Share

Bab 251

"Dasar pecundang, berani sekali kamu. Dia adalah Dewa Perang Ivana yang luar biasa. Kamu sangat beruntung bisa berlutut padanya. Beraninya kamu bilang dia nggak bisa menanggungnya? Kamu pikir kamu orang hebat!"

Lanny menunjukkan ekspresi jijik. Kemudian, dia memarahi Leo dengan tegas.

Marvin bahkan terus-menerus tersenyum sinis. "Nak, cepat berlutut. Aku mungkin bisa membiarkanmu hidup. Kalau nggak, aku akan membiarkanmu mati dengan tragis!"

"Seperti kata pepatah, tong kosong nyaring bunyinya. Semakin banyak kamu berbicara, kamu semakin menunjukkan bahwa kamu nggak mampu!" kata Leo dengan penuh arti.

"Beraninya kamu mengatai kami. Besar sekali nyalimu!"

Marvin sangat marah. Dia berbalik, lalu menatap Vani Osmana dan berkata, "Vani, kamu juga telah melihatnya. Anak ini sangat sombong. Dia nggak menganggapmu serius. Kamu nggak boleh memaafkannya dengan mudah."

Begitu pernyataan ini keluar, banyak orang terkejut. Marvin bahkan memanggil Dewa Perang Ivana dengan namanya.

Faktanya, Vani mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status