Setelah Doreen selesai bertelepon dengan Kaedyn, dia memikirkan suara wanita yang familier tadi.Dia menggendong anaknya, kemudian pergi ke arena pacuan kuda.Elena tersenyum saat melihat Doreen muncul sambil menggendong anaknya.Lihatlah, Doreen sudah cemas."Kae, apakah ini putrimu?"Elena memandang bayi dalam gendongan Doreen, lalu bertanya dengan suara lembut."Si kecil ini imut sekali."Elena mengulurkan tangan untuk menyentuh anak itu, tetapi Doreen menghindar, tidak membiarkan Elena menyentuh anaknya."Dia sedang tidur. Lama nggak berjumpa, Elena." Doreen menghela napas. "Kasihan sekali Joshua."Elena bertanya dengan bingung. "Joshua?"Kaedyn berkata, "Doreen, biar aku yang gendong saja."Dia sedang menyuruh Doreen untuk tidak mengatakannya.Doreen mengangguk, menyerahkan anak itu kepada Kaedyn, kemudian tersenyum lembut.Tadi dia menyebut nama Joshua, tetapi Elena tidak menunjukkan reaksi sedih.Kaedyn, Doreen dan anak mereka berdiri bersama, pemandangan itu sangat hangat dan m
Baca selengkapnya