Leo mencibir, "Meskipun kakiku patah, aku bukanlah orang yang bisa ditindas oleh semua orang.""Kamu cari mati!"Raka langsung marah. Seketika, Raka mengepalkan tinjunya, lalu niat membunuh yang menakjubkan pun muncul dari tubuhnya.Febi terkejut, lalu dia berlari dengan tergesa-gesa. "Pak Raka, tolong biarkan dia pergi.""Kamu dan dia sudah bercerai. Mungkinkah kamu masih menyukai pecundang ini?" Raka tampak sedikit marah."Tentu saja nggak." Febi buru-buru menyangkalnya, tetapi sedikit kepanikan muncul di matanya. "Bagaimanapun, dia dan aku pernah menikah, dia juga pernah menyelamatkanku. Aku harus membalas budi padanya.""Begitu, ya."Kemarahan Raka mereda. Kemudian, dia menatap Leo berkata dengan nada sinis, "Demi Febi, aku akan mengampunimu hari ini. Tapi, aku memperingatkanmu, menjauhlah darinya di masa depan. Kalau aku tahu kamu mengganggunya di masa depan, jangan salahkan aku karena bersikap kasar padamu.""Oh, aku ingat. Pak Abdi akan menanganimu dalam dua hari. Hargai dua har
Baca selengkapnya