Semua Bab Kamu yang Menolakku, Kenapa Kamu Menangis?: Bab 101 - Bab 110

402 Bab

Bab 101

"Aku dipecat?"Raka merasa sangat konyol. "Kamu pikir kamu siapa? Kamu hanyalah seorang pecundang."Leo tidak menjelaskan. Dia hanya mengeluarkan ponselnya dan menelepon Heru, "Aku beri kamu waktu satu menit untuk memecat Raka.""Hahaha ....""Konyol sekali. Apakah kamu pikir kamu bisa menakutiku dengan berpura-pura menelepon? Kamu nggak pernah becermin, ya? Dasar nggak tahu diri," kata Raka sambil menunjukkan ekspresi jijik."Yah, dia sangat pandai berakting. Aktingnya bahkan sebanding dengan aktor profesional," kata Lanny dengan nada meremehkan.Leo tersenyum dalam diam.Tepat ketika Raka ingin meremehkan Leo lagi, ​​​​teleponnya berdering.Raka mengeluarkan ponselnya dan melihat Heru meneleponnya. Kemudian, Raka segera berkata dengan ekspresi menyanjung, "Halo, Pak Heru ... apa, aku dipecat, kenapa? Halo, Pak Heru!""Bagaimana mungkin?"Raka menunjukkan ekspresi tidak percaya. Kemudian, dia melihat ke arah Leo sambil berkata dengan ​​​​​​bingung, "Kamu, ya? Siapa yang baru saja kamu
Baca selengkapnya

Bab 102

Abdi Gitara memimpin delapan Pengawal Zeva berjalan ke aula dengan agresif. Ke mana pun mereka pergi, orang-orang di sekitarnya akan berjalan mundur dengan tatapan kagum."Pak Abdi!"Dani buru-buru membawa anggota keluarganya ke depan untuk menyambut Abdi dengan ekspresi menyanjung.Bagaimanapun, orang-orang di depannya adalah bawahannya Dewa Perang Zeva. Jangankan Keluarga Sharon yang saat ini sedang terpuruk, bahkan mereka yang berjaya pun tidak akan berani menyinggung bawahan Dewa Perang Zeva.Jika dewa perang murka, akan terjadi pertempuran dahsyat!Dia adalah salah satu orang yang berjaya di Negara Cemara. Bahkan Keluarga Osmana, keluarga terkaya di Provinsi Zeva pun tidak ada apa-apanya di depan Dewa Perang Zeva.Abdi mendorong Dani menjauh tanpa memandangnya. Kemudian, dia langsung berjalan menuju ke arah Leo.Abdi berdiri diam di hadapan Leo. Lalu, ​​​​dia bertanya dengan nada merendahkan, "Nak, kamu yang menghancurkan alat vital keponakanku, ya?""Apa? Dia bahkan menghancurkan
Baca selengkapnya

Bab 103

"Nak, kamu sudah hampir mati, tapi masih berani menyombongkan diri. Sepertinya kamu benar-benar sudah bosan hidup. Kamu harus menceraikan Febi, sekarang!" teriak Dani."Bagaimana kalau aku nggak setuju?" tanya Leo sambil bercanda."Kamu harus menyetujuinya. Kalau nggak, aku punya seratus cara untuk menghadapimu," kata Dani dengan nada sinis."Kalau begitu, cobalah." Leo menunjukkan ekspresi menghina.Dani langsung marah. Saat dia hendak berteriak dengan marah, dia dihentikan oleh Raka."Leo, selama kamu menceraikan Febi dengan patuh, aku bisa membantumu untuk membujuk Abdi. Demi aku, dia mungkin bisa membiarkanmu tetap hidup.""Pecundang, cepat setujui! Pak Raka adalah karyawannya Ketua. Kalau dia membantumu membujuk Pak Abdi, Pak Abdi akan memaafkanmu. Ini adalah satu-satunya kesempatanmu untuk bertahan hidup," kata Lanny sambil mendengus dingin."Aku nggak butuh." Leo berkata dengan ekspresi bangga, "Nggak apa-apa kalau dia nggak macam-macam denganku. Kalau dia berani macam-macam den
Baca selengkapnya

Bab 104

Anna terpental sejauh dua meter sebelum jatuh ke lantai. Beberapa gigi berdarah pun berserakan di lantai.Wajahnya tampak sedikit berubah bentuk. Dia tampak linglung. Setelah mencoba beberapa kali, Anna tidak bisa bangun."Anna!"Santi tersadar dari lamunannya. Lalu, dia berteriak sambil berlari dengan tergesa-gesa, "Anna, bagaimana kondisimu?""Bu, sakit sekali. Bantu aku balas dendam, aku ingin dia mati," teriak Anna dengan suara rendah."Jangan khawatir, Ibu pasti akan membalaskan dendammu."Santi berdiri dan melihat ke arah Leo dengan tatapan penuh amarah. "Kamu bahkan berani bersikap kasar. Aku akan membuatmu mati dengan menyedihkan!""Pengawal, tangkap dia!" teriak Santi dengan suara lantang.Setelah mendengar perintahnya, beberapa pengawal Keluarga Sharon bergegas ke arah Leo, lalu meraih bahu dan lengannya.Tepat ketika Rosa ingin menghentikannya, Leo menghentikannya dengan tatapan matanya."Kakek, hari ini adalah pesta ulang tahunmu, jangan memperpanjang masalah lagi," mohon F
Baca selengkapnya

Bab 105

Leo mencibir, "Meskipun kakiku patah, aku bukanlah orang yang bisa ditindas oleh semua orang.""Kamu cari mati!"Raka langsung marah. Seketika, Raka mengepalkan tinjunya, lalu niat membunuh yang menakjubkan pun muncul dari tubuhnya.Febi terkejut, lalu dia berlari dengan tergesa-gesa. "Pak Raka, tolong biarkan dia pergi.""Kamu dan dia sudah bercerai. Mungkinkah kamu masih menyukai pecundang ini?" Raka tampak sedikit marah."Tentu saja nggak." Febi buru-buru menyangkalnya, tetapi sedikit kepanikan muncul di matanya. "Bagaimanapun, dia dan aku pernah menikah, dia juga pernah menyelamatkanku. Aku harus membalas budi padanya.""Begitu, ya."Kemarahan Raka mereda. Kemudian, dia menatap Leo berkata dengan nada sinis, "Demi Febi, aku akan mengampunimu hari ini. Tapi, aku memperingatkanmu, menjauhlah darinya di masa depan. Kalau aku tahu kamu mengganggunya di masa depan, jangan salahkan aku karena bersikap kasar padamu.""Oh, aku ingat. Pak Abdi akan menanganimu dalam dua hari. Hargai dua har
Baca selengkapnya

Bab 106

Namun, justru karena itu, orang-orang yang bisa menghadiri jamuan makan ini adalah orang kaya dan penting.Sepuluh menit sebelum jamuan makan dimulai, Leo muncul di pintu Hotel Kumara dengan kursi roda."Apa yang kamu lakukan di sini, dasar pecundang?"Tepat ketika Leo hendak menyerahkan surat undangan, tiba-tiba terdengar teriakan dari belakangnya.Saat dia menoleh ke belakang, Leo melihat itu adalah Raka dan Febi sekeluarga.Bahkan Anna, Santi dan Kevin pun hadir.Tentu saja, luka mereka tidak akan sembuh begitu cepat. Namun, mereka tidak ingin melewatkan pesta penting tersebut.Saat mereka melihat Leo, ​​​​mereka langsung memelototinya.Namun, mereka tidak berani memprovokasi Leo lagi.Sementara, orang yang baru saja berbicara adalah Raka.Leo melirik Febi dengan tatapan rumit. Kemudian, dia berbalik dan bersiap untuk masuk."Berhenti, aku sedang berbicara denganmu. Apakah kamu nggak mendengarku?" Raka melangkah maju dan menghalangi jalan Leo dengan ekspresi marah."Apakah aku kenal
Baca selengkapnya

Bab 107

Ada tiga jenis surat undangan untuk Perjamuan Dewa Perang, salah satunya adalah surat undangan biasa.Surat undangan kedua adalah surat undangan VIP yang hanya bisa didapatkan oleh beberapa orang penting.Surat undangan terakhir adalah surat undangan yang ada di tangan Leo, yaitu undangan khusus.Hanya ada satu undangan khusus. Surat undangan itu disiapkan khusus oleh Dewa Perang Zeva untuk Leo.Meskipun Alvin tahu bahwa Leo tidak mungkin datang, surat undangan itu harus dikirim.Selain itu, untuk mencegah terjadi kesalahan, Pengawal Zeva yang menjadi penanggung jawab perjamuan diminta untuk mengingat berbagai jenis surat undangan terlebih dahulu.Oleh karena itu, kedua Pengawal Zeva sekilas mengenali surat undangan khusus di tangan Leo.Mereka berdua langsung kaget, lalu dia berkeringat dingin. Mereka berlutut di lantai hingga terdengar suara gedebuk dan tubuh gemetar.Undangan khusus itu diberikan kepada Ketua. Dengan kata lain, orang yang memegang surat undangan khusus itu adalah or
Baca selengkapnya

Bab 108

Tidak ada yang mengira Raka akan berani mengambil tindakan dalam situasi seperti ini.Namun, jika dipikir-pikir, mereka dapat memahaminya. Raka adalah putra tertua dari Keluarga Raditya dan manajer Perusahaan Aksara. Dia juga akan mengakui Dewa Perang Zeva sebagai ayah angkatnya di Perjamuan Dewa Perang. Oleh karena itu, tidak ada yang orang berani mengatakan apa pun.Bahkan jika Dewa Perang Zeva mengetahuinya, dia tidak akan menyalahkan Raka hanya karena seorang pecundang seperti Leo.Siapa pun yang mengenal Raka tahu betapa kuatnya dia. Sebelum meninggalkan Kota Kumara beberapa tahun yang lalu, dia sudah menjadi master Alam Kesatria. Saat ini, kekuatannya pasti lebih kuat.Banyak orang memandang Leo seolah-olah dia sedang melihat orang mati, seolah-olah mereka telah meramalkan adegan berdarah dari pukulan di kepalanya.Namun, Leo tidak memiliki rasa takut seperti yang dibayangkan semua orang. Melainkan, dia menunjukkan senyuman sarkastik di bibirnya.Kemampuan Raka telah mencapai Ala
Baca selengkapnya

Bab 109

Raka merasa sangat marah. Namun, saat ini dia tidak bisa melakukan apa pun pada Rosa. Untuk sementara waktu, Raka hanya bisa menahan amarahnya.Namun, Raka sudah memutuskan ketika Dewa Perang Zeva tiba, dia akan menuntut Rosa.Lanny yang duduk di baris pertama menunjukkan ekspresi menghina. "Pecundang ini punya hubungan baik dengan banyak wanita. Baru bercerai dengan Febi, dia sudah berhubungan dengan Rosa. Benar-benar nggak tahu malu."Anna berkata sambil mengerutkan bibirnya, "Rosa biasanya berpura-pura menyendiri, tapi nggak disangka kehidupan pribadinya begitu kacau. Dia bahkan mau bersama dengan orang cacat. Seberapa rendahnya dia?""Yah, dia benar-benar rendahan." Lanny menunjukkan ekspresi menghina....Rosa berkata sambil melihat ke arah Leo, "Pak Leo, Dewa Perang Zeva akan segera datang, aku harus pergi dan bersiap."Leo mengangguk, lalu dia mengendalikan kursi rodanya ke meja di belakang."Minggir, pengemis sepertimu masih ingin duduk satu meja dengan kami. Apa kamu nggak sad
Baca selengkapnya

Bab 110

"Gila, gila. Bocah ini benar-benar gila. Dia berani duduk di kursi Dewa Perang Zeva. Ini adalah kejahatan besar. Bahkan Nona Rosa pun nggak bisa menyelamatkannya.""Karena nggak menghormati Dewa Perang Zeva, kamu akan dihukum mati. Jangankan Nona Rosa, bahkan Raja Surga pun nggak akan bisa menyelamatkanmu."Febi berkata dengan cemas dan marah, "Leo, ​​​​bisakah kamu berhenti membuat onar? Cepat turun."Leo berdiri, lalu dia berjalan menuju penonton.Raka mengira dia takut, kemudian dia berkata sambil tersenyum sinis, "Nak, kamu baru saja duduk di atas. Semua orang yang hadir sudah melihatnya. Bahkan kalau kamu turun sekarang, itu sudah terlambat.""Tapi, aku bisa memberimu kesempatan. Selama kamu berlutut dan memohon padaku sekarang, aku akan memohon pada ayah angkatku untuk mengampunimu nanti."Raka menunjukkan ekspresi main-main. Bahkan jika Leo berlutut untuk memohon padanya, Raka tidak akan memohon kepada Leo. Raka hanya ingin mempermainkannya."Leo, pria sejati harus bisa mengenda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
41
DMCA.com Protection Status