"Terima kasih telah membantuku tadi." Leo mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Aisa. Meskipun dia tidak membutuhkan bantuan Aisa, dia menerima bantuan itu.Aisa tersenyum cerah seperti bunga yang bermekaran. Senyumannya itu begitu indah hingga tampak menakjubkan."Kamu adalah penyelamat ayahku, jadi kamu termasuk penyelamat Keluarga Permata. Bantuan ini nggak ada apa-apanya.""Kenapa kamu datang sendirian? Di mana orang tua dan kakakmu?" tanya Leo dengan rasa ingin tahu.Satu surat undangan dapat dihadiri tiga orang. Biasanya, setiap orang akan memanfaatkan kuota ini sepenuhnya.Bagaimanapun, bisa menghadiri Perjamuan Agung adalah sesuatu yang pantas untuk dipamerkan. Selain itu, bisa bertemu dengan Ketua juga merupakan suatu kehormatan.Jika mereka beruntung, mereka akan mendapatkan bantuan dari Ketua. Dengan begitu, mereka akan mendapatkan banyak keuntungan.Tentu saja, ini adalah hal yang dipikirkan orang lain. Namun, Leo tidak berpikir demikian.Semua orang tidak tahu identita
Wajah Asha langsung menjadi masam. Dia menatap Leo sambil berkata dengan nada dingin, "Leo, aku peringatkan kamu. Sebaiknya kamu menjauh dari Aisa. Kalau nggak, itu nggak akan baik untukmu!"Asha mengancam Leo dengan terang-terangan. Meskipun Asha tahu Leo sangat pandai bertarung, dia tidak menganggapnya serius.Bagaimanapun, ini bukanlah zaman kuno. Di zaman sekarang, memiliki uang dan kekuasaan adalah segalanya.Keluarga Kusnadi adalah salah satu dari sepuluh keluarga terbesar. Sementara Asha adalah putra sulung Keluarga Kusnadi dan merupakan calon pewaris kepala keluarga.Di matanya, Leo hanyalah orang sembrono yang pandai bertarung. Selama Asha mau, dia punya banyak cara untuk membuat Leo menghilang dari dunia.Leo menyeringai dan berkata dengan penuh arti, "Aku paling benci orang yang mengancamku. Kamu nggak membiarkan aku dekat dengannya, tapi aku bersikeras untuk dekat dengannya. Apa yang bisa kamu lakukan?"Begitu kata-kata ini keluar, kerumunan itu langsung gempar."Siapa
Semua orang terkejut karena Aisa sangat membela Leo. Hal ini membuat semua orang sangat penasaran dengan hubungan keduanya.Keluarga Permata adalah keluarga paling menakutkan kedua di antara sepuluh keluarga teratas. Sebagai putri Keluarga Permata, kata-kata Aisa sangat berbobot.Orang biasa pasti akan terkejut, tetapi Abdi malah menunjukkan senyuman menghina. "Nona Aisa, aku sarankan kamu nggak ikut campur. Meskipun Keluarga Permata kuat, aku juga nggak takut padamu. Bagaimanapun, orang yang berdiri di belakangku adalah Dewa Perang Zeva!"Abdi mengangkat kepalanya dengan bangga dan angkuh.Abdi adalah inspektur patroli di bawah komando Dewa Perang Zeva. Kekuatannya sangat kuat.Selain itu, dia memiliki wewenang untuk memobilisasi Pengawal Zeva. Dengan dukungan Dewa Perang Zeva, bahkan sepuluh keluarga teratas pun harus menghormatinya.Setelah Aisa mendengar nama Dewa Perang Zeva, ekspresinya sedikit berubah. Akan tetapi, dia tidak takut.Keluarga Permata menempati peringkat kedua di a
Asha memperingatkan Leo dengan terang-terangan. Dia meminta Leo untuk meninggalkan Aisa. Tindakannya ini bisa dikatakan sangat arogan.Banyak orang menganggap Asha mendominasi, tetapi sebagian kecil menganggap dia terlalu berlebihan.Bagaimanapun, Aisa mengatakan Leo adalah tunangannya. Sementara orang luar tidak berhak untuk ikut campur.Tentu saja, masih banyak orang yang merasa bahagia atas penderitaan Leo. Terutama mereka yang memiliki dendam terhadap Leo, seperti Jovan, Aston dan lainnya."Asha, ini masalah pribadi antara dia dan aku. Jangan keterlaluan!" Aisa sangat marah.Leo relatif tenang. Dia menunjukkan senyum main-main dan berkata dengan acuh tak acuh, "Seorang badut berani berteriak di depanku. Dasar nggak tahu diri."Begitu pernyataan ini keluar, semua orang terkejut."Orang ini sangat berani. Dia bahkan mengatakan Pak Asha adalah badut. Dia benar-benar nggak sadar diri!""Anak ini pasti akan mati. Pak Asha pasti nggak akan melepaskannya."Semua orang berkomentar. Mer
"Ah ...."Asha segera berteriak kesakitan. Jeritan itu memilukan dan menakutkan untuk didengar. orang-orang yang mendengarnya pun langsung bergidik.Semua orang terkejut. Tidak ada yang mengira Leo begitu berani. Dia bahkan berani mengambil tindakan di sini.Selain itu, dia masih menyerang putra sulung Keluarga Kusnadi. Serangan itu sangat kejam hingga membuat jari Asha patah dalam satu gerakan."Aku bilang aku benci orang yang menunjukku. Kali ini, aku hanya memberimu peringatan. Kalau terjadi lagi, aku akan mematahkan semua jarimu."Saat berbicara, Leo melepaskan jari Asha dan menampar wajahnya.Terdengar suara tamparan yang jelas menyebar ke seluruh aula. Tubuh Asha berputar, lalu dia terjatuh ke lantai. Kepala Asha berdengung. Dia tidak bisa bangun untuk waktu yang lama."Tamparan ini akan membuat mulutmu lebih bersih. Lain kali, aku akan menghancurkan mulutmu!" Suara Leo terdengar rendah dan dingin, seolah datang dari neraka yang mengejutkan semua orang.Abdi juga terkejut. Dia me
Leo berdiri di sana dan tidak bergerak. Penampilan Leo tampak sangat ketakutan.Melihat pukulan itu hendak mengenai wajah Leo, Leo tiba-tiba mengambil tindakan. Leo menyerang terlebih dulu, lalu menendang dada Abdi."Bang!"Begitu terdengar suara pukulan, Abdi terpental mundur dan muntah darah. Ekspresinya tampak terkejut dan tidak percaya."Siapa orang ini? Bagaimana dia bisa begitu kuat? Pak Abdi sangat kuat. Dia bahkan menendang Pak Abdi hingga terpental. Sungguh sulit dipercaya!"Seluruh penonton terkejut!Kerumunan menjadi gempar!Abdi bangkit dari lantai dengan susah payah, lalu dia melihat ke arah Leo dengan ekspresi penuh amarah dan ketakutan yang tak bisa disembunyikan."Aku adalah bawahan Dewa Perang Zeva. Kamu memukulku sama saja dengan mempermalukan Dewa Perang Zeva. Ini adalah Perjamuan Agung. Bertindak di sini artinya kamu nggak menghormati Ketua. Kamu pasti akan mati," teriak Abdi dengan keras."Bodoh!"Leo menunjukkan ekspresi jijik.Abdi tampak sangat marah. "Perjamuan
"Dasar pecundang, berani sekali kamu. Dia adalah Dewa Perang Ivana yang luar biasa. Kamu sangat beruntung bisa berlutut padanya. Beraninya kamu bilang dia nggak bisa menanggungnya? Kamu pikir kamu orang hebat!"Lanny menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian, dia memarahi Leo dengan tegas.Marvin bahkan terus-menerus tersenyum sinis. "Nak, cepat berlutut. Aku mungkin bisa membiarkanmu hidup. Kalau nggak, aku akan membiarkanmu mati dengan tragis!""Seperti kata pepatah, tong kosong nyaring bunyinya. Semakin banyak kamu berbicara, kamu semakin menunjukkan bahwa kamu nggak mampu!" kata Leo dengan penuh arti."Beraninya kamu mengatai kami. Besar sekali nyalimu!"Marvin sangat marah. Dia berbalik, lalu menatap Vani Osmana dan berkata, "Vani, kamu juga telah melihatnya. Anak ini sangat sombong. Dia nggak menganggapmu serius. Kamu nggak boleh memaafkannya dengan mudah."Begitu pernyataan ini keluar, banyak orang terkejut. Marvin bahkan memanggil Dewa Perang Ivana dengan namanya.Faktanya, Vani mem
Anna sangat ketakutan hingga wajahnya menjadi pucat. Dia bahkan tidak berani membuka suara.Semua orang terkejut. Mereka tampak kebingungan.Kemarahan Vani sudah diduga oleh semua orang, tetapi sasaran kemarahannya melebihi ekspektasi semua orang.Vani tidak marah pada Leo, melainkan marah pada Lanny dan Anna yang menyanjungnya. Hal ini sangat membingungkan orang-orang."Vani, kenapa kamu?" tanya Bayu sambil melangkah maju.Vani tidak berbicara. Dia hanya melihat Leo dengan tatapan penuh rasa bersalah."Leo, lama nggak bertemu."Saat Vani mengatakan ini, semua orang terkejut. Vani bahkan kenal dengan Leo. Selain itu, mereka tampaknya memiliki hubungan dekat."Memang sudah lama sekali. Lama hingga aku nggak mengingatmu lagi."Leo tampak tenang. Kemunculan Vani yang tiba-tiba di hadapannya itu tidak menimbulkan banyak gangguan di hatinya."Aku tahu kamu masih marah padaku. Aku minta maaf. Aku akan memberikan kompensasi padamu. Baik itu uang atau kekuasaan, kamu dapat memintanya dan a