sana dan tidak bergerak. Penampilan Leo tampak sangat ketakutan.Melihat pukulan itu hendak mengenai wajah Leo, Leo tiba-tiba mengambil tindakan. Leo menyerang terlebih dulu, lalu menendang dada Abdi."Bang!"Begitu terdengar suara pukulan, Abdi terpental mundur dan muntah darah. Ekspresinya tampak terkejut dan tidak percaya."Siapa orang ini? Bagaimana dia bisa begitu kuat? Pak Abdi sangat kuat. Dia bahkan menendang Pak Abdi hingga terpental. Sungguh sulit dipercaya!"Seluruh penonton terkejut!Kerumunan menjadi gempar!Abdi bangkit dari lantai dengan susah payah, lalu dia melihat ke arah Leo dengan ekspresi penuh amarah dan ketakutan yang tak bisa disembunyikan."Aku adalah bawahan Dewa Perang Zeva. Kamu memukulku sama saja dengan mempermalukan Dewa Perang Zeva. Ini adalah Perjamuan Agung. Bertindak di sini artinya kamu nggak menghormati Ketua. Kamu pasti akan mati," teriak Abdi dengan keras."Bodoh!"Leo menunjukkan ekspresi jijik.Abdi tampak sangat marah. "Perjamuan
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
41
DMCA.com Protection Status