All Chapters of Istri Kedua Sang CEO: Chapter 31 - Chapter 33

33 Chapters

31. Menjadi Tegang

Shiera terdiam sejenak, merasa terpojok. Ia melirik ke arah River, berharap mendapat sinyal atau petunjuk. Namun, lelaki itu tampak biasa saja, tidak marah dan seolah tidak merasa keberatan. Pandangan matanya tidak menunjukkan emosi apa pun yang bisa Shiera tafsirkan, hanya ada ketenangan yang tidak biasa. “Aku … tapi, Tante?” Shiera kebingungan, tidak tahu bagaimana harus menolak tawaran itu tanpa menyinggung perasaan mama River. “Tidak pakai tapi-tapian, Sayang. Duduk di sebelah Tante sini,” ujar mama River dengan senyum yang tetap ramah, namun jelas tidak memberi ruang bagi penolakan. Shiera akhirnya mengangguk pelan, mencoba menekan rasa gugup yang terus menggelayut. Ia kemudian melangkah mendekat dan duduk di sebelah mama River, merasa seluruh perhatian kini terfokus pada dirinya. Perasaan canggung dan tidak nyaman semakin besar, namun Shiera berusaha menutupinya dengan senyuman tipis. Selama beberapa saat, keheningan melingkupi ruangan, membuat Shiera semakin merasa t
Read more

32. Menuntut Penjelasan

Shiera merasa jantungnya berdetak lebih kencang saat langkahnya semakin mendekati River dan Eliana. Wajah keduanya tampak berbeda, namun sama-sama menyiratkan ketegangan yang kian memuncak. River menatap Shiera dengan pandangan tajam, sementara Eliana, yang semula penuh kebingungan, kini menunjukkan ekspresi yang lebih tertutup. Shiera berharap kata-katanya bisa meredakan ketegangan, tapi yang terjadi justru sebaliknya. Keduanya tampak semakin kaku, seolah kedatangan Shiera menambah bara di dalam situasi yang sudah panas. River menatap Shiera dengan pandangan dingin, sorot matanya tajam, seakan tidak ingin Shiera berada di sana. “Untuk apa kamu datang ke sini?” tanya River dengan nada dingin dan penuh penekanan. Lelaki itu jelas tidak menginginkan kehadiran Shiera di tengah percakapan yang begitu sensitif ini. Dalam hatinya, River tahu bahwa semakin banyak Shiera terlibat, semakin besar potensi Shiera untuk disakiti, terutama oleh Eliana yang sudah menunjukkan tanda-tand
Read more

33. Kamu Di Mana?

Mata Eliana menelusuri setiap gerak-gerik Shiera dan mamanya, seakan mencari tanda-tanda hubungan lebih di antara mereka. Di matanya, kedekatan ini seperti ancaman yang nyata, sebuah usaha halus untuk mencuri perhatian dan kasih sayang yang seharusnya hanya miliknya. “Shiera, kamu baik-baik saja?” tanya Eliana dengan suara yang seolah ramah, tetapi Shiera bisa merasakan ada ketidaktulusan di balik nada bicaranya. Sebelum Shiera sempat menjawab, mama River langsung menjelaskan. “Eliana, kebetulan mama dan Shiera sama-sama haus.” Senyumnya hangat, mencoba mencairkan suasana yang semakin tegang. Eliana mengangkat alisnya, seolah tidak yakin dengan penjelasan tersebut. “Benarkah? Tidak ada hal lain?” tanyanya lagi, kali ini dengan nada yang lebih mendesak. Mama River hanya tersenyum lembut, tidak menyadari atau mungkin memilih untuk mengabaikan ketidakpercayaan yang terpancar dari sikap menantunya. “Ya, tentu saja, Eliana,” jawabnya tenang, sambil melirik ke arah Shiera ya
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status