Semua Bab DINIKAHI PRIA PLAYBOY: Bab 111 - Bab 120

157 Bab

111 - Mencari Keberadaan Kiki

Setelah menempuh perjalanan dari Bandung ke Jakarta kemudian menuju apartemen miliknya disusul lagi ke rumah kekasih Doni, kini Ryan sudah berada tepat di depan rumah mertuanya. Matanya melirik arloji yang sudah menunjukkan waktu dua belas malam lebih. Sudah tengah malam dirinya datang bertamu mencari istrinya. Respon apa yang akan didapatkan nanti?Berulang-ulang Ryan mengembuskan napasnya secara kasar karena ia belum menemukan kata yang tepat jika nanti kedua mertuanya menanyakan hal ini. Ryan akui dirinya salah, tapi … ah sudah lah.Tak ingin membuang waktu lagi pun Ryan mencoba nekad membuka pintu pagar kecil dan mendorong pelan agar suara deritan besi tak terdengar. Untung saja pagar rumah mertuanya tak pernah dikunci karena mereka selalu bilang kalau rumahnya tak ada barang berharganya.Sebelum tangannya mengetuk pintu kaya yang sudah dihadapannya, Ryan embusin napas secara kasar karena benar-benar bingung dan merasa kacau sekali malam ini.D
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

112 - Gerebek Apartemen Priyo

Setelah mendengarkan semua penuturan dari lambe Joko pun membuat Ryan merasa begitu kasihan dengan istrinya. Bahkan Joko sendiri tahu alamat apartemen Priyo karena dulu pernah diajak ke sana untuk membantu membawakan sekaligus membantu untuk beres-beres apartemen baru milik Priyo.“Lo yakin di Pakubuwono?”“Iya, soalnya dulu sempat bantuin bawain barang-barang pribadi Mas Priyo ke apartemen.”“Awas kalau infonya nggak akurat.”“Dijamin akurat.”“Yaudah deh matiin, makasih infonya. Entar gue transfer duitnya.”“Sip! Sering-sering lha kasih job begini.”Setan! Ini bocah satu makin lama makin ngelunjak aja. Tapi, bocah ini berguna juga buat awasin gerak gerik Kiki kembali.“Entar gue kabarin lagi.”“Sip! Makasih Mas Ryan.”Nit.Sial! Harus hati-hati nih sama bocah satu itu. Dia itu akan berpihak sama orang yang rela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

113 - Perdebatan Panas

Kiki berjalan pelan menuju ke tiga laki-laki beda usia itu. Arah mata Kiki menatap tajam ke arah suaminya yang sangat terlihat begitu kucal. Bahkan pakaiannya pun sangat terlihat acak-acakan dan rambutnya sangat berantakan sekali.“Sayang,” lirih Ryan.“Kiki.”“Pa ….”“Kenapa kamu ada di sini? Kamu ada masalah sama Ryan?” tanya Wirawan lembut.Kiki mengangguk pelan bahkan air matanya keluar begitu saja tanpa diminta. Tatapannya sangat sendu yang membuat Wirawan ikut merasakan kesakitan.“Ryan—““Sayang.”“Shut up!” teriak Kiki sambil menatap ke arah Ryan dengan tatapan begitu nyalang. Bahkan bisa dilihat ada tatapan rasa kecewa yang begitu mendalam di bola matanya. “Aku pikir kamu laki-laki jujur Ryan, nyatanya enggak. Kamu sama aja seperti laki-laki lain. Pembohong.”“Sayang.”“Diam! Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

114 - Kejujuran Ryan

Setelah berputar-putar lobby dan menanyakan sekuriti dan hasilnya ternyata kalau Kiki tidak keluar gedung apartemen membuat Priyo merasa lega. Secara tidak langsung berarti Kiki masih berada di dalam gedung apartemen yang dihuninya. Tak kehabisan akal pun Priyo menuju ke arah ruang khusus cctv untuk melihat pergerakan Kiki. Setelah berhasil menemukan lokasi Kiki berada di mana membuat Priyo langsung berlari menyusul perempuan itu.Embusan napas lega keluar dari seorang Priyo saat melihat perempuan yang membuatnya khawatir itu tengah duduk menangis di tangga darurat. Bahkan perempuan yang terlihat begitu ceria setiap hari di kantor itu pun sangat terlihat rapuh malam ini.Perasaan tak tega hingga relung hatinya merasa ikut sakit pun Priyo rasakan kala mendengar suara isak tangis yang begitu menyayat keluar dari bibir seorang Shakira Intan Ayu.“Ki ….”Kiki merasa ada yang memanggil namanya langsung menoleh ke belakang dan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

115 - Pilihan Untuk Ryan

Mendapat pertanyaan sulit membuat Ryan berpikir keras bahkan ia mengembuskan napasnya berkali-kali agar bisa menjawab dengan rileks.“Menikahinya, Pa.”Mata Wirawan melotot tajam, hatinya langsung berdetak tak karuan. Ayah mana yang tak sakit mendengar putrinya akan dimadu secara terang-terangan seperti ini.“Jangan bercanda Ryan!”“Aku serius, Pa.”Wirawan berdiri dan berjalan ke arah Ryan yang masih bersimpuh di lantai. “Bangun kamu!” bentak Wirawan.Ryan pun mencoba bangun akan tetapi belum sampai berdiri seimbang sebuah bogem mentah langsung menghampiri perutnya.BUGH.“Tega-teganya kamu mau menduakan anak saya! Kamu pikir hati anak saya terbuat dari apa, hah!”Ryan yang terjatuh hanya bisa memegang perutnya yang terasa sangat sakit. Hari ini benar-benar tubuhnya sangat lelah. Fisiknya sudah tak kuat untuk meladeni orang berkelahi karena sudah terkuras habis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

116 - Versi Kiki

Wirawan pun terseyum tipis melihat putri yang dulu kecil kini sudah besar dan mengalami kehidupan yang pahit seperti ini. Bahkan sudah dua kali putrinya selalu disepelekan dalam suatu hubungan.“Anak Papa nggak boleh nangis nanti tambah cantik gimana?”“Papa.” “Entar Mama ngamuk kalau kalah saing sama kamu.”Kiki pun akhirnya tersenyum dan mencubit lengan papanya. Sebesar apapun anak perempuan pasti akan selalu manja kepada papanya.Wirawan pun mencari-cari jam di apartemen milik Priyo. Ia dari tadi tak menemukan di mana letaknya. Bahkan rasa kantuk dalam dirinya sudah menguap ke udara gara-gara permasalah rumit ini.“Papa cari apa?”“Jam. Sudah jam berapa ini?”“Setengah empat Om,” sambar Priyo.“Sudah menjelang subuh, ya.”“Pa, ayo kita pulang. Pasti Mama udah menunggu di rumah dan khawatir suaminya nggak pulang-pulan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

117 - Dianggap Makhluk Halus Oleh Melviano

Kiki dan Wirawan pun kini sudah sampai rumah dengan selamat. Keduanya sudah saling meminta maaf satu sama lain. Apalagi Wirawan yang paham dengan permasalahan putrinya itu membuat dirinya benar-benar tak tega dengan nasibnya ke depan jika memang Ryan akan memilih perempuan lain. Putrinya pasti akan mengalami sakit yang luar biasa.“Pa, Kiki tidur dulu, ya.”Wirawan mengangguk dan tersenyum kecil. “Iya, sebaiknya kamu istirahat Nak,” ujarnya sambil mengusap kepala atas Kiki dengan lembut. Bahkan Desi sang mama pun hanya diam saat melihat kedatangan mereka. Wirawan sudah memberikan kode kepada istrinya melalui tatapan mata agar tak bertanya apapun.Setelah Kiki sudah memasuki kamarnya pun, Wirawan langsung mengembuskan napas dengan kasar. Ia menoleh menatap istrinya. Ia tahu betul jika istrinya sangat penasaran apa yang terjadi sampai-sampai pulang dengan Kiki dan lebih membuat dia bingung tidak ada Ryan.“Kita bicarain ini di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

118 - Keputusan Ryan

Kiki merasa lega karena meeting berjalan sangat begitu lancar. Bahkan Melviano pun lebih banyak diam selama perjalanan pulang pergi ke tempat meeting. Benar-benar anugerah yang luar biasa bukan.Pas sampai di kantor pun Kiki tersenyum dan selalu mengucapkan terima kasih berulang kali kepada Melviano. Dan, respon Melviano hanya diam saja seperti biasanya.Sebelum pulang ke rumah pun Kiki menyempatkan mampir terlebih dulu ke ruangan Sila. Biasalah perempuan kalau nggak gibah kayaknya ada yang kurang.“Ki.”Kiki pun menoleh saat dipanggil seseorang dari bagian HRD. Ia mengeryit bingung dan tumbenan sekali HRD panggil dia.“Iya, Bu.”“Nih ada titipan surat dari Pak Melviano.”“Apa?”“Buka sendiri aja katanya.”Kiki tersenyum lebar. Selain sangat peduli juga bossnya sangat sweet. Pakai dikasih surat begini segala. Kira-kira apa sih isinya? Bonus kali, ya. Kenapa ngga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya

119 - Kobaran Api Dari Mama Mertua

Mall Senayan City.Ryan yang sudah mendapat kabar lagi kalau mereka akan ketemuan di Social Garden pun langsung merasa gugup saat berada di parkiraan seperti ini.Huft!Berulang-ulang Ryan mengambil napas panjang dan mengembuskan secara kasar. Ryan pun langsung turun mobil dan berjalan menuju ke arah restoran.Saat sampai di restoran pun Ryan langsung memilih tempat duduk. Kedua tangannya pun kini saling bertautan dan meremas-remas dengan kuat.Ting.Dengan cepat pula Ryan langsung membuka ponselnya kala mendengar suara notifikasi chat masuk. Ryan membaca kalau Kiki akan telat datang ke Social Garden.Tak lama, pelayan datang menawarkan menu makanan namun langsung ditolak Ryan karena menunggu istrinya datang terlebih dulu.Tiga puluh menit kemudian.Merasa sudah lama menunggu membuat Ryan langsung melihat arlojinya bahkan ia juga melihat waktu yang terdapat di ponsel untuk memastikan kalau waktu yang dilihatnya salah, ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya

120 - Ryan Kelimpungan Mencari Kiki

Ryan mengembuskan napasnya kasar saat sudah sampai di apartemen Pakubowono di mana seorang Priyo tinggal. Ryan memejamkan matanya sejenak sebelum turun dari mobil.Merasa sudah siap, Ryan turun dari mobil dan berjalan menuju ke arah unit Priyo dengan hati yang bergemuruh hebat jika memang nanti istrinya ternyata benar ada di sini. Ryan sudah nggak bisa berkata-kata lagi mengenai hal ini. Yang pasti dirinya ini sangat cemburu sekali melihat kedekatan dua makhluk beda jenis ini.Ting nong. Ting nong.Ryan menunggu dengan hati yang bisa dikatakan sangat gelisah. Ingatan kemarin malam pun langsung berputar seperti sebuah kaset rusak. Memutaran adegan Kiki yang keluar dari kamar dengan baju yang Ryan yakin kalau itu milik Priyo. Bisa Ryan tahu dari jenis dan ukuran yang tidak selaras dengan tubuh istrinya itu.Di saat akan memencet bel kembali, pintu itu terbuka menampilkan sesosok wanita paruh baya yang Ryan yakini adalah ibu dari Priyo karena wajahnya yang b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
16
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status