"Dasar bajingan, lepaskan aku. Aku bunuh kamu!"Febi terkejut dan marah. Dia meronta dengan sekuat tenaga, tapi dia tidak berhasil melepaskan dirinya.Kemudian, Febi dia berhenti melawan. Dia hanya menitikkan air mata dari sudut matanya."Hei, Nona, kenapa kamu nggak melawan?"Saat Leo melihat Febi tidak melawan, dia menghentikan gerakannya."Cepat selesaikan, tapi ini yang terakhir kalinya. Jangan muncul di hadapanku lagi. Kalau nggak, aku nggak akan pernah melepaskanmu," raung Febi sambil menggertakkan giginya."Kamu galak sekali. Kamu benar-benar merusak moodku. Lupakan saja, kamu pergilah." Leo menjauh dari tubuh Febi.Febi berdiri, merapikan pakaiannya dan hendak pergi. Namun, detik berikutnya dia menutupi dadanya dengan wajah pucat."Kenapa kamu?"Leo buru-buru memeriksa denyut nadi Febi. Setelah beberapa detik, dia mengerti apa yang sedang terjadi. Leo melepas pakaian Febi.Febi tidak dapat melawan sama sekali. Dia menderita penyakit jantung bawaan yang parah. Kali ini, dia mung
Read more