"Bagus sekali!"Alvan mengangguk setuju, lalu dia memandang seorang lelaki tua di sebelahnya dan berkata, "Tetua Agung, untuk berjaga-jaga, mohon bersiaplah. Kalau dia nggak terbunuh, kamu akan memimpin seseorang menyerangnya. Nggak peduli apa pun yang terjadi, kamu harus membunuhnya."Tetua Agung itu menjawab sambil mengangguk, "Dia pasti akan mati hari ini, tapi jangan lupa apa yang kamu janjikan padaku.""Jangan khawatir, Tetua Agung. Aku telah mengirim orang untuk menangkap wanita itu. Selama kamu membunuh Leo dengan cara apa pun, Air Mata Malaikat akan menjadi milikmu. Untuk wanita itu, dia sangat cantik. Kalau Tetua Agung menyukainya, dia akan menjadi milikmu," janji Alvan."Aku nggak mau wanita itu. Aku hanya ingin Air Mata Malaikat." Setelah Tetua Agung berkata, dia memimpin sekelompok pria berbaju hitam untuk menyergap.Sebuah cibiran muncul di bibir Alvan. Kemudian, dia berkata di dalam hati, "Dasar tua bangka, kamu masih ingin merebut harta karun itu dariku. Kamu benar-benar
Read more